PART V (BAG.4)

6.2K 274 1
                                    

"Lo nggak papakan Via?" tanya Shilla cemas. Saat ini mereka berempat sedang ada dihalaman depan rumah atap. Mereka duduk digazebo taman kecil itu yang memang biasa mereka gunakan saat berkumpul dan curhat.

"Gue nggak papa kok" jawab Via sambil menggelengkan kepalanya.

"Lo kok bisa berantem gitu sih Vi sama temennya Kak Iel?" tanya Agni mewakili Ify dan Shilla yang memang penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan sahabatnya ini. Tidak biasanya Via sampai marah sebesar itu. Via menghela napas sebelum memulai ceritanya.

"Kalian ingetkan yang pas gue bilang kalo temennya oma gue minta tolong buat jadi relawan menghibur pasien anak-anak di Rumah Sakit anaknya temen Oma gue itu?" tanya Via sebelum memulai ceritanya. Ify, Shilla, dan Agni menganggukkan kepalanya.

"Jadi ceritanya waktu itu......" mengalirlah cerita Via yang menceritakan tentang pertama kali Via ketemu dengan Alvin saat di Rumah Sakit.

"Kok Kak Alvin bisa sampe ngomong kayak gitu ya?" tanya Shilla entah pada siapa. Kalau mendengar cerita Via barusan sepertinya nggak akan sampe berdampak seperti kejadian beberapa menit yang lalu deh. Via hanya mengangkat kedua bahunya tanda bahwa dia juga tak mengerti.

"Kalo menurut gue sih Kak Alvin itu nggak suka diremehin deh." Kata Agni memberikan kesimpulan dari cerita Via dan kejadian tadi.

"Bisa juga sih Ag." Kata Shilla setuju.

"Menurut lo kenapa Fy?" tanya Shilla mengalihkan pandangannya pada Ify.

"Gue nggak tau" jawab Ify sambil mengedikkan bahunya.

"Bukannya lo udah kenal sama Kak Alvin lama ya Fy?" tanya Shilla. Memang dari mereka berempat yang paling penasaran adalah Shilla. Jadi jangan heran jika sedang berkumpul seperti ini Shillalah yang paling banyak bertanya.

"Iya sih. 2 tahunan kayaknya. Tapikan kalian tau sendiri gue kemaren kayak apa? Jadi ya wajar dong kalo gue nggak akrab dan nggak tau banyak soal Kak Alvin walaupun gue sering ketemu dia." Jawab Ify membuat pembelaan yang memang sangat masuk akal.

Via, Shilla, dan Agni menerawang kembali kemasa lalu. Mengingat seperti apa Ify kemarin. Ify mendengus sebal melihat ekspresi sahabat-sahabatnya yang sedang meledeknya.

"Kalian rese ya!" gemas Ify langsung melayangkan gelitikan kepada Via yang paling dekat dengannya.

"Huaaaa Ify geliiii!!!" teriak Via kegelian. Namun tak dihiraukan Ify karena dia tetap melakukan serangannya. Shilla dan Agni saling memberikan kode, dan detik berikutnya mereka saling menggelitik. Melupakan sejenak kejadian beberapa menit yang lalu dengan canda tawa dan kebersamaan.

Iel yang sedari tadi memperhatikan mereka berempat dari balik pintu rumah atap tersenyum sambil menatap kearah Via penuh arti. Syukurlah lo udah bisa ketawa lepas gitu Vi. Gue rasa gue nggak perlu khawatir selama lo ada bersama mereka. batin Iel sambil tersenyum memperhatikan mereka berempat dan segera berbalik meninggalkan tempat itu.

_____

Kini Rio dan Ify sedang duduk berdua disofa ruang santai Apartemen Iel dan Ify. Tadi Rio mengantarkan Ify pulang karena Iel yang tiba-tiba saja menghilang sejak kejadian di SunShine tadi. Bahkan sampai saat ini Iel belum menampakkan batang hidungnya di Apartemen, entah kemana orang itu padahal waaktu sudah menunjukkan jam 11p.m. Rio belum beranjak karena dia ingin menemani Ify, padahal Ify sudah mengatakan bahwa dia tidak apa-apa sendiri. Tapi tetap saja Rio tidak mau meninggalkan kekasihnya itu. Dia bilang dia khawatir, takut Ify kenapa-napa kalo disini sendirian. Ya sudahah Ify yang memang malas berdebat akhirnya mengalah juga. Jadilah Rio masih disini sekarang.

Terdengar pintu Apartemen terbuka membuat Rio dan Ify mengalihkan pandangan mereka kearah pintu masuk, dan terlihatlah sosok yang sedari tadi mereka tunggu. Penampilan Iel sedikit kusut, sangat tidak sesuai dengan kebiasaan Iel yang selalu terlihat rapi dan tidak menyukai sesuatu yang berantakan.

Iel mengerutkan keningnya saat menyadari ada 2 anak manusia yang kini sedang menatap kearahnya dengan tatapan heran menyelidik. Dia makin menyipitkan matanya saat melihat salah satu sahabatnya alias kekasih adiknya masih duduk nyaman disebelah adiknya. Iel melirik jam tangannya lalu kembali mengalihkan pandangannya pada dua orang yang masih menatapnya.

"Lo kok masih disini Yo?" tanya Iel tanpa mempedulikan tatapan menyelidik dari Adiknya dan sahabatnya.

"Abang darimana kok baru pulang?" tanya Ify langsung tanpa memberikan waktu untuk Rio menjawab. Iel tersenyum menatap Adiknya yang menatapnya dengan tatapan cemas dan khawatir.

"Tadi Abang mampir kesuatu tempat dulu Dek. Kamu kok belum tidur?" jawab dan tanya Iel.

"Aku khawatir sama Abang. Kak Rio juga khawatir makanya Kak Rio ikut nungguin Abang disini." Jawab Ify sekaligus menjawab pertanyaan yang tadi ditanyakan Iel pada Rio. Iel menganggukkan kepalanya sambil mengelus puncak kepala Ify.

"Maaf ya Abang bikin kamu khawatir" kata Iel sambil tersenyum hangat. Ify tersenyum lalu mengangguk.

"Lain kali kalo mau kemana-kemana bilang sama Ify ya Bang! Biar Ify nggak khawatir." Pinta Ify, iel menyeringai menggoda Ify.

"Enggak ah! Enak tau dikhawatirin sama kamu Dek!" kata Iel membuat Ify memanyunkan bibirnya. Iel tersenyum melihat adiknya yang begitu menggemaskan, lalu mengalihkan pandangannya pada Rio yang juga sedang tersenyum menatap adiknya.

"Thanks Bro udah nemenin Ify nungguin gue." Kata Iel membuat Rio mengalihkan pandangannya pada Iel lalu tersenyum.

"Urwell Yel. Kalo gitu gue balik ya!" kata Rio sambil beranjak. Ify mendongak menatap Rio yang mulai berdiri.

"Aku pulang ya Sayang!" pamit Rio sambil mengusap puncak kepala Ify. Ify tersenyum lalu mengangguk.

"Iya Kak hati-hati. Thanks ya Kak." Kata Ify yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Rio.

"Kalo gitu gue balik Yel!" kata Rio pamit pada Iyel sambil menepuk bahu kanan Iel.

"Okk. Hati-hati Yo!" jawab Iel.

"Bye Fy! Yel!" pamit Rio sambil melambaikan tangan lalu berjalan dan menghilang dibalik pintu utama Apartemen mereka.

Setelah melihat Rio menghilang Iel melangkahkan kakinya dan duduk ditempat Rio duduk tadi. Ify menautkan alisnya menatap Iel menunggu Iel yang dia yakini ingin mengatakan sesuatu.

"Via tadi nggak papakan Dek?" tanya Iel langsung membuat Ify tersenyum tipis lalu mengangguk.

"Via nggak papa kok Bang. Tadi cuman shock ajha!" kata Ify. Iel menganggukkan kepalanya, lalu mengalihkan pandangannya menatap adiknya.

"Kamu udah beres-beres buat besok?" tanya Iel teringat dengan kesepakatannya dengan Ify kemaren sore. Ify mengangguk pelan.

"Abang nggak papa ikut?" tanya Ify sedikit ragu. Iel tersenyum lalu mengangguk.

"Nggak ada salahnya kenal sama Keluarga Ayah." Kata Iel membuat Ify tersenyum lalu mengangguk.

"Tapi besok Abang nggak bisa ikut jemput Dek. Abang ada sidang yang harus Abang hadiri. Kamu nggak papa ya sendiri? Atau kamu mau ditemenin sama Rio? Biar Abang nanti yang bilang sama Rio." Tanya Iel, Ify menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah Bang! Ify sendiri aja! Lagian besok Kak Rio ada meeting sama clientnya yang dari Aussie. Ify nggak mau ganggu." Kata Ify. Iel mengangguk lalu mengusap puncak kepala Ify.

"Okk. Kalo gitu kita ketemu dirumah besok!" kata Iel yang dijawab anggukan oleh Ify.

*****


LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang