Aku sangat bahagia dan sangat bahagia, waktu memang sangat jahat, hal yang indah tidak pernah kekal. - zahra
Aku tersenyum kaku melihat diriku yang sedang ada dicermin. Sangat cantik menurutku dengan mekup polos dan gaun. Kau tahu? Kini aku sedang memilih sebuah baju pengantin yang cocok sangat sekali aku sukai.
Daniel tampak tersenyum pula saat aku memperlihatkan diriku dengannya.
"Bagimana?" Kataku sambil berputar
Daniel hanya tersenyum dengan tatapan teduhnya.
"Kok senyum aja sih? Ayolah komentar." Kataku dengan nada yang agak tinggi.
"Cantik gue suka."
Refleks, hatiku sangat berdebar dan senyuman tidak terasa ternyata ada.
"Gimana kalo pake yang ini aja?" Kataku sambil berputar kembali.
Daniel mengangguk untuk meng- iyakan.
Sekarang gantian pula dengan daniel yang memilih baju untuk pernikahannya.
Dengan cepat dan simple daniel dan zahra memilih baju yang ada. Tidak ada perdebatan, tapi daniel lebih memasrahkan semuanya terhadap zahra.
Zahra memegang baju berwarna coklat. Ya, coklat memang kesukaannya.
"Gimana kalo ini?" Tanyaku dengan mengambil baju itu.
"Boleh."
"Serius ya? Yang ini aja? Aku suka coklat!" Kataku sambil memperlihatkan baju itu dengan dekat ke arah daniel.
"Iya cantik." Refleks daniel tersenyum kaku sambil melihat zahra yang sedang tersenyum geer melihat daniel.
"Gombal mulu sih blom sah juga."
"Kan emang cantik, gak bohong."
"Iyadeh aku memang cantik." Zahra membalikan badannya dan mulai berjalan kembali.
"Gajadi deh ada yang baper ternyata." Daniel juga mulai mengikuti jalan zahra. Ekspresi jailnya sudah terlihat kembali.
"Dih dih dih masa bisa gitu?" Zahra berjalan agak cepat saat ini. Marah ternyata.
"Kalo bohong gue bisa buat cewe pendek depan gue ini tersenyum gapapa deh." Refleks lagi, zahra langsung serentak terdiam kembali.
"Kok diem sih?" Tanya daniel kembali.
"
E-engga kok gapapa ih!"
"Yaudah, ayu cari lagi." Dengan cepat daniel mendahului zahra yang saat ini sedang tersipu malu dan bahagia yang bercampur hingga membuat hati zahra ingin meledak ledak rasanya.
****
Siang hari dengan terik sang mentari membuat siapapun sangat merasa kesal dengan matahari ini. Aku dan daniel sedang mencari makanan enak untuk ibuku yang menunggu keadaan kami.
"Ibu suka apa zahra?" Tanya daniel
"Suka aku."
"Serius zahraaa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azahra
SpiritualTim author : Milaanisah Cinta dalam diam. Status : Tahap Perbaikan (Revisi) Copyright 2017 By Milaanisah.