"Sehun, lo baik-baik aja?"
"Lo...si..a..pa..?"
Gue diem seketika. Jangan bilang.....
Gue melepaskan tangannya dan berlari mencari dokter. Gue cari ke sekeliling rumah sakit, tapi anehnya semua dokter pada gak ada.
Gue balik lagi ke ruangannya Sehun, dan yang bikin kaget adalah Sehun udah terbujur kaku disana. Mesin pembaca detak jantungnya udah menggambarkan garis lurus.
Gue berlari dan mengguncangkan badan Sehun.
"Sehun? Sehun? Sehun bangun gak? SEHUUUNNN!!!"
---
Gubrak.
"Aawww" rintih gue. Gue mengusap-usap pantat gue yang sakit. Astaga, ternyata tadi itu cuma mimpi. Syukurlah.
Tapi kecelakaan itu bukan mimpi. Buktinya sekarang Sehun masih terbaring lemas didepan gue.
Gue menggenggam tangannya erat. "Hun... jangan tinggalin gue ya? Lo kan udah janji,"
Tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang masuk. Gue menoleh dan ternyata itu Nana.
"_____, apa yang terjadi?" Tanya Nana khawatir. Gue langsung meluk dia dan nangis dipelukannya.
"Sehun, Na... Sehun,"
Nana mengelus-elus rambut gue. "Ssshh. Jangan nangis. Gue disini kok. Sekarang tenangin diri lo dulu, baru lo cerita sama gue. Oke?"
Gue mengambil napas panjang dan menghembuskannya dengan berat. Setelah itu Nana mengajak gue duduk disofa dan gue mulai cerita semuanya.
"Jadi saat kecelakaan itu Sehun lagi sama Eun Byul, bukan sama lo?" Tanya Nana.
Gue ngangguk. "Itu juga pas banget gue lagi telepon dia. Kalo engga mungkin gue ga bakal tau kalo dia kecelakaan, atau..."
Nana memiringkan kepalanya. "Atau apa?"
"Atau guelah yang menyebabkan kecelakaan ini?"
Nana membesarkan matanya. "Ngga _____. Ini semua bukan salah lo. Ini takdir,"
"Tapi bisa aja Sehun jadi ga konsentrasi nyetir gara-gara ngangkat telepon dari gue," kata gue sedih.
Nana menggeleng. "Ngga. Jangan pikir yang macem-macem pokoknya. Sekarang kita berdoa aja semoga Sehun ga kenapa-napa.."
Gue mengangguk lemas. Tiba-tiba pintu terbuka lagi, dan seorang pria paruh baya masuk menghampiri gue dan Nana.
Gue berdiri, Nana juga ikutan berdiri. Siapa nih orang?
"Maaf, ahjussi ini siapa ya?" Tanya gue.
Orang itu menatap gue. "Kamu sendiri siapa?"
Alis gue mengerut. Lah, ini orang kok ditanya malah nanya balik.
"Saya _____, pacarnya Sehun. Ahjussi ini siapa?"
Orang itu mendengus. "Oh, jadi kamu orang yang disebut-sebut sama Sehun kemarin,"
Gue makin bingung. "Maksudnya?"
"Kemarin saat Sehun datang kerumah, dia memutuskan pertunangan dengan anak saya Eun Byul karena dia bilang dia mencintai seseorang. Ternyata kamu, yang ngancurin pertunangan mereka..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind Date [ COMPLETED ]
FanfictionKamu adalah seorang wanita yang membuka jasa Blind Date. Pekerjaanmu adalah mencarikan pasangan untuk seseorang dengan kriteria yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Anehnya, kamu sendiri belum punya pasangan, padahal kamu sudah melakukan pek...