Satu.
Disaat perjalan untuk berangkat kuliah. Tak lupa ku membawa laptop dan buku buku yang tlah ku siapkan di meja belajarku.
"Nak ayo makan" suara cempreng khasnya ibuku. Suara yaang tlah terdengar kencang pagi ini.
"Ya ma" balasku dengan pelannya.
Duk duk duk
Suara kakiku dari atas tangga. Walaupun rumahku tinggkat. Tetapi aku hanya mempunyai rumah yang sederhana. Rumah yang tak mewah dan tidak juga kekurangan. Tapi aku slalu bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan ke padaku.Makanan sudah tertata rapih di meja makan dengan sarapan pagi telor dadar dan sayur bayam yang tlh ibuku masak. Akupun segera mempercepat langkah kakiku dan bola mataku tlah tertuju kepada telor dadar nya. Walau sederhana skali lagi ku bersyukur. Allah masih memberikan makanan kepadaku.
"Maa mau makan duluan ya?" Ujarku sambil menuangkan nasi ke piring berwarna hijau yang tlah ku taruh di depan."Ya. Mama mau ke pasar. Tadi bapak sudah duluan kerja. Katanya da meeting di kantor. Nanti kalau mau berangkat kunci aja nanti taruh di tempat biasa"
"Oke ma."
Akupun langsung memakan makanannya sendiri. Makan sendiri tidak terasa nikmat. Karna tidak ada orang yang mau nemaniku. Tapi tidak papa aku tetap memakan makanannku dengan lahab sampai habis.
****
Tetetettt!
"Duh berisik banget sih! Udah tau macet tetep aja masih bunyiin klakson" gerutuku. Hari senin pasti macet. Ibu kota yang padat dan ramai semuanya pasti sibuk. Aku hanya duduk manis di kursi bis paling depan. Macett kapan ibukota terbebas dari macet? Pasti setiap pagi seperti ini. Terlalu banyak berpikir deh zahra!.Aku melihat jam tanganku "what??? Udah jam 8 mampus gue! Bakalan telat!!" Gerutuku sambil menepuk keningku. Dan menggigit bibirku. Panik? Pasti karna dalam catatan sejarah ku aku gaakan pernah telat apalagi saat kuliah. Bakalan diomelin abis abisan.
"Ayodong cepattt!!" Sambil melihat arah jalanan. Satu doaku sekarang aku ingin cepat sampai di kampus.
Jln Jakarta. No.13 garden
"Pakk stopp!!" Teriaku.
"Nih pak uangnya trmakasih!" Aku langsung bergegas keluar.
Ku melirik lagi jam tanganku. Alhamdulillah msih jam jam 8 lewat 15mnit. Msih ada 15 mnit lagi buat masuk. Mau bli eskrim ah kayanya enak nih."Pak mesen 1 rasa coklat" sambil melihat daftar gambar di depan restoran eskrim.
"Nih 5000 saja" mengukurkaan tangannya yang terdapat eskrim ditangannya.
"Oke makasih pak nih" makan eskrim itu yang paling aku suka.
Sambil menjilati eskrimnya ada seseorang yang lewat bgitu saja alhasil aku tertabrak "aduh!"
Alhasil eskrimku jatoh dan menodai baju lelaki yang seenaknya jalan tanpa lihat kiri kanan."Hehh! Elu sih baju gua gimana? Udah putih lagi baju gua!" Lelaki itu melototiku dan menatap noda coklat yang di bajunya.
"E-ee maap gak sengaja" jawabku singkat.
"Elu? Bukannya yang kmren? Ohh lu mau bales dendam?" Sambil menunjuk ke arah mataku.
"Astagfirullah! Gua gak kaya gitu orangnya!" Sambil mengangkat tanganku dan mengepalnya serasa ingin skali untuk menegornya.
"Daniel cepett dosennya udah masuk." Suara teriakan seseorang dari jauh.
Hehhh. Suara hembusan napas yang sangat keras. Lelaki itu yang membuat amarah pagiku semakin meningkat. Sepertinya darah ku sudah mendidih pagi ini. Eskrim baru ku beli sudah jatuh ke tanah. Lebih baik aku masuk kelas saja. Takut nanti dosen sudah masuk."Sekampus sama dia? Duh!."
****
"Niel kenapa lo?" Tanya teman karib daniel. Reynol yang sedak asik menggendang meja."Lagi bedmood gua!" Menatap sinis reynol.
Alhasil dengan tatapan sinis daniel reynol serontak kaget dan berhenti menggendang. Tapi cewe sebelah reynol seperti terpana oleh daniel. Cewe dengan balutan mekup yang tebal.
"Kalem bro!" Reynol menepuk bahu daniel dengan keras.
"Bedmood! Udah jangan diganggu! Nanti siang abis pulang dari sini kita langsung main basket di skolah sma dulu!" Sambil membalas tepukan bahu reynol.
"Sieppp bos" tangan reynol menaikannya hingga kening. Seperti orang yang sedang hormat.
Dosenpun masuk-****
"Duh cowo itu!" Ujarku dalam batin yang serontak jantung ini terasa berdetak lebih keencang dari sebelumnya. Aku tak tahu apa yang sedang kurasakan? Tiba tiba saja. Rasa yang tak pernah ku rasakan."Zah knapa kmu?" Ujar seniorku yang berada dekat sampingku.
"E-ee gak papa ko ka" ku menjawabnya dengan terbata bata.
"Keliatannya kamu tegang gitu?" Tanya ka dinda.
"E-ee gapapa ka. Btw kapan ya angkotnya lewat? Lma banget ya?"
"Jam seginimah emang kadang angkot kamu biasanya dijemput ya?"
"Iya nih aku gak biasa naik angkot."
"Yaudah ayo sama aku. Nanti aku anter" sambil mengeluarkan kunci mobil dari sakunyaa.
"Serius nih?" Tanyaku
"Iya ayo." Ka dinda menarik taganku. Dan menarik sampai parkiran.
"Untung ada ka dinda? Selamettt" ujarku dalam batin.
Terasa detak jantungku blom hilang. Selama inikah detak jantungku tak beraturan?.Saat ku ingin memasuki mobil ada lelaki yang masuk juga tetapi ia duduk di depan bersama ka dinda. Serasa tak asing aku melihat tubuhnya. Serasa kenal. Dengan kaus putih dan terkena noda coklat di lengan kanannya. Noda coklat? Gawat! Apa itu orang yg terkena eskrim coklat tadi pagi? Aduh gimana ini. Kaki ku bergetar. Ku tak terbayang apa yang harus aku lakukan sekarang. Ku mengigit bibirku. Ku mengepal keras rok ku.
Harus apa aku sekarang?
***
Msih tahap belajar:v #tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azahra
SpiritualTim author : Milaanisah Cinta dalam diam. Status : Tahap Perbaikan (Revisi) Copyright 2017 By Milaanisah.