PART IX (BAG.3)

5.1K 250 0
                                    

Sejak malam itu Cakka terlihat lebih pendiam dan pemurung. Manda sampai heran dengan anaknya yang selalu cerewet dan tak bisa diam itu. Ketika ditanya kenapa jawabnya selalu nggak papa. Mungkin baru diputusin pacarnya. Begitulah akhirnya Manda menyimpulkan penyebab perubahan sikap anaknya itu.

Rio, dia cukup peka untuk mengetahui bahwa ada yang tidak beres dengan Adiknya itu, namun saat dia ingin bertanya, Cakka selalu menghindarinya. Dia sampai bingung apa dia punya salah terhadap Cakka? Sepertinya tidak, sebelum malam itu sikap Cakka biasa saja padanya. Namun setelah itu. Rio tersentak saat mengingat sejak kapan Cakka berubah. Sejak dia bertemu dengan Ify malam itu. Bahkan Ify juga menjadi sedikit pemurung sejak saat itu. Bagaimana mungkin Rio melupakan hal penting itu.

Rio melangkahkan kakinya menuju kekamar Cakka, dia harus bicara dengan Cakka, dia harus tau apa yang membuat Cakka seperti ini. Apa karna Ify? Apa Cakka mengenal Ify sebelum dia mengenal gadis itu? Lalu apa hubungan Cakka dan Ify? banyak pertanyaan berkelebat dipikirannya.

Cakka membuka pintu kamarnya dari dalam tepat saat Rio ingin mengetuk pintu kamar Cakka. Mereka berdua sama-sama tersentak sedikit terkejut.

"Ada apa?" tanya Cakka yang tersadar lebih dulu.

"Oh. Ada yang mau gue omongin sama lo." Jawab Rio juga setelah sadar dari keterkejutannya. Cakka mengerutkan keningnya menatap Rio.

Ray yang kebetulan juga baru keluar dari kamarnya yang berada tepat disebelah kamar Cakka langsung menghentikan langkahnya saat melihat kedua Kakaknya saling pandang didepan kamar Cakka. Ray memutuskan untuk tetap berdiri disana, mengawasi jika saja terjadi pertempuran sedarah nantinya.

"Lo kenal sama Ify sebelum lo ketemu sama Ify sebagai calon tunangan gue kemaren." Bukan pertanyaan melainkan pernyataan. Cakka yang mengerti itu bukanlah pertanyaan hanya diam menunggu Rio menyelesaikan ucapannya.

"Apa hubungan kalian?" nah ini baru pertanyaan. Cakka menghela napas lalu menatap Rio.

"Lo udah tanya sama dia?" bukannya menjawab Cakka malah balik bertanya. Rio mengerutkan keningnya mendengar kata 'dia' yang diucapkan Cakka.

"Cewek lo." Kata Cakka yang mengerti bahwa Rio belum mengerti maksudnya. Cakka tak habis pikir bagaimana bisa Kakaknya yang terkenal pandai dan peka mendadak jadi blank saat berurusan dengan cinta. Ahh.. cinta memang memabukkan.

"Gue mau denger dari sudut pandang lo dulu!" jawab Rio, dia memang akan bertanya pada Ify, tapi nanti. Cakka tersenyum tipis.

"Kalo gitu sudut pandang gue sama kayak dia." Jawab Cakka lalu beranjak melangkah meninggalkan Rio.

"Kenapa lo nggak mau jawab pertanyaan gue?" tanya Rio membuat langkah Cakka langsung terhenti. Cakka berhenti tanpa membalikkan badannya dan tetap membelakangi Rio.

Cakka tak tau apa yang harus dia jelaskan pada Rio, itu sebabnya dia selalu menghindari Rio karena dia tak memiliki jawaban untuk pertanyaan Rio ini. Dia tak mungkin dengan lantang mengatakan bahwa dia mencintai kekasih Kakaknya itu. Bagaimana juga dia tak ingin menyakiti Rio, meskipun tak dibesarkan bersama namun dia sangat menyayangi Rio. Meskipun terkadang dia terlihat iri pada Rio tapi sebenarnya dia sangat mengagumi sosok Kakaknya itu. Dia juga sangat menghormati dan menghargai Rio sebagai saudara tertua.

Dia tau dia sudah kalah bahkan sebelum mulai berperang. Cakka tidak buta untuk melihat tatapan saling cinta yang saling mereka tunjukkan. Cakka tau cepat atau lambat dialah yang harus mundur, tapi bagaimanapun juga proses itu nggak akan bisa secepat yang dibayangkan. Dia butuh waktu untuk memikirkan semuanya, menata semuanya, dan yang pasti dia butuh waktu untuk melupakan perasaan yang dia pendam selama ini.

"Hubungan seperti apa yang lo jalin sama Ify dulu?" tanya Rio setelah membalikkan badannya menatap punggung Cakka.

"Gue sama dia cuman temen SMA" jawab Cakka singkat.

"Lo jatuh cinta sama dia?" Telak. Pertanyaan Rio barusan sukses membuat Cakka terdiam. Dia tak tau harus menjawab apa. Haruskah dia katakan yang sebenarnya?

Rio tersenyum tipis setelah lama tak mendapat respon dari Cakka.

"Gue nggak masalah kalo lo jatuh cinta sama Ify." kata Rio santai sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.

Cakka membalikkan tubuhnya menatap Rio dengan tatapan sulit diartikan.

Bahkan Ray yang sedari tadi menyimak pembicaraan kedua Kakaknya itu ikut tersentak. Tak habis pikir dengan apa yang dipikirkan Kakak pertamanya itu.

"Tapi seperti yang gue bilang waktu itu." Kata Rio sambil tersenyum misterius.

"Gue nggak akan ngelepasin dia apapun yang terjadi, meskipun itu buat lo, gue akan tetap mempertahankan dia." Kata Rio yakin diakhiri dengan senyumnya yang begitu menenangkan. Cakka masih terdiam diposisinya. Ray tersenyum mendengar tekad Kakak pertamanya.

"Gue harap kita berdua sama-sama tau dan membiarkan Ify memilih kebahagiaannya sendiri tanpa kita harus memaksanya untuk memilih." Kata Rio sambil melangkah mendekati Cakka. Menepuk pelan pundak Cakka.

"Gue mau kita semua bahagia Bro!" setelah mengucapkan itu Rio langsung berlalu meninggalkan Cakka yang masih terdiam mencerna kata-katanya tadi.

"Seperti yang dulu pernah gue bilang Kak! Cinta tak harus memiliki, cinta seharusnya membiarkan dia yang kita cintai bahagia meskipun bukan kita sumber kebahagiaannya. Gue harap lo bisa ambil keputusan yang terbaik buat semuanya Kak! Melepaskan bukan berarti kesedihan, bisa jadi itu adalah awal kebahagiaan lo!" kata Ray sambil mendekati Cakka yang masih terdiam lalu tersenyum hangat.

Cakka menatap Ray yang kini berdiri didepannya dengan senyum tipis.

"Sok Dewa cinta lo! Gue lebih kakap ya dibanding lo!" kata Cakka yang sudah mulai bercanda lalu tersenyum saat bibir Adiknya itu maju 5 centi.

Gue hanya perlu waktu untuk mengikhlaskan. Gue akan melepaskan lo buat Kakak gue Fy. Karena gue tau kebahagiaan lo adalah Kakak gue, begitupun sebaliknya. Kalian 2 orang yang sangat berarti dalam hidup gue. Kalian sumber kebahagiaan gue. Kata Cakka dalam hati.

*****

yeyyy hari ini aku post 1 part jadi 3 bagian... besok masuk part X...

OK.., HAPPY READING ALL!!!!

Jangan lupa Vommentnya yes..., ;););)

LOVE GREET Seri 1 : When Love Say Hello #W.L.S.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang