Setelah interogasi selesai beberapa jam yang lalu, Seulgi kini ditempatkan di penjara khusus perempuan bersama dua polisi yang mengantar nya tadi. Gadis itu hanya bisa memeluk lututnya saat dirinya benar-benar sendirian di dalam sel tanpa seorang pun yang menemani.
Sepertinya tak ada yang perduli dengan keadaan nya sekarang. Min Ri atau pun Jungkook bahkan belum menemuinya sampai sekarang. Dia harus memberitahu Min Ri untuk segera menyewakan pengacara untuk dirinya dan membuktikan bahwa dirinya tak bersalah.
Gadis berkulit putih itu menghela nafas nya kasar lalu menenggelamkan wajah nya diantara lutut. Ia ingin sedikit meredam kesedihannya dan mungkin ia bisa tidur sejenak di sana. Tapi Seulgi tak menyadari bahwa kini, di sana sudah berdiri seseorang yang menatap nya dari luar sel tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
Karena Seulgi yang merasa ada seseorang yang berdiri di depan nya, gadis itu pun mendongak dan melihat seseorang yang sudah berdiri disana. Tapi alangkah terkejutnya Seulgi saat melihat jika ternyata orang itu adalah pria yang baru saja menginterogasinya tadi.
"Jimin?" Gadis itu berdiri di depan Jimin yang sayangnya terpisah oleh tiang besi yang begitu dingin.
"Kenapa kau bisa berada disini?" Jimin bertanya tanpa ekspresi apapun pada Seulgi. "Kau benar-benar bukan seorang pembunuh kan?" Bahkan Jimin yakin dan menganggap Seulgi sebagai seorang pembunuh. Mungkin kejadian lima tahun lalu memang merubah pandangan Jimin terhadap Seulgi tapi hal itu sudah berlalu. Kenapa Jimin masih saja percaya bahwa Seulgi adalah seorang pembunuh?
"Aku sudah bilang, aku bukan pembunuh."
"Bagaimana aku bisa percaya jika kenyataannya kau membunuh Joohyun lima tahun lalu?" Benar, Jimin masih marah padanya karena kejadian itu padahal Joohyun meninggal bukan karena Seulgi yang membunuh nya.
"Kau masih marah padaku soal itu? Aku sudah jelas bukan pembunuh Jimin."
"Aku akan memaafkan mu jika kau bisa membuat Joohyun hidup kembali." Oh tentu itu tidak mungkin. Tapi, secinta itu kah Jimin pada Joohyun?
"Sebesar itukah kau menyukai Joohyun? Lalu bagaimana dengan ku yang juga menyukaimu?" Pertanyaan Seulgi membuat Jimin bungkam tak bisa menjawab.
Kalau Seulgi bertanya seperti itu, Jimin tak bisa memilih antara Joohyun dan Seulgi karena pria itu menyayangi keduanya. Mereka sahabat namun sayang, rasa suka nya pada Joohyun sedikit lebih besar dibandingkan pada Seulgi yang sama-sama sahabat nya.
"Joohyun sudah tenang. Tak usah membahas soal perasaan mu lagi." Bukan kah Jimin yang membahas tentang Joohyun duluan?
"Yang jelas aku tak membunuh Joohyun dan aku bukan pembunuh."
-PRISONER-
Seoul high school, 2012
Seulgi menatap diam kedua orang di ujung sana yang terlihat sedang berciuman mesra di lorong sekolah. Gadis itu menatap geram pemandangan di sana karena ia merasa begitu dikhianati oleh kedua sahabatnya sendiri.
Hati nya begitu sakit saat melihat pemandangan kedua orang yang ternyata adalah Jimin dan Joohyun itu. Bahkan mereka melanggar perjanjian yang Seulgi, Joohyun dan Jimin buat tentang persahabatan mereka. Tapi kini apa? Mereka malah berciuman.
Gadis itu masih terus memperhatikan kedua orang tersebut sampai cukup lama, Seulgi melihat Joohyun yang menyadari keberadaan nya di sana. Perasaan bersalah pun langsung menyelimuti Joohyun ketika melihat Seulgi yang menatapnya marah.
"Seulgi.." ucap Joohyun pelan yang terdengar oleh Jimin. Kini pria itu juga menoleh ke arah pandangan Joohyun dan menemukan Seulgi di sana. Mereka sudah seperti pasangan yang sedang ketahuan berselingkuh di depan sahabat nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER
FanfictionBagaimana jika kau ditahan atas tuduhan pembunuhan yang tak kau lakukan? [#190 IN FANFICTION [030517]