PART 22

210 23 0
                                    

Flashback

Taehyung berjalan dengan tatapan kosong, hatinya hancur mendengar sahabatnya sendiri tega merencanakan semuanya. Hatinya begitu hancur mengetahui sahabat yang sangat ia sayangi ternyata menyimpan benci padanya. Merencanakan semuanya, seperti tak berbentuk lagi kini hatinya, Park Jimin yang sangat ia sayangi layaknya saudaranya sendiri ternyata dendam dan benci padanya. Sungguh ia tak menyangka Jimin tega merencanakan semua itu untuk menghancurkanya.

Ia ingin membenci jimin tapi tak bisa, sekelebat memory nya bersama jimin muncul di ingatanya. Kenangan indah bersama jimin sebelum peristiwa mengerikan itu terjadi menimpanya. Taehyung benar benar tak bisa membenci Jimin. Sejahat apapun Jimin padanya, Taehyung tetap menyayanginya. Baginya Jimin tetap sahabat terbaiknya. Taehyung hanya bisa menangis dalam diam. Sungguh hatinya begitu hancur saat ini. Andai ia tau apa yang Jimin inginkan, tentu ia akan berikan pada Jimin. Sehingga Jimin takkan membencinya.
Taehyung tersenyum miris
"Jiminnie hyung.. Haruskah kau membenciku?" monolog taehyung, ia memejamkan mata, airmatanya terus mengalir melalui pipi tirusnya.

"Jin rin-ah.. Haruskah kau meninggalkanku? Jeongmal mianhae.. Seharusnya kau masih ada didunia ini" taehyung ter duduk di sebuah makam. Bersimpuh disebuah peristirahan seseorang yang pernah sangat ia cintai.
Ia terus berbicara disana, seolah ada sahabat dan kekasihnya disana. Ia terus meratapi semuanya, tak bjsa menerima takdir yang begitu menyakitkan baginya.
"Aku akan pergi, jika dengan kepergianku kalian akan bahagia.. Mianhae hyung, mianhae bangtandeul, mianhae jiminnie.. Mianhae kirana jeongmal saranghae" Taehyung pergi meninggalkan makam menuju mansionnya untuk mengambil beberapa barang dan pergi meninggalkan seoul.

Tak sanggup menghadapi semuanya, lebih baik ia pergi. Agar orang orang yang ia sayang tidak terluka dan bisa bahagia tanpa mehadiran dirinya. "Maafkan aku, aku harus pergi. Aku menyayangi kalian, selamat tinggal"

Flashback off
.
.
.
Jimin heart

Seharusnya aku bahagia! Tapi kenapa sekarang aku merasa sedih? Mengapa aku harus merasa bersalah sekarang? Kenapa aku merasa sakit memperlakukanya seperti itu? Kenapa aku merasa merindukanya?

ARGGHHH!! ada apa denganku?!! Dia monster yang harus kusingkirkan!! Tapi kenapa hatiku berkata lain? Arghh Park Jimin! Ada apa denganmu!! 

Memories

"Tae.. Kau kenapa??" seorang anak laki laki bersurai hitam mendekati Taehyung yang sedang menangis di taman

Taehyung mendongak untuk mengetahui siapa yang menegurnya "jimin hyung" lirihnya

"Uljima Tae.. Aku disini" pemuda bernama Jimin memeluk Taehyung
"Jangan tinggalkan aku hyung jebal jangan seperti mereka yang meninggalkanku sendiri jebal" t
Taehyung berkata lirih disela tangisnya, Jimin ikut merasakan kesedihan Taehyung, ia ikut menitikan airmata.

"Believe me Tae.. I dont leave you.. Because you is my best friend, we are best friend, im promise you Tae" kata Jimin seraya tersenyum manis, dan menepuk nepuk punggung Taehyung.

"Thanks Hyung.. Your my best friend thankyou so much" Taehyung tersenyum lebar dan memeluk Jimin erat.
'TaeJi ' itulah nama yang Taehyung ukir di pohon taman.

"Best friend forever, TaeJi" taehyung dan Jimin pun tertawa bahagia
.
.
.
"Tae.. Aku bahagia!!"

"Wae???"

"Karna aku punya sahabat sepertimu! Yang slalu ada disampingku melindungi dan menjagaku!"

"Aku juga bahagia jim, kau sahabat terbaikku"

My Pure Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang