"Ayo kita berteman." Seulgi menatap Taehyung yang kini mengulurkan tangannya meminta berkenalan dengan gadis itu. Seulgi tak tahu Taehyung pria baik atau tidak tapi melihat senyum pria itu yang menenangkan membuat nya berpikir bahwa Taehyung mungkin memang tidak jahat. Dengan ragu, Seulgi menjabat tangan Taehyung yang langsung tersenyum saat gadis itu meraih tangan nya.
"Kita resmi berteman."
"Oh iya. Kenapa kau sendirian?"
"Kau juga sendirian."
"Hehe benar juga. Tapi kan sekarang ada kau." Jawabnya sambil tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang putih. Pria itu cukup aneh bagi Seulgi tapi dia juga cukup menyenangkan. Mereka terdiam sebelum Seulgi menyadari bahwa wajah Taehyung begitu penuh luka lebam seperti habis dipukuli.
"Mm..Taehyung wajahmu kenapa?" Taehyung yang mendengar pertanyaan Seulgi langsung menunjuk wajah nya.
"Tadi si berengsek kim jong in cari gara-gara padaku jadi kami berkelahi."
"Jong in?" Bingung seulgi
"Teman satu sel ku. Dia itu sudah seperti bos dengan anak buah yang selalu mengikutinya. Cih menjijikan." Seulgi kembali menatap luka Taehyung yang terlihat seperti menyakitkan.
"Apa itu sakit?" Sebenarnya pertanyaan itu tak harus dijawab. Semua orang sudah tahu kalau itu pasti sakit. "Sedikit.. hehe." Senyum Taehyung lebar pada Seulgi.
Seulgi heran kenapa pria seceria dan seramah Taehyung bisa berada disini sebagai tahanan. Apakah Taehyung juga bernasib sama dengan dirinya? Ditahan atas tuduhan yang tak ia lakukan? Atau jangan-jangan Taehyung seorang psikopat? Tapi itu sepertinya terlalu berlebihan.
Karena rasa penasaran nya, Seulgi pun bertanya pada Taehyung untuk mencari tahu penyebab pria itu bisa berada di sini. "Taehyung, apa aku boleh bertanya?"
"Tak usah se-tegang itu, kau boleh bertanya apapun."
"Mmm... kenapa kau bisa berada disini?" Taehyung diam sejenak memperhatika Seulgi yang berada di sampingnya terlihat begitu penasaran. Seulgi melihat Taehyung yang mengubah raut wajah nya menjadi serius berbeda dari sebelumnya.
"Mm, kalau kau tak ingin menjawabnya tidak apa-apa kok." Tapi kini Taehyung tersenyum lagi. Seulgi sepertinya benar-benar harus waspada jika Taehyung sebenarnya adalah seorang psikopat.
"Aku akan bercerita jika memang kau ingin tahu." Seulgi masih menunggu Taehyungmelanjutkan ucapan nya.
"Aku..membunuh ayahku" Senyum taehyung lagi
Apa tadi kata nya? Membunuh ayah nya? Dan mana ada orang yang setenang itu saat mengakui perbuatan nya? Seulgi sepertinya benar, Taehyung memang psikopat.
"Kenapa? Kau kaget? Kau takut padaku?" Seulgi tak menjawab. Taehyung benar-benar terlalu santai menjawab pertanyaannya. Bahkan ia masih sempat tersenyum setelah menjawab pertanyaan Seulgi.
"Tenang, aku punya alasan kenapa aku melakukan itu. Aku bukan psikopat." Haruskah Seulgi bersyukur?
"Dia selalu menyiksa noona ku. Dan dia.. hampir memperkosa noona ku."
Wajah Taehyung berubah serius
Seulgi masih memperhatikan Taehyung
"Sebenarnya si berengsek itu bukan ayah kandung ku. Ia menikah dengan ibuku namun semenjak ibuku meninggal ia mulai mabuk-mabukan dan kasar pada ku dan noona ku. Ia selalu menghabiskan uang dengan berjudi. Sampai suatu ketika.. aku melihatnya hampir memperkosa noona ku. Saat itu aku tak bisa mengendalikan emosiku lalu aku mengambil apapun yg ada disana untuk menghentikannya. Kebetulan di sana ada pecahan botol, tanpa ragu menusuk si berengsek itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER
FanfictionBagaimana jika kau ditahan atas tuduhan pembunuhan yang tak kau lakukan? [#190 IN FANFICTION [030517]