Suara sirine mobil tak henti terdengar dari luar kantor polisi. Terlihat sejak tadi para polisi disibukkan karena satu hal yang terlihat sangat genting. Mereka begitu heboh karena tak biasanya masalah seperti ini terjadi di kantor polisi.
Jimin yang sedang di ruangannya bersama Hoseok terheran dan bertanya-tanya ada apa sebenarnya di luar. Ia benar-benar tak tahu kejadian macam apa yang membuat kantor polisi begitu heboh.
"Hyung, kenapa diluar ramai sekali? Ada apa?" Tanya Jimin pada Hoseok. "Itu..mereka sibuk mencari tahanan eksekusi yang menghilang." Jawab Hoseok santai membuat Jimin sedikit terkejut. "Apa? Apa dia kabur?" Tanya Jimin lagi. "Entahlah dia tiba-tiba menghilang dari ruangannya."
Kenapa bisa begitu ya? Apa tak ada seorang pun yang menjaga tahanan itu? Jimin tak berpikir jika tahanan eksekusi yang kabur itu adalah tahanan yang kemarin ia temui bersama Seulgi.
Setelah obrolan itu, tak ada yang berbicara lagi sampai tiba-tiba pintu ruangan mereka terbuka menampilkan sosok Yoongi yang terlihat dingin. Mukanya terlihat sangat serius. Ya, walaupun memang pria itu selalu menampakkan wajah dinginnya, tapi kali ini beda, auranya tak seperti biasa.
"Park Jimin." Yoongi akhirnya membuka suara. "Kenapa?"
"Namjoon memanggilmu."
Namjoon? Kenapa tiba-tiba? Jimin jadi sedikit was-was karena Namjoon merupakan seorang kepala detektif yang memimpin Yoongi, Hoseok dan Jimin. Ia yang sering menugaskan para detektif untuk menuntaskan kasus. Dan Jimin tak tahu kenapa pria itu memanggilnya.
Namjoon biasanya tak pernah memanggil bawahan nya jika tidak ada hal yang sangat penting. Tapi hari ini kenapa tiba-tiba Namjoon memanggil Jimin? Pasti ada hal yang sangat penting. Kira-kira apa ya?
Jimin pun akhirnya pergi menuruti perintah Yoongi untuk menemui Namjoon. Dia berjalan agak ragu saat pria itu mengetuk pintu Namjoon. Setelah orang dari dalam mengizinkannya masuk, Jimin langsung bisa melihat Namjoon yang menatapnya penuh intimidasi. Hey, sebenarnya ada apa?
"Duduk." Suruh Namjoon pada Jimin membuat pria itu menuruti perintah Namjoon. "Apa kau tahu kenapa aku memanggilmu?" Tanya Namjoon masih dengan tatapannya yang dingin. "Mm.. tidak, aku tidak tahu."
"Apa kau tahu penyebab para polisi sibuk diluar?"
"Mm itu..Hoseok bilang satu tahanan eksekusi menghilang." Jawab Jimin lagi. "Benar, dan kau tahu? Kau bertanggung jawab atas ini."
Deg
Huh? Apa? Apa maksud nya? Mana Jimin tahu? Kenapa dia dituduh seperti itu? Dia saja baru tahu dari Hoseok. Kenapa dia malah dikaitkan dalam masalah ini?
"Apa maksudmu? Aku saja baru mengetahui hal itu dari Hoseok." Jimin merasa tak terima karena memang ia tak tahu apapun.
"Kau pikir aku tak tahu kemarin kau membawa satu tahanan perempuan menemui Taehyung?" Seketika Jimin mengernyitkan kening nya. Sebenarnya siapa tahanan yang dimaksud Namjoon? Apa tahanan yang menghilang itu Taehyung teman Seulgi yang kemarin? Jimin mengakui kalau memang dia salah karena telah membawa Seulgi keluar sel nya, tapi ia benar-benar tak tahu tentang hilangnya Taehyung.
"Aku bersumpah tak tahu apapun masalah ini." Jawab Jimin tanpa ragu. "Aku memang membawa Seulgi keluar sel nya tapi aku tak tahu tentang tahanan yang menghilang itu. Aku bersumpah." Jelas Jimin lagi membuat Namjoon tak percaya begitu saja.
"Lalu siapa lagi yang masuk? Kau lah yang terakhir pergi kesana."
"Setelah itu aku langsung mengunci ruangan itu lagi dan aku yakin tahanan itu masih disana." Jimin masih berusaha meyakinkan Namjoon. Tapi walaupun begitu, tetap saja Jimin salah karena membawa seorang tahanan keluar dari sel nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRISONER
FanfictionBagaimana jika kau ditahan atas tuduhan pembunuhan yang tak kau lakukan? [#190 IN FANFICTION [030517]