04

127 4 2
                                    

Pandora, Ziora, dan Axyra bermain kartu di ranjang Ziora.

Sebetulnya, Pandora tidak terlalu serius dalam permainan ini. Karena di dalam pikirannya hanyalah Zachary.

"Yes, aku menang lagii!" Ujar Ziora sambil melempar kartunya, "hey, kok kita gak makan malam ya?"

Axyra yang sibuk membereskan kartu melirik ke arah jam dinding, "iya nih, aku udah laper. Pandora, kamu bagaimana?"

Tadi dia bilang gak pacaran sama Farah, waw.... Pandora masih terjebak dalam pikirannya tentang Zachary.

"Sobat, ada apa denganmu?" Tanya Ziora, tapi Pandora hanya diam dan melamun, "woi!" Ziora akhirnya mendorong Pandora sehingga tiba tiba Pandora tersontak ke belakang. Ia hampir jatuh, namun seseorang menahannya.

"Kau gapapa?" Tanya cewek itu.

"I..iya, aku gapapa.." jawab Pandora. Ziora dan Axyra menolong Pandora sehingga cewek yang tadi menolong Pandora melepaskan Pandora dan pergi.

"Siapa dia?" Tanya Pandora.

"Ophellia," jawab Axyra, "dia itu cewek pendiam banget deh. Kau pasti bakal canggung kalau deket dia. Dan, dia itu pintar sekali, kau tahu kan nilainya 100?"

"Hiks.. aku jadi ingin dapat nilai 100 kalau seandainya tes lagi," ujar Ziora, "tapi, hey! Aku lapar! Mana makanan untuk kita?"

Setelah Ziora bicara, seorang penjaga mereka masuk ke kamar mereka dan mengatakan saatnya makan malam.

"Akhirnya makan!!" Teriak Ziora kegirangan.

***

Di sana, tinggal 6 kursi kosong. Anak anak dari sekolah lain ramai sekali. Pandora melihat dimana Zachary, dia sedang duduk bersama anak anak lain dan........

Ophellia.

Zachary dan Ophellia duduk bersampingan dan tampak sangat akrab.

Kampret banget dah nih cowok, batin Pandora sambil memasang wajah masam.

Seandainya ada Clary, dia pasti sudah mengoceh oceh di depan sahabatnya itu. Sayangnya mereka harus berpisah dalam waktu seminggu.

Dan itu cukup menyedihkan bagi Pandora.

Setidaknya ada Ziora dan Axra di sampingnya.

Mereka bertiga duduk di bangku kosong tersebut. Lalu ada anak lain yang duduk di bangku kosong itu. Mereka berasal dari sekolah lain, 2 cowok 1 wanita.

Wanita itulah yang menyapa mereka pertama kali, "haloo!! Boleh kami duduk di sini?"

"Tentu dong!" Jawab Ziora, "namaku Ziora," dia menunjuk Axyra, "ini sahabatku Axyra," kemudian ia mengedipkan mata ke arah Pandora, "dan ini teman baruku, Pandora,"

Wanita itu tersenyum, "halo, Ziora, Axyra dan.... Pandara?"

"Maaf," ujar Pandora, "namaku, Pandora bukan Pandara."

"Ah iya.. Pandora. Namaku Lisette, tapi kalian boleh panggil aku Liss. Sebelahku namanya Dimas," Liss menunjuk ke arah pria yang ada di sampingnya. Lalu ia menunjuk ke arah pria samping Dimas, "itu Derek. Yang paling pendiam," ujar Liss sambil terkekeh.

Derek hanya memandang sinis ke arah Liss. Keheningan mulai menyambut mereka, akhirnya Axyra yang memecahkan hening tersebut, "ngomong ngomong kalian dari sekolah mana?"

Dimas yang merespon Axyra, "SMA tunas bangsa."

"Seriusan? Itu kan sekolah elit! Kalian hebat ya," ujar Ziora dengan mata berbinar. Menurut Pandora, Ziora sangat tergila gila dengan hal berbau kepintaran atau kepandaian

The ControlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang