bagian 5.

777 56 0
                                    

Lima.

Zahra POV.
Begitu sangat gerogi dan tidak yakin untuk datang kerumah daniel. Apa nanti aku tak dianggap dengan rumah yang sebesar ini.
Toktoktok.
"Assalamualaikum." Suaraku apa terlalu kecil? Ataukah rumah ini kosong? Tak ada satupun yang keluar.

Tapii..

Pintu itu bergerak. Aku mempokuskan mataku untuk melihat dibawah. Apa jangan jangan ada hantu? Smakin lama pintunya terbuka lebar.

"Kenapa gak mencet bel?"

Suaranya aku kenal. Suaranya berat. Aku menaikan kepalaku ke atas. Daniel?
"Masuk." Ujarnya.

"Gak gak diluar aja."

"Ada bik minah tenang gak berdua, lo diruang tamu aja."

Akupun masuk. Rumahnya sangat besar, terdapat poto keluarga terpajang didekat tembok berwarna putih. Tema rumahnya sangat unik. Berwarna hitam putih, aku memandangi seluruh ruangannya. Indah Satu kata untuk pujian rumah Daniel.

"Oh ini non zahra." Ujar ibu tua yang sedang menghampiri aku dengan membawa segelas air teh dingin di tangannya. Ia memandangiku dengan wajah yang ceria. Aku hanya membalasnya dengan senyuman di bibirku.

"Diminum non." Suruh bik minah, Pembantu Daniel.

"Jangan manggil non, panggil aja zahra bik." Jawabku.

Bik minah hanya menganngguk dan langsung pergi ke dapur.
Apakah Rumah sebesar ini tidak apa tidak ada orang lagi selain mereka? Kemana papa dan mama daniel? Sesibuk itukah mereka? Itulah pertanyaan yang ingin kulontarkan.

"Lo kesini mau ngapain?" Tanya Daniel yang menghampiriku dengan membawa leptop putih dan snack yang ia bawa juga.

"Kan lo yang suruh?" Jawabku simpel.

Dia duduk sampingku. Dan membuka laptonya. Lalu menyalakannya. Aku terngangah saat melihat Ada sebuah poto keluarga yang sangat menyentuh. Mereka memakai baju zass. Dan dengan cover putih. Papa Daniel duduk ditengah bersama mamanya. Kaka daniel diBelakangnya bersama daniel.

"Oke. Gue punya inspirasi nih." Ia menaikan alisnya ke atas. Sambil memandangiku.

"Gue liat inspirasinya dima-"

Tringg
Mama calling.
Mama : assalamualaikum dimana kamu?

Zahra : walaikum salam dirumah temen ngerjain tugas ma.

Mama : jangan lupa makan ya nak. Assalamualaikum.

Zahra : oke. Walaikum salam
Tututt. Obrolannya dimatikan oleh mama

"Maaf mama gue nelpon tadi mau bilang apa?" Tanyaku.

"E-ee gak jadi deh zah. Lo browsing dulu aja nih make laptop gue. Gue mau ngambil snack lagi. Lo mau gak?"

"Gak deh niel. Okesip." Jawabku.
Diapun langsung pergi menghampiri bik minah yang sedang bersih bersih di dapur. Akupun langsung menyentuh dan memegang laptop daniel dan langsung mencari ke mbha google.

Daniel POV
Gue sebenernya mau ngelakuin yang gak mungkin deh. Gue pertamanya mau bilang dapet inspirasi dari matanya. Tapi, lupkan saja.
Sholehah. Satu kata untuk wanita yang sedang duduk manis depan leptop gue. Cantik, baik, ramah, pemalu. Sederhana. Gue memandanginya dari dapur yang cukup jauh untuk melihatnya.

"Den?"

Gue langsung tersendak, zahra langsung mengalihkan sasarannya dan melihat gue dan bik minah.

"Liatin syapa? Zahra?" Tanya bi minah.

"Gak ko bik. Gue kesono ya bik. Bye."
Bukkk
Gak liat ke depan kepala gue kena lemari coklat. Gue mengelus kepala dengan kesakitan. Tanpa sadar zahra tertawa melihat kelakuan gue
Lebih cantik kalo dia ketawa.

"Lebih baik lo pikirin lagi, dan ciptain warna yang lebih sesuai lagi, dan jilbabnya lebih bagus kalo ngikutin trend, tapi tetap ada adabnya."jelas gue.

"Eum oke makasih. Udah jam 4 gue pulang ya." Ia langsung berdiri dan merapihkan tasnya.

"Gue anter?"

"Gapapa naik angkot bisa ko." Dia melangkahkan kakinya segera ke depan pintu.

"Gakk! Lo harus gue anter!" Gue langsung mengambil kunci mobil dari saku kanan.

Mobil gue keluar dari bagasi dan memencet klakson, zahrapun masuk ke mobil.
Mobilpun berjalan~

"Zah?"

"Eum?"

"Kalo gue mau-" mendadak bibirku bisu, niatnya mau bilang sesuatu yang sangat penting.

"Kenapa? Ko berhenti ngomong?" Tanyanya.

"Bsok gue jemput ke kampus."

Degg.

Hanya kata itu yang bisa gue lontarkan sekarang.

"Gausah gapapa niel." Jawabnya

"Gue kerumah lu jam stgh8ya?" Suruh gue.

Sudah sampai, Akhirnya.
Zahra langsung keluar dari mobil gue. Dan "trimakasih, mau mampir gak?"

"Gak zah, gue mau cabut."
Dia hanya menganggukan kepalanya. Dan langsung masuk kedalam rumah.

Ceritanya kelamaan ya:v sorry. Smoga suka♡ jangan lupa tinggalin jejak.
#tbc^^

Fatimah AzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang