Setelah sarapan pagi dengan bubur yang menjijikkan mereka mandi dan memakai baju seadanya di lemari. Bahkan mereka juga menyiapkan pakaian dalam untuk mereka!
Pandora memakai baju putih strip hitam dengan panjang sebahu dan celana panjang yang agak kedodoran. Beruntung mereka hanya menginap di sini seminggu.
"Kita seperti tahanan di sini!" Ujar Ziora sambil memegang *maaf* celana dalam, "lihat! Ini sudah robek tengahnya!"
"Dan kamar mandinya betul betul sederhana! Cuma ada gayung dan kran, tak ada ember sama sekali!!" Ujar Axyra, "astaga, aku jadi males mandi,"
"Tapi kalau kau tak mandi, badanmu akan bau dan tak ada pria manapun yang terpikat dengan mu," kata Pandora, "sayang sekali kau sudah cantik dan seksi namun badan mu bau,"
Axyra tertawa, "apa apaan nih. Aku sudah cantik dan wangi tapi aku tak seksi oke? Aku kurus! Kau seperti menghinaku dengan senda gurauan,"
"Itulah kenapa aku ingin berteman dengan Pandora si seksi ini," ujar Ziora.
Setelah memakai baju, mereka memakai sepatu yang telah di sediakan.
Pandora yang lebih dulu keluar ruangan, saat keluar ia mendengar seseorang memanggil namanya, "hai, Liss," lalu Pandora melirik ke orang sebelahnya.
"Namanya Jinna," ujar Liss. Jinna memiliki wajah khas asia dengan matanya yang sipit, "hai Jinna," ujar Pandora.
"Hai," ujar Jinna. "Jadi, kau mau bareng kita?" Tanya Liss.
"Aku kayaknya barengan sama Ziora dan Axyra," ujar Pandora, "ngomong ngomong mana Dimas dan Derek?"
"Sialan mereka," ujar Jinna kesal, "mereka itu iseng banget, saat anak cewek berganti baju, Dimas membuka pintu lalu menutupnya kembali! Itu membuat semua anak cewek teriak. Termasuk Liss,"
"Hoy Pandora... Hoy Liss," teriak Ziora dari belakang, "woah, JINNA! Apa kabar?!"
Jinna tersenyum lebar ke arah Ziora dan Axyra. Mereka berpelukan dengan lama. "Mereka saling kenal ya?" Tanya Pandora.
"Mereka itu sahabatan saat SD," ujar Liss, "daripada nunggu mereka lepas rindu, kau ikut aku saja ke lapangan, hm?"
"Oke deh," ujar Pandora.
***
Tes fisik dimulai dengan lari jauh, 1000 meter untuk cowok dan 500 meter.
"Gila mereka ini," ujar Liss, "ini kan melelahkan,"
"Udah gak usah mengeluh," balas Pandora. Ia melirik ke arah barisan cowok. Untuk mencari seorang lelaki yang disukainya, Zachary.
Namun, ia tak tampak pagi ini.
Mungkin karena kejadian malam kemarin saat mereka ditahan Tony.
Flashback on (Pandora POV)
Saat Tony menahanku dan Zachary, Zachary menahan tangan ku sangat erat sampai begitu menyakitkan, "jangan sakiti Pandora, aku tahu apa yang kau incar, pak,"
Hah? Apa yang mereka incar? Apakah Zachary tahu sesuatu dan merahasiakannya?
"Haha, nak, kalau kau takut bawa saja teman perempuan mu ke kamar," ujar Tony, "lalu kita bicara di luar, hm bagaimana?"
Zachary memandangku dengan ketakutan lalu menarikku menuju kamar. Ia betul betul mempersempit jarak antara kami seakan takut kehilangan diriku, lalu ia membuka pintu kamar dengan sangat pelan sehingga tak ada yang terbagun, "dengar apapun yang terjadi jangan keluar kamar sampai besok,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Controls
SciencefictionPandora awalnya tak menyangka hal tersebut akan terjadi. Berawal dari ketidak seriusannya dalam test fisika, menimbulkan malapetaka baginya. Kejahatan dari para ilmuwan dalam meneliti otak para manusia ini tak dapat dihindari lagi. Bahkan sahabat ny...