Tiiiiinnnnnn
"Maafkan aku tae"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Maafkan aku tae" Jimin memejamkan matanya.. namunBrukkkk
"Seharusnya aku biarkanmu mati" Jimin membuka matanya saat ada seseorang yang berbicara dan menyelamatkanya.
Saat melihat orang yang menyelamatkanya, Jimin membolakan matanya shock melihat siapa yang menyelamatkan nyawanya."Taehyung?" Taehyung menatap tajam Jimin.
"Seharusnya aku tak perlu menolongmu" kata Taehyung dingin, Jimin menatap dalam Taehyung,
Jimin merasa sosok didepanya bukanlah Taehyung.
"Kau bukan taehyung? Lalu kenapa kau menolongku?" Lirih Jimin."Karna Taehyung bodoh masih menganggapmu sahabat" jawab Taehyung masih dengan nada yang sama.
"Kau siapa?" Tanya jimin hati hati. Sungguh ia sangat takut dengan sosok lain sahabatnya.
"V" V menarik Jimin untuk bangun.
"Gumawo.. V" V Tidak merespon Jimin, namun ia mencengkeram tangan Jimin dan menariknya pergi.
"Mau kemana V?" V tidak menjawab dan terus menarik Jimin.
"V?" Jimin terus berusaha bertanya.
"Diam dan ikut saja!" jawab V dingin, Jimin bungkam dan mengikuti V ia sadar pribadi V tidak bisa diajak kompromi.V mengajak Jimin kesebuah rumah kosong didekat sebuah pabrik roti di kawasan myeongdong.
"Untuk apa kita kesini?" Jimin mulai takut sekarang.
"Masuk" Jimin didorong V agar masuk ke rumah itu.
"V untuk apa kita disini?" tanya Jimin lagi dengan suara yang lirih.
"Kau tau? Seharusnya kau mati" jawab V masih dengan nada yang sama, membuat Jimin bergetar takut."Cih kalau wanita itu tidak mengganggu kau sudah mati" Jimin mulai meringsut mundur.
"K..k..au i..ing..in mem..bunuhku?" tanya Jimin terbata, sambil beringsut mundur menjauh dari V.
"Seharusnya iya, tapi sayangnya Taehyung tak ingin kau mati cihh" V berdecak sebal karena Taehyung masih sangat menyayangi Jimin."Aku mohon maafkan aku V, aku menyayangi Taehyung aku mohon percayalah" V menatap datar Jimin.
"Cih" V terhuyung ke depan dan pingsan, Jimin menangkap tubuh Taehyung yang ditempati jiwa V.
"V? Yaa V bangunlah!" Jimin terus menggoyangkan tubuh Taehyung sampai beberapa saat kemudian Taehyung melenguh."V?" Jimin tersenyum saat Taehyung mulai membuka matanya. Seharusnya ia kabur saat V pingsan, tapi ia tak melakukanya karena kawatir pada raga sahabatnya.
"Jimin.. Jiminnie" Taehyung langsung bangkit dan menatap Jimin dengan tatapan sedih, Jimin menautkan alisnya.
"Ini kau Taehyung?" tanya Jimin hati hati dan Taehyung mengangguk membenarkan.
Jimin sangat senang dan langsung memeluk Taehyung erat."Aku senang kau kembali Tae, aku pikir dia akan menguasai tubuhmu selamanya" Taehyung balas memeluk Jimin, air mata tak terbendung lagi dari keduanya. Mereka sama sama menangis dalam diam.
"Tidak jim, aku sudah bisa mengendalikanya" Jimin melepas pelukanya dan menatap Taehyung.
"Tae.. Maafkan aku" Jimin menunduk dalam menyesali semua perbuatanya pada Taehyung."Aku bukan sahabat yang baik tae maafkan aku" Taehyung tersenyum dan kembali mengeratkan pelukanya.
"Aku pikir kau takkan pernah menerimaku kembali jim" Jimin melepas pelukanya dan menatap Taehyung dengan linangan air mata.
"Aku menyayangimu tae.. Maafkan aku yang melukaimu" Taehyung kembali memeluk Jimin."Aku tak pernah marah padamu jim, kau sahabat terbaikku" Jimin mengeratkan pelukanya dan membisikan kata terimakasih berulang kali. Ia sungguh tak menyangka Taehyung dengan mudah memaafkanya.
"TaeJi Best Friend forever?" Jimin tersenyum lebar dan mengangguk semangat.
"Sure, we are best friend forever" Taehyung dan Jimin kembali berpelukan dengan erat.
"Jim maafkan perilaku V ya, dia mang begitu" Jimin bergidik mendengar nama V disebut.
"Aku heran tae, alter ego ternyata mempunyai nama eh?"
"Tentu jim, sifatnya sangat berbeda denganku" kata Taehyung sambil terkekeh. V pasti membuat Jimin ketakutan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pure Love [END]
RandomTerimakasih telah menerimaku disisimu aku sangat mencintaimu ~ Kim Taehyung Aku tak peduli apa masa lalu mu oppa, aku juga tak peduli apa yang ragamu lakukan padaku, aku tulus mencintaimu ~ Kirana Shin Persahabatan dan Cinta adalah hal terindah yang...