PART III (BAG.2)

6.7K 316 2
                                    

1 Minggu kemudian....

Rio keluar dari mobil Pajero Sportnya dan berdiri disamping pintu mobilnya, memandang bangunan yang kini ada didepannya 'SunShine Ristorante'. Dia tersenyum lalu melangkahkan kakinya menuju kedalam Restoran itu. Dia ada janji dengan seorang gadis yang kata Maminya akan menjadi jodohnya. Namun Rio sama sekali tak berminat, dia hanya tak ingin membuat Maminya sedih. Itu sebabnya dia ada disini sekarang. Selain itu Rio juga ingin melihat gadis itu. Tak melihatnya selama seminggu ini membuatnya merindukan gadis itu.

"Selamat datang Tuan! Untuk berapa orang?" tanya seorang gadis dengan pakaian seragam Restoran itu sambil tersenyum menyambut kedatangan Rio membuat Rio mengalihkan pandangannya dan menaikkan sebelah alisnya. Sepertinya Rio pernah bertemu dengan gadis ini sebelumnya, tapi dimana Rio lupa. lagipula juga sepertinya gadis itu tidak ada minggu lalu. Mungkin saat itu dia sedang libur. Simpul Rio karena tak melihat gadis itu yang ternyata adalah Via saat kesini minggu lalu. Rio membalas senyum Via dengan ikut tersenyum.

"Reservation atas nama Amanda Haling" kata Rio. Via langsung mengecek daftar tamu reservation lalu kembali mengalihkan pandanganya pada Rio.

"Silahkan meja no.7 Tuan. Mari saya antarkan" ucap Via lalu melangkah menuju meja yang tadi disebutkannya. Rio mengikuti gadis itu dari belakang sambil mengedarkan pandangannya dan pandangannya berhenti tepat dibelakang meja kasir. Tampak gadis itu sedang serius dengan sesuatu yang dia genggam. Rio tersenyum menatap gadis itu yang bahwa tak menyadari kehadirannya.

"Silahkan ini mejanya Tuan! Mohon tunggu sebentar!" kata Via mempersilahkan Rio duduk. Setelah Rio duduk Via segera melangkah menuju dapur Restoran itu. Tak berapa lama datanglah seorang gadis lain yang Rio liat minggu lalu bersama gadis yang telah menarik perhatiannya saat pertama kali mereka bertemu. Agni sedikit terkejut setelah melihat siapa tamu itu. Dia sangat ingat betul dengan pria yang telah menyelamatkan Ify minggu lalu. Tak berangsur lama Agni langsung menyodorkan buku menu kepada Rio.

"Silahkan menunya Tuan!" kata Agni sambil meletakkan buku menu didepan Rio sambil tersenyum yang juga dibalas senyum oleh Rio.

"Kamu masih ingat sayakan?" bukannya membuka buku menu dan memilih menu yang ingin dia pesan Rio malah bertanya pada Agni.

"Tentu saja Tuan, bagaimana mungkin saya melupakan Malaikat yang sudah menyelamatkan teman saya." Jawab Agni sambil mengingat kejadian minggu lalu membuat Rio melebarkan senyumnya.

"Saya pesan menu yang sama seperti yang disajikan pada saya minggu lalu, termasuk siapa yang menyiapkannya." Kata Rio membuat Agni terkejut langsung mendongakkan kepalanya menatap Rio dengan tatapan ragu. Rio hanya tersenyum saat melihat ekspresi terkejut Agni.

"Saya ingin gadis itu yang menyiapkan pesanan saya!" kata Rio sambil menunjuk kearah Ify yang masih sibuk entah apa yang gadis itu lakukan. Agni mengikuti arah yang ditunjukkan Rio lalu menundukkan kepalanya.

"Maaf Tuan, tapi beliau tidak bisa turun kedapur." Ucap Agni pelan membuat Rio menatapnya sambil menaikkan satu alisnya.

"Beritahukan padanya bahwa saya ingin dia yang menyiapkan pesanan saya!" kata Rio tegas yang artinya tidak bisa dibantah. Agni sedikit membungkukkan badannya dan segera melangkah meninggalkan meja Rio setelah melihat Rio mengangguk.

_____

"Doorrrr! Liatin apaan lo Vi?" tanya Shilla yang tiba-tiba datang mengagetkan Via namun Via sama sekali tidak kaget karena pandangannya kini sedang terfokus pada seorang pria yang sedang duduk dimeja no.7.

"Kok lo nggak kaget sih Vi?" tanya Shilla sambil memanyunkan bibirnya.

"Cowok itu Shil!" kata Via sambil menunjuk seorang pria dimeja no.7, Shilla mengikuti arah yang ditunjukkan Via dan seketika matanya melebar.

"Astaga Via!" teriak Shilla yang membuat Via sedikit terkejut dan langsung menatap Shilla dengan pandangan aneh.

"Lo kenapa Shil?" tanya Via heran juga dengan reaksi Shilla yang menurutnya berlebihan.

"Cowok itu Vi!" kata Shilla yang malah mengatakan hal yang sama seperti Via tadi. Via geleng-geleng melihat kelakuan Shilla yang menurutnya sedikit ajaib.

"Cowok itu. Lo nggak tau siapa cowok itu Vi?" kini Shilla malah menatap Via dengan tatapan tak percaya. Via menggelengkan kepalanya pelan.

"Astaga Vi! Makanya jangan majalah Fashion muluk yang lo baca! Sesekali baca majalah Bisnis kek!" kata Shilla dengan nada sebal. Nah kok jadi ni anak sih yang sebel? Pikir Via heran.

"Dengerin gue baik-baik ya! Cowok itu tu Putra Mahkota Haling Coorporation, perusahan terbesar di Asia dan Eropa. Udah gitu dia itu C.E.O termuda dan tersukses. Masak lo nggak tau sih?" kata Shilla menjelaskan tentang pria itu.

"Penting gitu gue harus tau?" tanya Via cuek membuat Shilla mendengus.

Via mengerutkan keningnya menatap Agni yang kini melangkahkan kakinya menuju meja kasih setelah tadi sempat dilihatnya mengobrol dengan pria yang kata Shilla Putra Mahkota itu bukannya pergi kedapur untuk menyerahkan daftar pesanannya.

_____

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang