PART 21

192 23 2
                                    

Taehyung berjalan dengan pandangan kosong, air matanya belum mau berhenti mengalir, ia mengikuti kemana kakinya melangkah. Entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Tidak ada semangat untuk hidup pada diri Taehyung lagi. Hatinya terlalu sakit saat mendapati kenyataan bahwa dirinyalah membuat orang yang ia cintai terluka.

Jauh ia melangkah, Sampai ia tiba di pemakaman, menuju sebuah nisan.
Taehyung berjongkok dan mengusap nisan itu.
"Jin rin ah.. Jeongmal mianhae" hanya itu yang bisa dikatakan Taehyung ia terus menangis disana, merutuki nasib yang menimpanya. Menyesali segala perbuatan yang sebenarnya dirinya sendiri tak tau apa apa. rasa takutnya menguap entah kemana, hari menjelang malam dan ia belum beranjak dari sana, memandang kosong peristirahatan didepanya.

Sampai hari benar benar sudah malam, tanpa rasa takut Taehyung berjalan keluar pemakaman. Ia memutuskan kembali ke mansionya, bukan ke apartemen,  mengambil baju ,mobil dan kembali pergi. ia tak sanggup jika harus terus berada di Seoul. Taehyung tak ingin melukai orang yang ia sayang untuk kesekian kalinya. Tanpa kata, tanpa pamit pada chanyeol, taehyung dan  kedua pelayanya segera pergi ke suatu tempat di Jeju. Taehyung memutuskan akan menetap disana dan tidak akan memberitahu pada siapapun jika dirinya disana. Taehyung mengasingkan diri disana hanya demi keselamatan dan kebahagiaan orang yang ia sayangi.
.
.
.
Chanyeol masih berada di RS sekarang. Banyak pasien yang harus ia tangani. Sebenarnya ia ingin mengejar Taehyung tadi, namun ia urungkan karna ia hatus menangani pasienya. Chanyeol hanya bisa berharap Taehyung baik baik saja. Chanyeol berusaha untuk fokus menangani pasienya. Namun pikiranya selalu melayang pada adik semata wayangnya yang sangat ia sayangi.

Waktu istirahat tiba, chanyeol menghempaskan tubuhnya di sofa, ia mengusap kasar wajahnya. Menghela nafas kasar, sungguh ia sangat kawatir dengan Taehyung. Ia memutuskan untuk menelfon Taehyung. Namun belum sempat ia menelfon Taehyung, seseorang telah menelponya terlebih dahulu. Chanyeol tidak tau siapa yang menelfonya, nomor asing yang tertera dilayar ponselnya.

"Oppa aku sudah sampai"

"Mwo?! Yak bocah! Kau bilang lusa?!"
Chanyeol terlonjak dari duduknya dan memekik.

"Ani.. Aku berubah pikiran hahah, cepat jemput aku, kau dimana oppa?"

"Aish bocah!! Tunggu disana! Aku di RS sekarang"
Chanyeol mendengus sebal, dan segera pergi menjemput adik sepupunya itu.

Chanyeol melajukan mobilnya dengan uring uringan. Sesampainya dibandara, ia berjalan cepat mencari adiknya.

"Mei!!" Panggil Chanyeol.
"oppa!!"  Mei berlari menghampiri sang kakak.
"Yakkkk Meilana Jasmin Park!! Kau gila eoh?!!" Chanyeol menatap nyalang Mei.
"Wae oppa?"  tanya Mei dengan ekspresi tak bersalahnya. Chanyeol menyentil dahi Mei.
"Yak kenapa kau datang tiba-tiba eoh?!" Mei mendengus dan mengusap dahinya yang disentil Chanyeol.

"Aishh mian oppa, aku penasaran apa yang terjadi dengan kirana, aku takut ia kenapa-napa jadi aku langsung saja kemari.." Chanyeol menghela nafasnya dan mengusap wajahnya frustasi.
"Tapi dia memang telah terluka mei" chanyeol menghela nafasnya
"Mwo?!!" Mei membelalakan matanya, dan mencengeram kedua lengan Chanyeol.
"Apa maksudmu oppa?!" Chanyeol merangkul Mei dan mengajaknya pergi menuju mobilnya.
"Nanti saja, sekarang kita ke apartemen taehyung dulu" .
"Baiklah" chanyeol dan mei segera berangkat menuju apartemen taehyung, saat ini hari sudah malam.

"Aku ingin kau melakukan sesuatu nanti, untuk membantu sahabatmu dan juga adik angkatku taehyung" chanyeol menatap mei dengan penuh harap.
"Baiklah, akan ku lakukan oppa" chanyeol tersenyum, mengusak kepala Mei, dan mencium keningnya.
"Thankyou so much honey"

Setelah sampai, mereka langsung pergi ke apartemen Taehyung. Namum saat masuk kedalam apartemen masih gelap gulita.
"Tae.. Hyung pulang.."
Tak ada tanda tanda Taehyung di dalam. Chanyeol mulai panik.
"Tae? Dimana kau?" Chanyeol mencari keseluruh ruangan namun nihil. Tak ada Taehyung di apartemen ini. Chanyeol menghembuskan nafasnya kasar dan mengacak rambutnya frustasi.
"Kemana Taehyung? Kenapa jam segini belum pulang. Aishhh seharusnya aku mengikutinya tadi" chanyeol benar benar kawatir terjadi sesuatu pada Taehyung. Ia menghempaskan tubuhnya disofa. Mengambil ponselnya, dan memutuskan menelfon mata mata Baekhyun.

My Pure Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang