Seseorang berteriak.
Pandora dan Zachary saling tatap menatap, lalu mereka pergi menuju ke arah suara. Itu Farah, tengah menangis dan terisak. Kemudian, Zachary langsung menghambur ke arah Farah, "kamu kenapa Far?"
Namun Farah tetap tak menjawab dan langsung menangis. Zachary pun, sontak menepuk pundak Farah. Tentu Pandora tak menyukai momen itu. Tadi dia baik banget, ternyata baik ke semua orang, batin Pandora.
Pak Rob menghampiri Farah, "ada apa nak? Kenapa kamu teriak? Ada yang salah?"
Farah langsung bangkit, "Hentikan semua ini!! Ini sudah diatur.. jika kalian lolos, se..sesuatu akan terjadi pada kalian! Bahkan pihak sekolah pun gatau tentang ini semua..."
"Kamu kenapa sih?" Tanya Pandora sinis, "bicara agak jelas, biar kita mengerti" hampir separuh teman temannya setuju apa yang dikatakan Pandora. Farah harus jelas menjelaskannya.
"Kalian lihat saja sendiri.." ujar Farah, "a...aku mencoba melihat lihat program, kebetulan aku pandai dalam hal itu. Saat aku lihat programnya... ada sesuatu rancangan aneh, saat kalian lolos kalian akan----" tiba tiba Farah sesenggukkan dan pingsan. Pak Rob langsung memanggil guru untuk membawa Farah pergi.
Dan apa yang terjadi? Kelas mulai ribut.
"Diam semuanya, lanjutkan tes. Mungkin Farah hanya stres saja dalam tes ini," ujar Pak Rob, "fokus! Jangan sampai konsentrasi kalian buyar karena kejadian ini. Kembali ke komputer masing masing,"
Saat Pandora duduk, ia menjadi takut untuk meng-klik tombol Finish. Perkataan Farah terngiang di kepalanya, apakah Farah berkata jujur, batin Pandora.
"Aku jadi takut," ujar Zachary tiba tiba, "jadi.. mencet tombol Finish?"
"Terserah," jawab Pandora singkat akibat kejadian tadi. Ia cemburu melihat Zach dan Farah. Begitulah sikap wanita, jika cemburu ia akan kesal dan cuek.
"Kamu kenapa, Pand? Jutek amat," tanya Zachary sambil memutar posisi duduknya menghadap Pandora. Jangan bikin aku ga tega cuekkin kamu dong, batin Pandora.
"Gapapa, persaan kamu aja kali," jawab Pandora dan dibalas dengan ketawa renyahnya Zachary.
"Sumpah kamu kocak kalo lagi marah," ujar Zach sambil tertawa.
"Aku gamarah!!"
"Tuh kan lucu, haha"
Karena Pandora kesal, ia pun beringsut ke komputer Zachary dan langsung meng-klik Finish. Sontak Pandora terkejut karena nilai Zachary betul betul bagus: 9,8.
"Pandoraa! Kamu curang banget sih!" Zach langsung membalas Pandora dengan meng-klik tombol Finish di komputer Pandora.
100.
Zachary dan Pandora terkejut bukan main. 100? Setidaknya ada satu yang salah, tapi ini betul semua. Dan, Pandora tak belajar sama sekali melainkan menjawab dengan jawaban yang logis.
Setelah mengunduh nilai, Zachary dan Pandora masih terkejut dengan nilai mereka masing masing. Teman teman sekelasnya pun juga terkejut. Apalagi Clary, yang mengoceh oceh karena kalah dengan Pandora.
"Kamu itu pake cara kotor ya?" Ujar Clary dan memandangnya sinis.
"APAANSIH? emang aku pake cara apaan? Aku kan emang selalu jawab dengan logika kalau pelajaran Fisika," jawab Pandora, "udah ah aku stress dengan semua ini,"
"Seharusnya kalau nilai bagus itu seneng," kata Clary menggoda, "ini malah stres, mau tau gak nilai aku berapa?"
"Berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Controls
Science FictionPandora awalnya tak menyangka hal tersebut akan terjadi. Berawal dari ketidak seriusannya dalam test fisika, menimbulkan malapetaka baginya. Kejahatan dari para ilmuwan dalam meneliti otak para manusia ini tak dapat dihindari lagi. Bahkan sahabat ny...