PART VIII.ENTAH (BAG.1)

5.6K 233 4
                                    

Cakka memasuki rumahnya dengan santai, mengacuhkan pelayan-pelayan yang kebetulan dia lewati dan membungkukkan badan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakka memasuki rumahnya dengan santai, mengacuhkan pelayan-pelayan yang kebetulan dia lewati dan membungkukkan badan. Dia acuh dan tetap berjalan dengan kedua tangan yang dia masukkan kedalam saku celananya.

"Gue kira gue bisa makan malem bareng lo." Terdengar sebuah suara yang sangat dihafalnya menyapanya dan menginterupsinya untuk berhenti melangkah. Cakka mengalihkan pandangannya menatap Kakak laki-lakinya yang sedang duduk dengan tangan terlipat didepan dada. Dia sangat yakin bahwa Kakaknya sekarang pasti sedang kesal. 

Cakka tersenyum miring lalu melangkahkan kakinya mendekati tempat Kakaknya berada dan duduk disofa yang ada didepan Kakaknya.

"Gue kira lo bakalan lembur." Bukannya membalas ucapan Kakaknya, Cakka malah membuat hipotesa tentang Kakaknya membuat sang Kakak mendengus.

"Dari mana ajha lo?" tanya Rio, Kakak laki-laki Cakka membuat senyum Cakka merekah dan Rio mengernyit heran melihat senyum Cakka.

"Gue habis dapet jackpot!" kata Cakka sambil menaikturunkan alisnya membuat kerutan didahi Rio bertambah.

"Kok lo nggak makan malem sama calon tunangan lo ajha sih? Gue penasaran deh cewek kayak apa yang bisa meruntuhkan dinding es dihati Kakak gue yang udah dari lahir beku." Kata Cakka diakhiri dengan cengirannya.

"Gue nggak akan kasih tau. Kalo lo liat yang ada nanti lo terpesona lagi! Gue juga nanti yang repot." Kata Rio membuat Cakka mendengus mengangkat bahunya acuh.

"Karna lo Kakak gue yang baru sekali ini ngerasain yang namanya cinta jadi gue nggak akan ganggu lo sama cewek lo! Secantik dan semenarik apapun cewek itu dia milik lo!" kata Cakka tegas. Rio menyeringai.

"Gue pegang kata-kata lo! Awas kalo lo sampe terpesona sama calon Istri gue!" kata Rio dengan nada mengancam. Cakka hanya menganggukkan kepalanya.

Jadi disini Cakka datang ke Indonesia lebih dulu dibanding Papi, Mommy, dan Ray yang baru sampe besok pagi. Dia sengaja datang lebih dulu karena memang tak ada urusan yang harus dia selesaikan di UK sebelum dia ke Indonesia. Selain itu Cakka juga ingin mencari sahabatnya sekaligus wanita pemilik hatinya, karena jika dia datang bersama dengan orangtuanya pasti dia tak akan punya waktu untuk keluar sendiri sebelum tujuan utama mereka ke Indonesia terpenuhi, yaitu untuk bertemu dengan kekasih Kakaknya dan juga untuk membicarakan pertunangan mereka yang akan diadakan kurang dari 1minggu lagi. Ini merupakan permintaan Kakaknya untuk melakukan segala sesuatu untuk meresmikan hubungannya dengan kekasihnya di Indonesia.

Cakka sendiri belum pernah bertemu dengan kekasih Kakaknya itu, yang dia tau hanya gadis itu adalah anak salah satu rekan bisnis Papinya, jadi jelas saja jika hubungan mereka akan diremikan secepat itu, padahal hubungan mereka belum sampai 1 minggu. Yah. Seperti itulah jika hubungan asmara disangkutpautkan dengan bisnis. Cakka tak akan mau hubungannya dengan seorang wanita kelak bernasib sama dengan hubungan Kakaknya dan kekasihnya.

_____

"Fy ada yang nungguin lo didalem! Katanya sih temen lo, tapi gue nggak tau siapa." Kata Shilla yang menunggu Ify datang diserambi Restoran. Ify mengernyit bertanya dalam hati siapa yang datang sepagi ini? Karena nggak ada gunanya bertanya siapa orang itu pada Shilla yang sudah jelas tadi memberitahunya bahwa dia tidak mengenalnya Ify mengangguk lalu melanjutkan langkahnya memasuki Restoran.

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang