Jimin terus menancap gas nya menjauh dari mobil yang dari tadi tak henti-hentinya mengikuti dari belakang. Dia tahu jika itu merupakan orang-orang suruhan Jungkook yang mungkin akan menangkapnya setelah ini.
Sial sekali, kali ini pengintaiannya harus ketahuan karena Jungkook yang menyadarinya. Jimin masih terus menyetir entah kemana untuk menghindari mereka. Di kepalanya tak ada tujuan sama sekali karena yang terpenting adalah dia bisa menghilang sesegera mungkin.
Berhubung Jimin yang tak tahu harus pergi kemana lagi, pria itu memutuskan untuk berhenti di kantor polisi sebelum mobil yang mengikutinya melihat ia berbelok ke kantor polisi. Jimin tak lupa bahwa ia tak boleh datang kesini karena ia sedang di skors tapi mau bagaimana lagi? Dari pada ia dibunuh Jungkook sekarang lebih baik ia melanggar peraturan.
Jimin menyembunyikan kepalanya setelah mobil-mobil tadi melewati kantor polisi dan syukurlah dia tidak ketahuan. Akhirnya Jimin bisa bernafas lega. Nafas nya sedikit terburu seperti baru saja berlari padahal dia mengendarai mobil. Jangan lupakan juga jantungnya yang seperti akan copot.
Setelah mendudukkan tubuhnya beberapa saat, Jimin yang masih terdiam itu dikejutkan oleh seseorang yang mengetuk kaca mobil Jimin dan membuatnya langsung menoleh. Oh sial, dia kaget. Jimin kita itu anak buat Jungkook tapi ternyata dia salah karena yang mengetuk kaca mobilnya itu adalah salah seorang bawahannya nya. Sampai Jimin pun membuka kaca mobilnya.
"Detektif Park?"
"Kenapa tidak masuk?"
"Oh.. eum aku sedang libur." Bohong Jimin karena pada kenyataannya dia sedang diskors. "Ah begitu ya? Baiklah aku duluan ya." Jimin yang tak mau ketahuan berbohong buru-buru melajukan mobilnya dan pergi dari kantor polisi.
Dia juga takut jika seseorang memergokinya datang kesini, apa lagi Namjoon. Bisa-bisa Namjoon langsung mengusirnya saat itu juga kalau memergokinya berada di sini.
***
"Jadi siapa yang ada di balik mobil itu?" Tanya sang boss pada anak buahnya yang menunduk takut. Setelah mereka kembali dari pengejaran satu mobil yang membuatnya murka, dia semakin murka saat mendapati jika anak buahnya ternyata gagal mencaritahu siapa yang berani memata-matai bos nya itu.
"K-kami kehilangan jejaknya boss."
Apa katanya?
BRAKKK!!
Jungkook menggebrak meja tak bersalah itu.
"Dasar tak berguna!!! Kalian pikir aku membayar kalian untuk apa huh?!!!!" Para anak buahnya sudah menduga kalau boss nya pasti marah besar karena mereka gagal mendapatkan orang yang memata-matai itu. Mereka sudah menduga jika Jungkook pasti marah. Ya mau bagaimana lagi? Mereka benar-benar kehilangan jejak mobil tadi.
Rupanya, keributan yang dibuat Jungkook mengundang rasa penasaran Chaeyeon yang mendengar keributan itu dari kamar nya. Setelah turun, gadis itu mengintip dibalik pintu ruangan Jungkook yang terlihat ramai dipenuhi beberapa orang di sana.
Ada apa sebenarnya? Selain itu, tadi ia mendengar kalau Jungkook sedang mencari orang yang memata-matai nya? Apa jangan-jangan Jungkook sedang mencari Jimin? Tadi Jimin memang mengikuti mobil mereka kan?
"Aku tak mau tahu cari dia sampai dapat!" Setelah Jungkook mengatakan itu, semua anak buahnya keluar dari ruangan Jungkook dan melihat itu, Chaeyeon langsung bersembunyi agar tak ketahuan. Gadis itu masih melihat Jungkook yang berada di ruangannya.
Maka dari itu, Chaeyeon langsung keluar dari persembunyiannya dan langsung menghampiri Jungkook yang sedang memijat dahi nya lelah. Chaeyeon merasa harus mencari tahu siapa yang dicari Jungkook sebenarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER
FanfictionBagaimana jika kau ditahan atas tuduhan pembunuhan yang tak kau lakukan? [#190 IN FANFICTION [030517]