Part 3

5.8K 898 81
                                    

Di sini lah sekarang, Seulgi duduk cemas di luar ruangan ICU setelah ambulance membawa ayahnya ke rumah sakit. Seulgi masih ingat saat dirinya melihat dengan mata nya sendiri bagaimana pria yang berstatus sebagai ayah nya itu tergeletak begitu saja di bawah lantai dengan mulut berbusa dan tubuh yang kejang. Bahkan Seulgi masih ingat saat ayah nya benar-benar tak sedikitpun membuka mata nya saat itu.

Kini ia masih menundukkan kepalanya menangis dalam diam menunggu kepastian dari ayah nya. Kejadian ini seperti Dejavu bagi Seulgi karena hal ini bukan lah yang pertama kali dalam hidupnya menunggu seseorang dengan harap-harap cemas. Ia masih tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada ayahnya.

Beberapa jam menunggu kepastian, tak lama kemudian Seulgi mendengar suara langkah kaki yang terburu menghampiri dirinya. "Noona!" Seulgi melihat Jungkook dan Min Ri yang terlihat panik menghampirinya saat ia mendongakkan kepalanya.

"Seulgi! Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja kan?"

"Ayah." Seulgi benar-benar tak bisa membendung air mata nya saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. "Aku tak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba ayah jatuh setelah aku meninggalkannya sebentar." Gadis itu menundukkan kepalanya disambut oleh pelukan Jungkook yang berusaha menenangkan gadis itu.

"Ssst Noona sudah. Ayah pasti baik-baik saja."

"Iya Seulgi tenang lah. Ayahmu pasti akan baik-baik saja." Ujar Min Ri.

Saat Jungkook dan Min Ri pergi meninggalkan Seulgi dan ayah nya, mereka mendapat telepon bahwa ayah Seulgi tiba-tiba masuk rumah sakit. Tanpa pikir panjang mereka pun langsung pergi ke rumah sakit dan memastikan keadaan ayah Seulgi.

Sampai beberapa menit berlalu, dokter yang menangani ayah Seulgi pun keluar dari ruangan. Menampilkan ekspresi yang membuat jantung Seulgi berdegup kencang dua kali lipat.

"Dokter bagaimana keadaan ayahku? Apa baik-baik saja? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Seulgi bertubi-tubi mencari kepastian tentang ayah nya. "Seulgi, tenang lah."

Dokter yang baru saja keluar tadi menghela nafas nya sebelum menjawab pertanyaan Seulgi. "Sebelumnya.. kami minta maaf. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi... kami tidak bisa menyelamatkan ayah anda."

Deg

Waktu Seulgi seolah berhenti. Dunia Seulgi seakan runtuh saat mendengar perkataan dokter yang mengatakan bahwa ayah nya sudah meninggal. Sekarang apa? Kenapa Tuhan begitu jahat? Gadis itu benar-benar membeku dan tak bisa merasakan kakinya setelah mendengar perkataan dokter beberapa detik yang lalu. Seandainya Jungkook tak menahan Seulgi, mungkin gadis itu sudah jatuh ke lantai.

"Noona!"

"Tidak, tidak mungkin." Ucapan Seulgi yang begitu lirih benar-benar membuat semuanya tak sanggup melihat gadis itu. Dia benar-benar hancur. "Tidak, kau pasti bohong."

"Seulgi, tenanglah."

"Kenapa.. kenapa ayah meninggalkanku." Tangis Seulgi kini mulai mengeras sambil memeluk Jungkook. "Kami turut berduka atas kepergian ayah anda tapi kami juga sudah berusaha untuk menyelamatkan pasien."

"Ayah.."

"Sekali lagi saya minta maaf. Saya mohon permisi." Dokter pun segera pamit setelah mengucapkan maaf yang sebesar-besar nya pada mereka. "Seulgi sudahlah."

Mungkin setelah ini hidup Seulgi benar-benar tak ada arti nya. Setelah ibunya yang meninggalkan gadis itu beberapa tahun lalu, kini ia juga harus ditinggalkan sang ayah dengan kematian yang tiba-tiba.

-PRISONER-

Pandangan Seulgi masih kosong menatap keluar jendela mobil setelah meninggalkan rumah sakit beberapa menit yang lalu. Gadis itu seperti kehilangan nyawa nya semenjak mengetahui bahwa ayah nya sudah tak ada. Dia juga begitu frustasi saat mengetahui kemungkinan penyebab kematian ayah nya. Dia ingat saat dokter mengatakan bahwa ada sesuatu yang membuat ayah nya meninggal. Bahkan Seulgi masih mengingat kata-demi kata yang diucapkan dokter satu jam yang lalu.

PRISONERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang