Part 11

3.9K 748 43
                                    

Ruangan gelap dan sesak ini menjadi saksi betapa terkejutnya Jimin saat ini. Pasalnya setelah mengetahui bahwa ia sedang berada di sebuah ruangan yang entah dimana, dan mendapati dirinya diikat di sebuah kursi, ditambah lagi orang-orang yang menatap nya dengan tatapan membunuh. Terutama orang di depannya yang Jimin sendiri sama sekali tak pernah berfikir sedikitpun akan melakukan ini semua padanya. 

"Kau sudah sadar?" Itu Jungkook, adik tiri Seulgi. Ya, Jungkook. Apa kalian terkejut? Jungkook yang selama ini terlihat baik dengan senyum polos khas nya, yang selalu terlihat membela dan menyayangi Seulgi ternyata merupakan salah satu dari orang-orang yang mengkhianati Seulgi.

Tapi kenapa? Kenapa Jungkook malah melakukan ini semua? Jadi selama ini yang dilakukan Jungkook hanyalah kepura-puraan? Jadi semuanya bohong? Ya, semuanya hanya sandiwara semata. Termasuk membuat Seulgi percaya padanya. Jungkook sama seperti Min Ri.

Buah tak pernah jatuh jauh dari pohonnya bukan? Begitu pula dgn jeon jungkook. Jika ibunya jahat, anaknya juga pasti begitu.

Dengan senyum seringai nya, Jungkook masih memandang Jimin yang terlihat melongo tak percaya. "Mengapa kau melakukan ini?" Tanya Jimin. Tapi bukannya menjawab, Jungkook malah mendekatkan wajahnya pada Jimin. Sial, dia menyeringai.

"Aku?" Senyumnya lagi. "Menurut mu kenapa?"

"Seulgi sudah sangat mempercayaimu berengsek!!" Bentak Jimin didepan wajah Jungkook sementara dia hanya tersenyum saat Jimin meneriaki nya.

Jungkook benar-benar tak ambil pusing dengan itu. "Aaah.. perempuan itu. Ck." Ujar Jungkook meremehkan. "Dia terlalu polos dan terlalu mempercayai orang lain. Dia juga sangat bodoh."

"Berengsek!" Teriak Jimin lagi sambil terus bergerak berusaha melepaskan ikatannya. "Santai saja, aku tak akan menyakitimu. Kau tahu, jika aku melukaimu itu akan sangat merepotkan." Jimin tak menjawab. Ia hanya menatap Jungkook dengan tatapan benci. "Jadi.. kau ingin tahu kenapa aku membawamu kesini?"

"Lepaskan aku berengsek!!" Untuk kesekian kalinya Jimin meneriaki Jungkook yang kini menatapnya sambil melipat tangannya di dada. "Pertama, kau mengetahui kalau ibuku terlibat dalam pembunuhan itu. Dan tadi siang kau baru saja mengancamnya bukan?"

Huh? Dari mana Jungkook tahu kalau Jimin datang menemui Min Ri dan sempat mengancamnya? "Anak buahku banyak, jadi dengan mudah aku bisa tahu." Jawab Jungkook seolah menjawab pertanyaan yang ada dikepala Jimin.

"Kedua, kau mempunyai kunci yang diberikan Nam Tae Wook." Senyum menyeringai Jungkook terukir di bibirnya. Berengsek! Mengapa Jungkook juga tahu tentang kunci itu? Sebenarnya saat Jungkook keluar dari kamar Seulgi, ia tak benar-benar pergi.

Sebenarnya ia mendengar perbincangan Jimin dan Seulgi tentang kunci yang diberikan Nam Tae Wook di depan pintu kamar Seulgi sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu. "Kau mau menyerahkannya sendiri atau anak buahku yang akan mengambilnya?"

"Sampai mati pun aku tak akan menyerahkannya!"Jawab Jimin lantangyang membuat Jungkook sedikit geram. Apa dia Jimin baru saja cari mati padanya?"Kau mau bermain-main dengan ku?" Pria itu merubah raut mukanya menjadi serius dan mengisyaratkan pada anak buahnya untuk memberi sedikit pelajaran pada Jimin. Sampai...

Salah satu anak buah Jungkook menendang dada Jimin dan langsung membuat nya terjungkal ke belakang

"Akhh!!" Ringis jimin kesakitan

"Tak perlu membunuhnya, aku hanya membutuhkan kunci itu." Perintah Jungkook pada anak buahnya yang kini langsung memukuli dan menendang Jimin tanpa ampun sementara Jungkook hanya menonton mereka tanpa merasa bersalah sedikitapiun.

