prolog

3.5K 109 15
                                    

Prolog.

Ku duduk termangu di kursi taman. Kursi yang selalu ku duduki saat ku ingin menulis diary ku saat ku masih sma dan sekarang ku kembali duduk di kursi itu. Kusri yang sama. Kursi yang selalu menemaniku saat dulu. Saat aku masih hanya bisa berkhyal menjadi desainer.

Kursi Berwarna putih. Dan terbuat dari seng baja. Terpikir untuk ku menulis sesuatu yang ada dipikiran ku. Sesuatu yang berupa tulisan dan kata kata. Dan tercatat namaku wanita lemah. Fatimah azahra. Yaa itulah namaku. Nama yang tidak semua orang tau tentang diriku.

Dan saat ku telusuri diaryku ku telusuri dari awal. Ku terngangah dengan sebuah poto yang tertempel di diaryku. Ada tiga orang yang terpapar disana. Yang sebelah kanan. Dengan hijab yang bermerk tekstur tubuh yang cukup tinggi. Memakai rok abu abu yang sangat panjang. Wajah yang pucat. Wajah dengan tatapan harapan. Dengan senyuman dibibirnya. dia adalah Ira hediyani. Sahabat kecilku. Tetapi dia sudah meninggalkanku. Ia meninggalkanku disaat ku terbaring lemah di rumah sakit.

Ia sempat meneteskan air matanya saat ingin meninggalkanku. Tapi itu yang terbaik baginya. Ia ingin mengejar cita citanya kelak. Dan aku harus merelakannya dan menahan rasa sakit tanpa ira. Menderita tanpa penyemangat sahabat kecilku. Mungkin itu terasa berat. Tapi demi kebahagiaan sahabatku aku rela melakukan apapun. Termasuk aku harus merelakannya pergi.

Dan yang tengah berdiri tegak dan berda disebelah kiri. Dengan baju yang lecek. Jilbab putih yang ternodai dengan saus tomat di brosnya. Menaikan tangannya ke bahuku dan dengan raut wajah yang lesu. Dan ada sedikit luka dipipinya. Dengan ciri khasnya saat dipoto iya selalu memperlihatkan behelnya.
Dan Ia adalah Risa anadelia. Sahabat yang terkonyol yang pernah ku kenal. Orang yang terkenal karna ia adalah orang paling pinter disekolahku saat sma. Pernah menang diolimpiade nasiaonal. Orang yang paling setia menemaniku. Dan diapun juga ikut pergi. Ia pergi ke surabya dengan papahnya dan mama tirinya. Karna pabrik yang diusahakan papahnya berada di surabaya. Untuk menyesalnya risa harus ikut papahnya.

Dan yang sedang berpose bergaya? Itu adalah aku. Dengan ciri khas ku saat difoto menaikan 2 jariku menjadi terlihat sperti huruf V. Dan memakai jilbab putih dan bros bunga berwarna putih. Wanita yang tergolong orang pendiem dikelas. Orang yang tidak cukup pintar. Namun slalu dapet rengking 10 besar. Rumah kaya? Itu bukan aku. Tapi itu sahabat sahabatku. Aku sederhana. Tetapi aku tidakpunya konflik dalam keluarga. Tidak seperti ira dan risa. Tapi aku bersyukur mempunyai keluarga seperti ini. Mreka selalu memerhatikanku. Walau dengan ekonomi yang hanya sederhana.

Jadi seperti membahas mereka ya? Aku kangen mereka. Aku kangen canda tawa mereka. Aku kangen kelas ramai aku kangen semua yang berbau sma. Aku kangen semuanya. Dan sekarang? Aku tinggal sperti biasa. Aku kini sendirian tidak mempunyai sahabat seperti ira dan risa lagi. Karna aku orang yang sulit untuk bergaul maka dari itu aku slalu sendiri di saat kuliah aku tak punya sahabat. Aku hanya mempunyai teman dan itu juga aku tak terlalu akrab.

Terlalu banyak merenung aku tak sadar jika tetesan hujan mulai jatuh ke tanganku dan smakin lama smakin deras. Alhasil aku basah kuyup aku langsung bergegas meneduh di sebelah restoran yang kini sedang tutup.
Saat ku berlalu ke arah restoran itu
BUKK benda apa yang jatuh dikepalaku.

"Astagfirullah" aku langsung menoleh ke arah belakang.

"Eh sorry! Gak sengaja" smakin lama samkin mendekat. Dan ia langsung pergi bgitu saja.

"Aduh! Itu orang ya? Kalo bukan orang asing udah bakalan gue omelin nih!" Gerutu dalam batin.

Hati ini mengapa berdetak tidak beraturan? Apa aku- ahh sudahlah tak penting! Lebih baik aku segera kesana untuk berteduh. Kenapa selalu terbayang wajahnya? Gak pentingg zahra! Astagfirullah!.

Haii haii cerita baru^^
#Tbc

Fatimah AzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang