Bagian 3.

1K 50 2
                                    

Bagian Tiga.

"Sini deh" bisik pelan daniel.

"Kenapa?" Jawab reynol singkat padat jelas.

"Ginini. Gue mau ikutan lu ke sno" kata daniel dengan seriusnya.

"Kemana sih yang jelas dong"gerutu reynol

"Ngajar ih ga konek ya lu? Gua beliin eskrim deh kalo lu mau ngasih tau gue. Sama anterin ke tempatnya." Tawaran daniel mungkin sangat sangat berpengaruh.

"Okek tapi syaratnya harus bawa buku banyak. Emang kenapa mau ikut?" Tanya reynol

"Gue mau cari inspirasi. Selow aja nol kalem sama gue mah. Kan lo sahabt gue nol." Tangan daniel mendadak menghampiri pundaknya.

"Zahraaa!" Teriakan reynol sangat keras.

"Ya?" Jawabku sambil melihatnya dari kejauhan.

Reynol menghampiriku dan ia meninggalkan daniel sendiri.
"Adayang mau ikut tuh boleh gak?" Tanya reynol

"Boleh ko dateng jam 2 aja ya. Jangan lupa bukunya ya nol. Soalnya 1 buku aja berarti banget buat mereka." Jelasku.

Terkadang aku agak gak percaya sama reynol sih. Reynol itu lelaki yang sangat suka ngejailin orang. Suka ngibulin sampe orang yg dia kibulin itu nyampe sakit. Tapi aku cukup percaya. Hari ini. Tatapan matanya sepertinya ia ingin tau soal anak anak dan cara mengajarku. Dan insyaallah ia akan menepati janjinya.

"Oke gua cabut zah mau tanding biasa."

Aku membalasnya dengan senyuma samar.

***
"Hey zahra!" Ucapan perempuan ini membuatku agak takut.

Bismillah zah

"Ko takut sih? Biasa aja kali!" Teriak perempuan yang sekarang ada di hadapanku.

Pikir positiv zah namun pakaiannya aneh tapi harus berpikirpositif. Ayo zahh.
"E-ee iya ka."

"Ini benerkan zahra? Gue temennya Reynol. Gue mau ngasih buku ini buat lo udah gak kepake masih bagus gratis buat lo! Katanya lo lagi butuh buku buku BEKAS!" Sewotnya.

"Oh iya ka makasih" jawabku. Diapun langsung pergi meninggalkanku sendiri di depan gerbang. Alhamdulillah aku harus lebih berpikir positif lagi.

****
"Nol bukunya kaya gimana?" Tanya daniel.

"Apa ajaelah cerita cerita" jawab singkat reynol

"Bingung tau. Nanti gue pake baju apa?eum bawa mobil gak ya?" Bawel daniel

"Loe mendadak aneh deh? Gabiasanya? Biasanya lo yang selalu coment style kece gue. Ko sekarang minta pendapat gue? Hayo kenapa? Lo kesambet?" Kata reynol.

"Ehh gue bingung. kan tempatnya bukan main!"sinis daniel

"Ini aja baju main kya biasa"

"Serius?"menaikan alisnya.

"Double serius. gue juga kaya gitu ko ah ribet banget" sewot reynol.

****

"Ini udah itu juga udah" aku menghitung buku bukunya. Di depan sebuah papan tulis putih.

"Zah kamu gak solat? Udah zuhur nih" ujar rika.

"Astagfirullah aku lupa rik makasih ya tolong ya bersihin biar rapih suruh juga relawan lain." Kataku.

"Oke"

Toktoktok
Bunyi sepatuku. Ku berlali ke arah masjid dan segera mengambil air wudhu untuk langsung melakukan solat zuhur.

Selesai solat aku bersiaga kemabali kesana. Saat diperjalan aku bertemu gadis yang tadi memberi buku. Dia sedang terburu buru ingin mesuk ke masjid.

Subhanallah walaupun dia terlihat tomboy. Sangat kasar perilakunya tapi ia tetap ingat untuk beribadah. Berpikir terus yang positiv. Terkadang kita jangan melihat seseorang dari penampilanya. Tapi kenalilah hatinya.

Mobil avanza warna putih datang dengan pelannya. Anak anak disana sangat antusias. Mereka pikir itu siapa. orang penting atau apalah.
Dia keluar. Keluarlah sosok lelaki 2 orang dengan membawa buku banyak yang ia ambil dari bagasinya.

Reynol menepati janjinya. Dan juga ada daniel disana. Baguslah jadi banyak teman lebih asik dan lebih ringan untuk mengajar mereka.

"Taro mana zah?" Tanya reynol

"Meja paling depan. makasih ya nol" jawabku dengan senyuman dibibirku.

"Selow aja zah kita kan FRIEND yakan?" Menaikan alisnya. Dan melirik daniel yang dari tadi memerhatikan anak anak dan memerhatikan sekelilingnya.
"Ya masuk aja silahkan duduk" ujar rika.
*-*-*-
Daniel POV.

"Wey!" Tepukakan reynol sangat mengagetkan. Alhasil anak anak yang sedang memerhatikan zahra menjelaskan menjdi sasarannya ke arah gue dan reynol. Gue hanya senyum cengar cengir. Gue kan juga manusia gue juga pengen dapet ilmu dari anak anak jalanan ini.

Reynol mengganggu suasana.

"Lo kesini mau jadi relawan apa ngeliatin zahra sih?" Tanya reynol

"What? Emang salah ya gue dapet ilmu? Lo sirik?" Sinis gue.

"Cie marah, kalem aja napa, Bawel ah. Oke gue perginih. Sok lanjutin" gombal reynol. Reynol lansung pergi dari hadapan gue. Bagus lah ya gue jadi ga ada yang gangguin.

"Kak zahra liatin deh kaka itu!" Teriakan seorang anak kecil yang sedang menunjuk arahnya kehadapan gue.

Gue tersenyum Devil melihat bocah songong itu. Tapi zahra menghampiri bocah lelaki itu. "Hey kamu jangan kya gitu. Udah lanjutin aja ya baca zuz amanya." Jawab Zahra dengan lembutnya.

"Tapi kak dia liatin kaka mulu" sewot bocah itu.

Zahra hanya tersenyum dan ia melirikan matanya ke arah gue dengan tatapan hampa. Gue gatau maksudnya apa? Tapi gue terus saja memandangi bocah lelaki itu dengan aneh.

"Udah udah ayo baca gapapa ada fans kaka itu gausah diganggu.oke" teriak zahra.

"Okekaaa" balas semua anak anak disana dengan tawaan hangat.

Gue mengangkat alis."What?" Sambil menatap semua anak dengan tatapan Devil. Aneh memang cewe itu.
Tapi gue jadi serasa kagum juga ngeliatin cewe itu. Udah cantik. Bawel. Baik akhlaknya juga mulia walau cuman relawan sepertinya ia sangat senang mengajar mereka terpapar dari matanya. Gue ga terasa ternyata udah selesai jelasin dan membacanya. Berarti gue dari tadi merhatiin zahra? Lebih baik gue kabur aja deh. Sebelum banyak orang lain yang tau.

Padahal dari tadi Reynol dan kawan kawan sedang ada di belakang anak murid dan mereka tanpa sadar sedang memerhatikan keanehan Daniel.

Gajelas ceritanya ya? Hehe maap ya. Baru tahap belajar hihiks. Jangan lupa tinggalin jejak ya? ^^

Fatimah AzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang