"Gue jadi makin cinta sama lo, _____"
Gue langsung menoleh dan menatap Sehun dengan tatapan aneh.
"Kenapa? Kok ngeliatin gue kaya gitu?" Tanya Sehun. "Emangnya salah ya kalo gue bilang gue cinta sama lo?"
Gue nabok pipi gue sendiri. Sekali. Dua kali. Tiga kali. Memar juga lama-lama pipi gue. Dan sebelum gue nabok pipi gue sendiri untuk yang keempat kalinya, Sehun nahan tangan gue.
"Eh? Kenapa? Kok nabok pipi sendiri sih? Pipi lo udah merah gitu!"
Gue menurunkan tangan gue. "Gapapa. Kadang gue suka gabisa bedain mana khayalan mana kenyataan," gue ngomong dengan tatapan kosong kedepan.
Sehun ketawa kecil. "Itu bukan khayalan. Itu kenyataan,"
Gue menatapnya dengan alis berkerut. "Jadi gue ga salah denger?"
"Engga,"
"Trus... Lo beneran--Astaga,"
Sehun mengangkat alis. "Kenapa?"
"Lo naksir gue beneran?"
Sehun ngangguk. "Naksir. Suka. Sayang. Cinta. Semuanya sih,"
"Sejak kapan?" Tanya gue.
"Kapan ya?" Sehun naro telunjuknya di dagu dan mengetuk-ngetuk dagunya.
"Gatau juga sih. Pokoknya akhir-akhir ini gue selalu kepikiran sama lo, gue selalu ngerasa deg-degan kalo tatapan mata sama lo, gue ngerasa sakit kalo lo lagi sama cowo lain, dan selalu kangen ngobrol sama lo.."
Duh. Kayanya gue calon calon ditembak nih. Duuuhh. Gimana dong nih. Jantung gue mulai loncat-loncatan lagi nihh.
"Lo sendiri gimana?"
Kan bener kan gue mau ditembak sama dia. Akhirnya cinta gue ga bertepuk sebelah tangan.
"Gue mau,"
"Mau apa?"
Gue menunduk malu sambil memainkan jari jari tangan gue. "Mau....itu....yang lo maksud,"
"Emang yang gue maksud apaan?"
Gue menoleh. "Lo bukannya lagi nembak gue?"
Sehun diem sebentar trus ketawa. Sial. Jangan bilang dia cuman bercanda.
Gue mendengus kesal dan berdiri dari kursi, berjalan kembali ke mobil.
Sehun ngejar sambil manggil-manggil nama gue. "Eh _____, mau kemana? Gue belom selesai ngomong,"
Gue udah malu. Sumpah. Malu banget. Ngerasa diphpin juga. Sehun tuh demen banget mainin perasaan orang ya. Cape gue. Ga tau gimana sakitnya hati gue.
Sehun akhirnya bisa nyusul gue dan narik tangan gue. Gue berhenti berhadapan dengannya dan cuma nunduk, menggigit bibir bawah gue.
"Kok malah kabur sih, orang belom selesai ngomong jugaan,"
Gue diem. Males ngomong. Ntar malah salah lagi.
"Gue ga bakal nembak lo,"
Tuh kan.
"Karena kalo gue tembak, ntar lo mati dong? Trus gue sama siapa kalo lo mati?"
Gue mengangkat kepala gue dan bertemu tatap dengannya. Nih anak lagi bercanda atau apa sih?
"Gue maunya menyatakan cinta ke lo, bukan 'nembak' lo,"
Dag dig dug dag dig dug......
Sehun megang kedua tangan gue. Dia menatap kedua mata gue dalam dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Date [ COMPLETED ]
FanfictionKamu adalah seorang wanita yang membuka jasa Blind Date. Pekerjaanmu adalah mencarikan pasangan untuk seseorang dengan kriteria yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Anehnya, kamu sendiri belum punya pasangan, padahal kamu sudah melakukan pek...