PART I. PERTEMUAN PERTAMA (BAG.1)

12.1K 439 3
                                    

@Yogyakarta, Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@Yogyakarta, Indonesia

Matahari pagi ini mulai merangkak naik untuk menyinari bumi, menerobos masuk melalui celah-celah jendela, mencoba membangunkan siapapun yang masih terlelap dalam alam mimpinya untuk segera mengawali aktivitas pagi.

Ify menggeliat pelan dalam tidurnya yang lelap, merasakan sinar matahari yang mulai mengenai indera penglihatannya. Memaksanya untuk segera bangun dari mimpinya. Perlahan dia membuka matanya membiasakan penglihatannya dengan cahaya dikamarnya saat ini. Saat matanya sudah terbuka sempurnya dia terdiam kembali tanpa mengubah posisinya yang saat ini masih meringkuk dibawah selimut tebalnya. Pandangan matanya sayu, menatap kearah jendela yang masih tertutp kain gorden.

"Sleeping Beauty aren't you wake up now?" teriak sebuah suara yang langsung menerobos masuk kedalam kamar Ify. Melihat Ify yang masih meringkuk menghadap kearah jendela membuat orang itu menghela napasnya berat, dia sudah sangat hafal dengan kebiasaan Ify yang tidak segera bangun, dan sekarangpun dia sangat yakin bahwa Ify sudah membuka matanya. Perlahan orang itu melangkah mendekati Ify dan berjongkok tepat didepan wajah Ify yang masih menatap kosong kearah jendela, lebih tepatnya melamun. Pelan dia belai rambut Ify, menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Ify lalu tersenyum hangat.

"Mimpi buruk lagi hm?" tanya orang itu sangat pelan dan lembut.

"Apakah dia disana bahagia Bang?" tanya Ify lirih masih dengan tatapan kosong membuat hati orang itu, Gabriel Kakak laki-laki Ify tersenyum miris. Dia sangat sedih melihat keadaan adiknya yang selalu seperti ini setiap bangun tidur.

"Kamu merindukannya? Kamu ingin menemuinya? Kita bisa kesana siang nanti kalau kamu mau." Ucap Gabriel pelan membuat Ify mengalihkan pandangannya menatap Gabriel dengan sendu lalu mengangguk pelan sambil tersenyum lirih. Gabriel tersenyum hangat sambil terus membelai rambut Ify.

"Bang Iel Ify mau rasa coklat Bang" teriak Ify kecil senang pada Abangnya.

"Okk. Rasa coklat spesial untuk Little Princess Ify." kata Iel sambil tersenyum hangat dan menyerahkan sepotong ice cream coklat kesukaan Ify.

"Yeyyyy" teriak Ify kegirangan lalu segera membukanya dan memakannya sambil duduk tenang diatas salah satu bangku taman.

Setelah Iel menjemput kedua adiknya sekolah tadi mereka merengek untuk mampir ke taman bermain, karena terlalu sayang dengan adik-adiknya membuatnya tak bisa menolak permintaan mereka. Adik-adiknya yang begitu manis untuk ukuran umur mereka yang masih 7 tahun. Iel yang saat itu berusia 11 tahun memang harus pandai menjaga kedua adiknya karena kedua orangtua mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka.

"Aaaaaa... Bang Iel" teriak seorang gadis yang seumuran dengan Ify sambil berlari kearah Iel dan Ify.

"Kenapa lari-lari? Abang kan udah bilang jangan lari-lari, nanti kalau jatuh ajha nangis." Marah Iel sambil meledek adiknya yang terlalu bersemangat ini. Berbeda dengan Ify yang sedikit lebih pendiam dan penurut. Dia bilang sedikit karena saat mereka sudah bertemu, itu akan sangat membuatnya harus menyiapkan banyak tenaga.

"Mana ice cream Zahra!" todong gadis kecil itu sambil menengadahkan kedua tangannya membuat Iel gemas karena ucapannya tadi sama sekali tak dihiraukan oleh adiknya yang satu ini. Lalu mengeluarkan sepotong ice cream rasa strawberry kesukaan Zahra adiknya, yang juga merupakan saudara kembar Ify. Meskipun kembar tapi mereka sangatlah berbeda. Tidak akan ada yang menyangka bahwa mereka berdua kembar karena memang tak ada sedikitpun kesamaan diantara mereka, kecuali hobi mereka yang selalu senang menjahili Kakak mereka Gabriel. Wajah Zahra langsung berbinar saat melihat ice cream strawberry kesukaannya lalu segera ingin mengambil ice cream itu dari tangan Iel namun dengan cepat Iel mengangkat ice crem itu tinggi-tinggi.

"Bang Iel ice cream Zahra!" teriak Zahra kesal dengan Kakaknya yang kini menjahilinya membuatnya cemberut dan mau tak mau Iel langsung tersenyum gemas dengan adiknya ini. Sambil mengerling nakal Iel menunjuk pipi kanannya dengan jari telunjuknya sebagai kode supaya Zahra menciumnya. Dengan keras Zahra menggeleng.

"Okk kalau nggak mau" kata Iel mengancam sambil membuka perlahan bungkus ice cream itu membuat Zahra melotot lalu segera mencium pipi kanan Iel lalu merebut ice cream dari tangan Iel yang masih kaget dengan serangan mendadak dari adiknya ini. Zahra langsung menatap Ify memberi kode yang langsung diangguki oleh Ify. Ify turun dari kursi tempatnya duduk. Zahra dan Ify lalu tersenyum evil dan memposisikan diri mereka disamping kanan dan kiri Iel. Zahra memberikan aba-aba pada Ify dengan gerakan bibir tanpa suara. Dan secara bersamaan mereka mengoleskan ice cream kekedua pipi Iel dan segera berlari sebelum Kakak mereka tersadar. Iel yang merasa dingin dikedua pipinya langsung tersadar dan menatap kedua adiknya yang kini sedang berlari menjauh darinya. Dia sadar bahwa kini dialah yang dikerjai oleh kedua adiknya. Dia tersenyum senang lalu mulai mengejar kedua adiknya yang kini masih berlari menjauh darinya.

"Yakkk..., tunggu kalian!! Akan Abang kurung kalian dalam pelukan Abang kalau kalian sampai tertangkap!" terian Iel sambil terus mengejar kedua adiknya.

Sore itu mereka lewati dengan penuh canda dan tawa yang selalu mengiringi hari-hari kebersamaan mereka.

Tanpa terasa Iel menitikkan air matanya mengenang kenangan indah bersama kedua adiknya yang sangat dia sayangi. Namun dengan segera dia menghapus air matanya jangan sampai Ify melihatnya. Dia tak boleh lemah, dia harus kuat untuk selalu menguatkan Ify, adiknya yang harus selalu dia lindungi.

_____

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang