Part 12

4.4K 803 88
                                    

Setelah beberapa hari berada di rumah sakit, hari ini Jimin akhirnya keluar dari masa pemulihannya setelah insiden penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Jungkook padanya.

Jimin tentu tak ingin lama-lama diam di rumah sakit karena tugasnya masih banyak sebagai seorang detektif. Ia harus menuntaskan kasus Seulgi dan ia harus segera menangkap si berengsek Jungkook dan ibunya yang menjadi dalang dibalik kasus Seulgi.

Ia tahu sekali apa yang akan terjadi jika ia mengatakan tentang Jungkook yang terlibat pada hakim. Sampai mulutnya berbusa pun, tak akan seorang pun yang mempercayainya sebelum ia punya bukti yang kuat tentang mereka. Jimin memutuskan untuk menemukan bukti-bukti secepatnya dengan bantuan Yoongi dan Hoseok yang sudah mengetahui tentang Jungkook dan Min Ri.

Jimin pikir Jungkook sudah pasti juga terlibat dalam pembunuhan Nam Tae Wook dan berusaha menghilangkan saksi saat persidangan Seulgi. Hal ini diperkuat karena Jungkook yang mengetahui tentang kunci yang diberikan Nam Tae Wook kepada istrinya. Maka dari itu, Jimin memutuskan untuk pergi ke rumah Nam Tae Wook bersama Yoongi dan Hoseok

Saat tiba dirumah nam tae wook, sang istri yang biasanya dengan senang hati mengizinkan mereka mengubrak-abrik rumahnya, kali ini menolak untuk diperiksa dan di mintai keterangan. Dan malah ia meminta kunci yg sudah di sita polisi kembali. Namun kenapa begitu tiba-tiba?

"Ini mengenai suami anda nyonya." Ujar Jimin pada istri Nam Tae Wook. "Pokonya saya tak mau kalian kembali. Biarkanlah suami saya tenang dan jangan ganggu saya lagi." Jawabnya menolak.

"Nyonya.. jika anda seperti ini anda akan menghalangi jalannya penyelidikan." Giliran Hoseok yang berbicara. "Aku tak perlu penyelidikan lagi, biarkan suami saya tenang di sana dan tolong kembalikan kunci yang saya berikan." Ujar istri Nam Tae Wook sambil meminta kunci. Sepertinya ada yang salah disini.

Mengapa wanita itu tiba-tiba tak mau menyelesaikan kasus ini? "Apa ada yang mendatangi anda nyonya?" Tanya Jimin yang membuat Yoongi dan Hoseok menoleh padanya.

Disana, terlihat raut muka istri Nam Tae Wook yang langsung berubah. "Apa seseorang telah mengancam anda agar tak melanjutkan penyelidikan ini?" Lanjut Jimin.

"Dengarkan kami nyonya.. kami akan melindungi anda jika ada seseorang yang menyakiti anda. Jadi jangan takut. Jika anda seperti ini, anda akan menghambat penyelidikan ini." Jimin masih saja mencoba meyakinkan istri Nam Tae Wook agar dia mau membantu mereka tapi, sepertinya itu tak berhasil. "Apa ini urusanku?"

"Ini tentang suami anda."

"Saya tidak peduli. Tolong kembalikan kunci yang saya berikan."

"Tidak sebelum aku menemukan sesuatu yang penting. " Jimin si keras kepala itu masih memaksa sampai Yoongi mengeluarkan suaranya, "Jimin." Yoongi memberi kode agar Jimin tenang lalu mengambil sesuatu dari saku jas nya.

Tunggu, dia mau mengembalikan kunci itu? Kenapa Yoongi malah memberikannya? Pikir Jimin. "Yoongi hyung." Ucap Jimin yang kebingungan. "Ini kunci yang anda minta." Ujar Yoongi sambil menyerahkan kuncinya. Hal itu juga membuat Jimin melongo karena Yoongi yang benar-benar bodoh.

"Kami tidak tahu apa yang membuat anda berubah pikiran. Tapi jangan salahkan kami jika sesuatu yang buruk terjadi." Ucap Yoongi penuh penekanan sampai mereka pun beranjak pergi dari sana dan meninggalkan rumah Nam Tae Wook.

"Kenapa kau malah memberikan kunci nya ? Itu satu satunya benda yang mungkin jadi petunjuk ." Kesal Jimin pada Yoongi saat mereka berjalan menuju mobil. "Tenanglah."

"Bagaimana aku bisa tenang? Itu bisa jadi petunjuk yang kuat."

"Itu hak nya Jimin, tenang saja." Jimin benar-benar jengah dan marah pada Yoongi. Kalau saja Yoongi tak menghentikannya, Jimin pasti tak akan menyerahkan kunci itu. "Lalu setelah ini bagaimana?" Saat Jimin terlihat putus asa karena itu, dia malah melihat Yoongi yang tersenyum ke arahnya. Hey, apa dia baru saja tersenyum ditengah emosinyayang menggebu?

PRISONERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang