LAST PART (BAG.3)

5.3K 241 0
                                    

"Bunda" panggil Ify pelan. Dia tak percaya apa yang dilihatnya kini. Orang yang paling dia harapkan untuk ada disini akhirnya datang. Tadi saat dia sedang menyambut tamu undangan bersama Rio tiba-tiba Iel datang dan mengatakan jika ada yang ingin bertemu dengannya. Karena penasaran siapa, akhirnya dia ditemani Rio menemui orang itu. Dan disinilah Ify sekarang. Dia tak menyangka dia akan melihat Bundanya saat ini.

Rio merangkul pelan pundak Ify. Dia sudah tau sebelumnya jika Bunda Ify datang, calon Ayah mertuanya yang memberitahunya tadi sebelum dia keluar menemui para tamu undangan. Namun mereka sengaja tak memberitahu Iel dan Ify. Untuk kejutan katanya. Rio ingin hari ini akan mejadi awal dari kisah baru yang lebih indah.

"Kita kesana yuk Dear!" ajak Rio. Memang saat ini mereka masih diambang pintu, sedangkan  Ayah, Mama dan Bunda yang tadi sedang duduk disofa panjang yang ada diserambi itu lantas berdiri saat melihat Ify yang datang bersama Rio dan Iel.

Ify menatap takut kearah Bundanya, meskipun dia sangat merindukan Bundanya tapi Ify sadar jika Bundanya sangat membencinya. Dia yakin Bundanya ada disini pasti karena paksaan Iel.

"Yuk Dek kesana! Katanya kamu kangen sama Bunda." Kata Iel membuat Ify mengalihkan pandangannya pada sang Kakak dan menatap Iel ragu. Iel tersenyum sambil mengangguk.

"Kemarilah Sayang!" kata Hanafi sambil tersenyum. Ify mengalihkan pandangannya pada sang Ayah lalu mengalihkan pandangannya pada Mamanya yang tengah tersenyum sambil mengangguk dan yang terakhir mengalihkan pandangannya pada sang Bunda yang ada disebelah Mamanya. Ify menatap Bundanya dengan tatapan penuh kerinduan.

Gina menatap Putrinya yang selama ini dia sia-siakan dengan tatapan bersalah dan menyesal. Namun tak dapat dipungkiri jika dia sangat merindukan Putri kecilnya itu. Gina tersenyum lalu merentangkan kedua tangannya berharap Putrinya akan menyambutnya seperti yang dikatakan semua orang jika Putrinya itu sangat merindukannya dan tak akan membencinya.

Ify tersentak melihat Bundanya merentangkan keduan tangannya sambil menatapnya lembut. Tatapan yang selalu dia rindukan.

"Sambut pelukan Bunda kamu Dear!" suruh Rio berbisik. Ify mendongak menatap Rio ragu. Rio tersenyum sambil mengangguk.

Dengan ragu Ify melangkah mendekat kearah Bundanya. Lalu berhenti tepat didepan Bundanya yang masih merentangkan kedua tangannya.

"Kamu nggak kangen sama Bunda Sayang?" tanya Gina lembut. Ify menatap Bundanya tak percaya. Apakah Bundanya sudah tak membencinya lagi? Begitulah yang dipikirkan Ify. Dengan ragu Ify maju selangkah lalu menyambut rentangan tangan Bunda.

Gina memeluk lembut tubuh Putri kecilnya itu. dan saat itu juga seakan beban dan kebenciannya selama ini langsung luruh seketika tergantikan dengan perasaan hangat yang menjalar keseluruh tubuhnya.

"Maaf. Maafkan Bunda Sayang. Maaf karena Bunda tak pernah peduli padamu selama ini. Maaf telah membencinya untuk alasan yang tak masuk akal. Maafkan Bunda Sayang. Bunda sangat menyesal." Ucap Gina penuh penyesalan.

Ify mengeratkan pelukannya pada Gina. Dia sangat merindukan pelukan ini. Sungguh dia rela membayar berarapun untuk bisa merasakan kembali pelukan ini. Ify tak mampu menahan airmatany. Dia sangat bahagia sekarang.

_____

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang