Taehyung terlihat harap-harap cemas saat menunggu di sebuah ruangan yang hanya berisi dirinya disana. Dia terlihat gugup karena tak kurang dari dua jam, dia akan "bertemu" malaikat pencabut nyawa nya.
Kalian mungkin tak lupa hari apa ini. Ya, hari eksekusi hukuman mati yang hakim putuskan untuknya benar-benar terjadi. Dan itu akan terjadi sebentar lagi Setelah Taehyung kalah dalam persidangan dan terbukti membunuh ayahnya setelah sebelumnya menyiksa korban terlebih dahulu.
Taehyung sadar akan perbuatannya, dan dia sadar memang telah membunuh ayahnya sendiri. Tapi hal itu ia lakukan semata-mata hanya untuk melindungi kakak nya. Ngomong-ngomong soal kakak nya, dia sempat menemui Taehyung kemarin. Kakaknya bahkan nya tak henti menangis di hadapan Taehyung saat mengunjungi adiknya itu. Dia tahu dia mungkin tak akan pernah bertemu Taehyung lagi setelah ini.
Sedang menunggu, tiba-tiba pintu di ruangan tersebut terbuka.
Saat melihat siapa yg datang, Taehyung sedikit kaget. Pasalnya gadis yg selama ini menjadi temannya selama di penjara berada disana menghampirinya dan langsung memeluknya. Di belakang gadis itu juga berdiri satu orang pria dengan jaket kulitnya menatap dingin kearah mereka.
"Seulgi?" Tanya Taehyung yang heran karena Seulgi bisa berada disini sementara Seulgi masih memeluk Taehyung. "Dia memaksaku untuk menemani nya bertemu denganmu." Bukan Seulgi yang menjawab pertanyaannya melainkan pria di belakang Seulgi itu. Taehyung tak tahu pria itu siapa.
"Dan aku akan dipecat jika kita ketahuan." Lanjutnya lagi. Sampai tak lama, Seulgi melepaskan pelukannya dari Taehyung.
"Taehyung..."
"Kenapa kau disini Seulgi?"
"Aku datang untuk melihatmu." Tapi bukannya cemas, Taehyung malah tersenyum ke arah Seulgi. "Kau takut tak akan melihatku lagi?" gadis itu tak habis pikir. Taehyung masih bisa tersenyum saat keadaan seperti ini?
"Aku ingin menemuimu sebelum.. kau..."
"Aku tahu, terimakasih Seulgi." Jimin yang masih di depan pintu terlihat sesekali menatap keluar. Dia takut ada petugas yang datang. Ngomong-ngomong, Seulgi bisa keluar dari sel karena ini memang jam keluar untuk tahanan. Kalau bukan, mana bisa Seulgi keluar? "Apa kita benar-benar tak akan bertemu lagi?" Tanya Seulgi lagi.
"Aku tak yakin soal itu." Seulgi tahu dia memang tak akan bertemu Taehyung lagi tapi dia masih saja berharap jika mungkin hukuman yang diterima Taehyung bisa dikurangi.
"Seulgi.."
"Kenapa?"
"Hidup lah dengan baik." Lanjutnya
Kenapa Taehyung berkata seperti itu? "Jangan berkata seperti itu Taehyung.."
Ya memang pada kenyataannya seperti itu kan? Mereka memang tak akan bertemu lagi. Sementara Taehyung dan Seulgi mengobrol, Jimin yang masih menjaga pintu harus dikejutkan karena dia melihat seorang petugas yang terlihat akan menuju ruangan yang ditempati Taehyung. Sial, jika mereka disini, semuanya pasti kacau.
"Seulgi! Cepatlah ada petugas datang!" Panik Jimin membuat Seulgi menoleh kearah Jimin. "Bagaimana ini?"
"Pergilah Seulgi.." Taehyung tak bermaksud mengusir Seulgi tapi mereka memang harus pergi. "Taehyung tapi-
Ucapan Seulgi terhenti karena Jimin saat itu juga langsung menarik tangan Seulgi tanpa persetujuan gadis itu. Seulgi masih tak rela meninggalkan Taehyung. "Taehyung-
Namun tak ada yang bisa ia lakukan karena Jimin terus menariknya. Bisa mati mereka kalau mereka ketahuan. Sampai akhirnya Jimin berhasil menarik Seulgi dan langsung mengunci ruangan yang ditempati Taehyung tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER
FanfictionBagaimana jika kau ditahan atas tuduhan pembunuhan yang tak kau lakukan? [#190 IN FANFICTION [030517]