Jimin berjalan penuh keraguan dan ketidakpercayaan menuju salah satu sel perempuan yang ada di sana. Pria yang biasanya enggan menemui salah satu gadis di dalam selnya itu, kini memberanikan diri untuk menemuinya dan memberitahu sesuatu.
Setelah pulang dari rumah Seulgi karena keperluan penyelidikan, Jimin kini sedikit merasa ragu untuk menemui Seulgi karena ia benar-benar tak menyangka dengan kejadian beberapa jam yang lalu. Kejadian dimana ia mengetahui semua kebusukan seseorang hanya dalam beberapa menit. Kejadian dimana Jimin yakin jika Seulgi bukanlah seorang pembunuh dan mungkin pria itu juga sudah tahu pasti siapa pembunuh ayah Seulgi yang sebenarnya.
Jimin yang awalnya sangat membenci Seulgi, kini sedikit kasihan pada gadis itu karena Jimin tahu kalau Seulgi tak bersalah.
"Seulgi." Panggil Jimin saat ia sudah berdiri di depan sel dengan gadis itu yang seperti biasa selalu terdiam disana.
Seulgi yang melihat Jimin datang mengunjunginya pun merasa terkejut. "Jimin, ada apa?" Pria yang masih terdiam itu mendadak kembali ragu saat akan menjawab dan memberitahu semuanya. Jimin hanya takut, dia takut jika Seulgi akan shock setelah mengetahui semuanya.
Dua jam yang lalu.
"Mumpung kami masih baik padamu. Katakan yang sejujurnya!" Hoseok ikut mengancam si penjaga rumah. "Dimana CCTV nya?"
"Saya bersumpah saya tidak tahu." Sungguh, mereka benar-benar kesal jika sudah seperti ini. Sudah ketahuan saja masih berbohong.
"Kau mau masuk penjara ya?" Si penjaga rumah mulai panik karena ancaman itu. Tentu dia tak mau masuk penjara.
"Jangan tolong, saya hanya melaksanakan perintah." Disana Jimin, Yoongi dan Hoseok saling menatap. Jika dia bilang hanya diperintah, berarti ada yang menyuruhnya. Kalau begitu, berarti si penyuruh bisa jadi merupakan tersangka nya.
"Siapa yang menyuruhmu?" Dengan keringat dingin dan perasaan yang semakin gugup, penjaga rumah itu semakin terintimidasi oleh mereka bertiga. Jika dia tak mengatakannya pada polisi, dia akan masuk penjara tapi jika dia mengatakannya, mungkin setelah ini dia hanya akan tinggal nama.
"Cepat jawab!" Dia semakin tersudut.
"Mm... yang menyuruhku... nyonya Min Ri."
Deg
Semua detektif mendadak diam. Min Ri? Bukannya itu adalah ibu tiri Seulgi?
"Hanya itu yang aku tahu. Masalah CCTV, aku tak tahu mereka menyembunyikannya dimana." Jelasnya si penjaga rumah bernama Nam Tae Wook itu lagi. "Tak ada yang kau sembunyikan lagi kan?"
"Aku bersumpah. Hanya itu yang aku tahu." Semuanya masih tak menyangka dengan apa yang baru saja mereka dengar. Benarkah? Ibu tiri Seulgi yang melakukan ini?
"Sekarang aku meminta pertanggungjawabanmu untuk menjadi saksi di persidangan nanti." Ujar Yoongi yang sudah tak memperlihatkan emosinya lagi pada Nam Tae Wook. Sementara di penjaga rumah itu mendadak gelagapan karena ucapan Yoongi.
"Tapi.. aku bisa mati jika melakukannya."
"Kau tidak perlu menyebutkan siapa pelakunya. Hakim pun tidak akan percaya. Kau hanya perlu ceritakan semua yang kau tahu."
.
.
.
"Mm.. Aku ingin memberitahumu sesuatu." Jimin masih terlihat gugup dan hal itu membuat Seulgi bingung karena ia tak pernah melihat raut wajah Jimin yang seperti itu. Seulgi bahkan terbiasa dengan raut wajah Jimin yang tajam setiap menatapnya. "Katakan saja Jimin."
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER
FanficBagaimana jika kau ditahan atas tuduhan pembunuhan yang tak kau lakukan? [#190 IN FANFICTION [030517]