Tuhan mendengar setiap doa. Terkadang tidak selalu doa itu akan segera terkabul. Kadang, akan ditunda ataupun diganti. Aku harap kamu adalah doa yang akan tertunda bukan diganti zahara. - Daniel
Dengan lantunan ayat yang daniel bacakan diam diam zahra memantau dan memperhatikan daniel dari kejauhan. Terkadang zahra juga tersenyum merekah saaat daniel selesai membuat hati semua orang disana terbuai oleh suaranya.
Disini sangat ramai sekali banyak orang berkeliaran. Karena kita mempunyai sebuah acara khusus untuk acara anak anak ini.
Aku memegang mic. "Cek cek."
Semuanya tertuju pada diriku. "Gimana bagus tidak?" Ujarku sambil menengok ke semua arah.
"Bagus ka!" Seru semua
"Baiklah, ini mungkin adalah acara terakhir kita. Semuanya harus lihat baik baik ya. Ada persembahan Marawis dari ade ade yang akan tampil. Baiklah kita sambut Tim Rere!!" Jelasku sambil tersenyum merekah.
Merekapun tampil dan maju ke depan sambil membawa alat marawis. Walaupun mreka hanya sekedar anak kecil tapi bakat mreka sudah terlihat. Aku cukup bangga dengan mreka karena tanpa sadar mreka bisa dan tidak pantang menyerah.
Sebelum itu, aku ingin menjelaskan. Jika anak didikan kami memang banyak sekli setiap tahun kita harus mempersembahkan sebuah acara agar para tetangga ataupun orang orang bisa tau bahwa mreka bisa walau kami tidak sama skali memungut uang untuk penampilan ini. Tapi saat ini kita masih latihan agar penampilan nanti akan bagus.
**
Setelah latihan untuk acara nanti telah selesai semuapun sedang beristirahat. Aku senang sekali saat ini banyak sekali yang membantu. Dari kaka pembibing maupun dari semua murid yang ada di sini.
Aku menghampiri sebuah dus air mineral, niatku hanya ingin mengambil lalu membagikannnya. Terlihat skali mreka sangat cape dan ingin air.
Saat ingin mengangkatnya aku kaget jika ada seseorang yang membantuku. "Daniel?"
Daniel tersenyum dan langsung mengangkat air mineral itu dan membagikannya kepada semuanya.
Aku senang dia kini akrab dengan semua
Perubahannya telahku ketahui
Aku senang.
"Gimana semuanya? Besok harus berhasil ya." Ujar daniel melirik ke semua anak anak
"Siap baaang!!!" Kata salah satu murid yang ada disana.
"Kayanya ada yang seneng banget ya?" Sela kiki yang menoleh ke arahku.
"Ha?" Aku menatap tajam anzani yang terdiam ingin mengetawaiku. Entahlah, aku menduga anzani bisa membaca pikiran seseorang. Sangat menakutkan.
"Sudahlah cepat habiskan lalu hari sabtu besok kita tampil. Semangat semuanya. Keberhasilan tidak akan menghianati hasil. " ujar reynol dengan wajah khas datarnya itu.
*
Langit kini sudah berubah menjadi jingga. Yap sudah sore saat ini. Langit yang palingku sukai saat ini. Berpadu antara kuning dan orange sangat indah bukan?
"Zahra." Ujar daniel yang menghampiriku
"Iyya?"
"Semoga kamu bisa nunggu ya."
"Menunggu apa?"
"Ya smoga aja. Gue gamau lo geer." Daniel tertawa miris. Sungguh, kadang disini aku merasa aneh dengan sikapnya.
"Maksud lo tuh apa?"
"Tunggu waktu aja deh ya." Dia tersenyum kembali.
Kau tahu daniel? Inilah kelemahanku. Senang melihat kamu tersenyum padahal ini adalah suatu perbuatan yang dilarang. Mataku.
"Btw, sukses buat nanti sabtu! Masih ada 2 hari lagi nih. Gue juga mau siap siap." Kata daniel menatapku teduh.
"Iyya makasih ya. Semangat buat nanti."
Tiba tiba suara cempreng anak kecil berbaju pink menghampiri aku dan daniel.
"Kakaaaa!!"
Blukk
Dia memelukku.
"Ada apa cantik?" Aku memegangi pipinya yang sangat tembem bagai roti bapau.
"Aku besok mau coklat ya." Katanya melihat mataku dengan berbinar, hemm sangat lucu.
"Minta sama ka daniel aja."
"Gak mau." Dia cemberut dan melepaskan pelukannya.
"Kenapa?"
"Diamahkan udah punya kaka. Nanti kalo aku minta ama dia kaka marah lagi. Gak mau ah." Katanya dengan polos sekali. Ya Allah lucu sekali dia
Aku malu.
Daniel juga menahan tawanya.
"Heh kamu!" Teriak daniel dengan candaan.
"Kenapa kak?" Dia takut.
"Besok kaka beliin coklat mau engga? Tapi sini dlu kaka bisikin." Alhasil anak itu menghampiri daniel. Refleks daniel membisikan bocah kecil itu. Tapi entah mreka berbicara apa.
"Kalian ngomongin siapa? Dosa heh." Sahutku tak didengar. Mreka trus saja berbisik dengan serius.
Setelah selesai berbisik antara dua orang yang ngeselin menurutku. Anak kecil itu menahan tawanya. "Hahashutt..."
"Shut jangan kasih tau dia ya." Kata daniel dengan senyumannya.
"Siapka!!" Refleks anak kecil itu lari dan menghampiri teman temannya.
Aku tetp melihat daniel dengan tatapan horor.
"Ge'er banget sih siapa lagi yang mau ngomongin lo." Kata daniel yang terus ingin menahan tawanya. Senyumannya masih blum aku lupakan.
"Udah ya gue pulang dlu. Udah sore." Kataku yang langsung berjalan.
"Mau bareng ngga? Naik sepedah." Kata daniel yang mengikuti langkah kakiku.
"Ngga deh makasih."
"Yaudah bsok aja deh gua ksih tau soalnya penting banget." Daniel langsung berjalan berpaling dari aku berjalan.
****
Assalamualaikum. Telat banget ya updatenya? Smoga gak mengecewakan yaa. Next part bakalan ada yg seru mau tau? Serius part selanjutnya itu yang paling penting ehehe penasaran? Trus ikutin ya.
Info: setelah ending. Author akan memperbaiki dan merevisi fatimah azahra. Karena banyak banget kekurangan. Makanya jangan dibuang dlu ya!! See you;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azahra
SpiritualTim author : Milaanisah Cinta dalam diam. Status : Tahap Perbaikan (Revisi) Copyright 2017 By Milaanisah.