Tak terlihat perlawanan dari Jimin yang masih terikat. Ia kesulitan karena tak bisa bergerak. Seluruh tubuhnya begitu ngilu saat orang-orang itu memukul punggung, perut sampai kepalanya. Mungkin Jimin akan selesai jika dia tetap seperti ini. Tapi dia tak bisa melakukan apapun.

Beberapa lama 'menikmati' pemandangan di depannya, Jungkook begitu puas memberi pelajaran pada Jimin agar dia tak main-main dengannya. Sungguh, dia bisa melakukan apa saja agar semua orang menurutinya.

Jungkook yang masih memandangi Jimin tiba-tiba merasa bahwa pendengarannya menangkap sesuatu. Dan dia begitu terkejut karena suara tersebut adalah suara sirine polisi yang terdengar dari luar. Sial, padahal dia belum sempat menemukan kunci yang diinginkannya.

"Berengsek! Kita pergi dari sini!" Perintah Jungkook ke semua anak buahnya dan pergi dari tempat itu meninggalkan Jimin yang terluka parah di sekujur tubuhnya. Dia bena-benar tak bisa bergerak.

Tapi disisi lain, Jimin sangat bersyukur karena setidaknya anak buah Jungkook belum sempat membunuhnya. Walaupun badannya agak ngilu, tapi tak apa karena polisi ternyata datang tepat waktu.

Dari luar, terlihat Yoongi dan Hoseok yang masuk kedalam gedung kosong tersebut. Mereka mencari keberadaan Jimin dari ponselnya yang berhasil mereka lacak.

Berdasarkan itu, Jimin berada disini tapi mereka belum juga menemukan temannya itu. Awalnya, mereka tak melihat siapapun di gedung kosong tersebut tapi setelah masuk lebih dalam, betapa terkejutnya mereka saat mendapati Jimin dengan keadaannya yang begitu kacau dengan luka di sekujur tubuhnya. "Oh Tuhan! Jimin!"


-PRISONER-

Setelah insiden yang bisa dikatakan merupakan insiden penculikan itu, detik itu juga Jimin langsung dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan pemulihan.

Seluruh badannya memar dan hampir remuk kalau saja Yoongi dan Hoseok terlambat datang. Jungkook si berengsek itu untungnya belum sempat mengambil kunci milik Nam Tae Wook yang masih ia pegang.

Ngomong-ngomong soal Jungkook, sebenarnya Jimin semakin menaruh curiga saat Jungkook mencoba mengambil kunci itu karena ia jadi berpikir bahwa kunci itu mungkin ada hubungannya dengan kasus Seulgi.

Kalau tak ada hubungannya, kenapa dia mau repot-repot mengambil kunci itu? Kenapa dia sampai menculik Jimin untuk mengambilnya? Entahlah, yang jelas Jimin yakin jika Jungkook memang berencana seperti itu.

Masih melamun dan berpikir soal tadi, tak lama, Jimin dikejutkan oleh pintu kamarnya yang terbuka menampilkan sosok Yoongi dan Hoseok yang masuk ke dalam untuk melihat keadaan Jimin.

Jimin terlihat sudah baikan walaupun terdapat beberapa luka di wajahnya. "Kau sudah baikan?" tanya Yoongi yang langsung duduk di sebelahnya membuat Jimin langsung mendudukkan dirinya. "Aku tidak apa-apa tapi badanku masih ngilu sedikit."

"Sebenarnya apa yang terjadi Jimin?" Giliran Hoseok yang bersuara. "Aku juga tak mengerti. Saat diparkiran menuju mobilku, tiba-tiba saja ada yang memukulku dari belakang." Jelas Jimin. "Apa kau tahu mengapa mereka melakukan itu?"

"Mereka mengincar kunci milik Nam Tae Wook." Mendengar ucapan Jimin, Hoseok dan Yoongi seketika terkejut. "Apa? Jadi mereka tahu tentang itu?"

"Bagaimana bisa? Bukannya hanya kita yang tahu?"

"Tidak, kau salah ." Jadi, ada yang mengetahui tentang kunci itu selain Yoongi dan Hoseok? "Apa kau tahu siapa orang yang menculikmu?" tanya Yoongi lagi yang membuat Jimin mengangguk.

"Siapa?" Tanya keduanya penasaran sampai jawaban Jimin yang membuat mereka melongo. "Adik tiri Seulgi. Jeon Jungkook."

TBC

PRISONERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang