Chapter 35 "Janji Antar Dua Pria"

2.3K 130 47
                                    


Aku terperangah. Mataku masih menatap Zidan yang berada di sebelahku dengan tidak percaya.

Mulutku yang dalam kondisi terbuka bahkan masih belum bisa kugerakkan.

Efek keterkejutan yang kudapat setelah mendengar kata-katanya sangat dahsyat.

"D-Dari mana kau tahu itu ...!!?"

Sepertinya saking paniknya, aku sampai tak sadar mengeraskan volume suaraku. Dan hal itulah yang membuat Bella serta Febri berpaling ke arahku.

Aku tidak ingin percakapanku dengan Zidan terdengar oleh mereka karena topik ini masih belum jelas kebenarannya.

Dengan terburu-buru aku segera menarik Zidan menjauh dari tepi sungai sampai tidak terlihat oleh mereka.

Aku menatap ke sekelilingku. Pohon-pohon menjulang tinggi sampai menghalangi cahaya matahari yang turun ke permukaan tanah. Suara air terjun pun terdengar samar-samar.

"Sepertinya ini sudah cukup jauh."

"Ya ampun, Sena! Meskipun kau sudah mempunyai Bella tapi kau masih menginginkanku. Apa kau ingin memaksaku melakukan hal-hal yang tidak senonoh? Sena no ecchi ...!" ujar Zidan sembari memeluk tubuhnya dengan manja dan menunduk malu.

Tingkahnya yang seperti ini sudah melewati dari kata menjijikan. Aku bahkan sudah sampai di tingkat di mana aku dapat memuntahkan isi perutku yang baru saja kuisi.

Andai saja dia bukan temanku, aku sudah akan menonjok mukanya dari tadi.

"Aku bukan orang yang menjijikan seperti yang kau pikirkan!"

Aku memegang dahiku sendiri. Ini adalah kebiasaanku saat menghadapi perbuatan Zidan yang kelewat aneh.

"Sekarang bukan itu masalahnya. Kenapa kau bisa tahu itu ...?"

"Itu apa?" balas Zidan dengan berpura-pura tidak tahu.

"Kau mulai menyebalkan! Sebaiknya kau mulai bicara atau aku benar-benar akan meninju wajahmu ...!"

Zidan langsung menampakan ekspresi takut di wajahnya setelah aku mengepalkan tangan erat-erat di depan mukanya.

"B-Baik ... akan kujawab. Tapi tolong simpan dulu tinjumu itu!"

Zidan lalu berdehem. Seakan sedang bersiap untuk membeberkan hal yang sangat ingin kutahu.

Dari mana si bajingan ini tahu rahasiaku?

Aku sudah tidak sabar mendengar jawaban dari pertanyaan yang menghantui pikiranku ini.

Padahal, tak ada satu pun yang tahu rahasia yang kusimpan rapat selama ini.

Kecuali satu orang ....

"Apa kau tahu dari Kak Rina?"

Dengan cepat aku langsung memotong sebelum Zidan mulai bicara.

Kesimpulan ini langsung terlintas di benakku begitu menyadari hanya dialah satu-satunya orang yang tahu hubunganku dengan Bella sebenarnya.

"Ehm ... bagaimana, ya!?"

Zidan memalingkan wajahnya. Senyumnya dengan jelas mengiyakan ucapanku.

"Dasar guru sialan! Padahal sudah kubilang untuk merahasiakannya ...!" kataku sembari menepuk dahiku sendiri.

"Cuma setengahnya yang benar, kok!"

Aku melemparkan pandanganku pada Zidan bersamaan dengan tanda tanya yang besar.

My Wife is My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang