Bagian 8.

657 40 0
                                    

Pagi hari minggu. Aku membuka pintuku dan melihat ayahku! "Ayah." Teriakku haru.
Dia tersnyum.

"Ayah kapan datang? Kok tidak bicara denganku?"

"Sudah kita ke ruang tamu yu sudah ada kakamu nih." Ayahku langsung pergi ke bawah.

Saat sudah sampai di ruang tamu. aku melihat keluargaku kumpul aku terharu. Mungkin jam 9 waktu yang bgus untuk berkumpul.

"Hai de." Kata ka dina. Kaka pertamaku. Dia sudah menggendong ananya yg bernama zena. Cantik sekali.
Dan kakaku kedua sedang lihat tv bersama anaknya yg msih kecil namanya tio.

"Sini dong." Rayu mama.

"Iya."

"De kamu kapan nyusul kakamu?"

Deg

deg.

"Kaka punya calon yang pas noh." Kata ka dina.

Aku tersipu mlu. Aku saja blum tahu siapa dia. "Kapan de? Jangan jangan Ada calonnya?" Ka rere kaka kedua ku ikut berbicara tentang pasangan.

Tok tok tok.
Suara ketukan pintu terdengar ditelingaku. Mama membuka pintunya. Dan aku sekilas melihat lelaki dengan style gaya daniel.

Deg deg deg.

"Masuk nak." Katamama. Benar saja daniel datang kerumahku. Hatiku berdetak lebih kencang!

"Oh ini calonnya." Kata ka dina tak segan segan melihat daniel dari atas hingga bawah. Ya Allah aku malu.

"Assalamualaikum." Daniel memberi salam sambil tersenyum ramah ke keluargaku. Dia langsung duduk dekatku. Bikin aku makin malu deh!

"Maaf ka, kenalkan ini teman zahra buat bantu menyelesaikan desain ade."

"Benar teman? Apa calon?" Ka rerepun ikut menggodaku. Aku sedikit melirik daniel. Aku melihat warna pipinya mulai memerah. Mungkin aku geer.

"Maaf jika saya menggangu." Kata daniel. Dia mengajaku keluar dengan kode matanya. Akhirnya aku keluar dengan daniel.

"Lo kalo ada keluarga bilang napa sih. Malu gua." Kata daniel berbicara pelan ketika sudah sampai di luar.

"Maap niel mendadak."

"Masuk aja nak kalo mau ngomong." Suara Mama mengagetkan aku dengan daniel. Serontak aku menunduk.

"Yasudah mah." Kata daniel. Akhirnya daniel masuk berbarengan denganku.

Aku menunduk terus, agar kakaku tak melihat warna pipiku yang berubah
"Bikinin calon minum lah dek." Sahut ka rere. Serentak aku langsung mengubah posisiku. Kakaku membuat aku malu terus huh.

"Iya."

Aku pergi ke dapur dan menuangkan kopi kedalam cangkir teh. Dan aku melirik sedikit ke arah ruang tamu. Daniel terlihat asik mengobrol dengan keluargaku. Apa doaku sekarang sedang diperantarakan dengan keluarga? Tapi yang pasti Allah maha tau.

"Nih minum." Kataku menaruh secangkir kopi itu di dekat daniel yang sedang duduk di sofa.

"Iya."

"Kamu yang kemarin kesini ya?" Tanya mama yang duduk di sampingku.

"Iya."

"Diminum niel." Kata ka dina ramah

"iyaka."

"Calonnya pendiem ya." Ka rere mulai lagi. Daniel tersenyum. Dia langsung membuka laptonya dan memberi tahukan tentang desain yang bagus.

Dia lalu mengetik di hpnya
Daniel: Zahra bagus tidak?

Secepat kilat aku langsung membuka hpku
zahra: sangat bagus.

Hp daniel bergetar dan mulai membalas smsku
Daniel : yasudah ayo kita cari inspirasi.

Aku sebenarnya tahu apa yang ia ketik karena aku ada disamping dia walau tak satu sofa. Saat hpku bergetar dan ingin mengetik mamapun melirikku dan "kalian ini ya, udah bertemu terus saja sms." Sahut mama mengagetkan daniel.

Daniel dan kakaku langsung tertawa. "Memang kalian ini mau kemana?" Tanya ka rere

"maaf ka, saya dan zahra ingin pergi mencari inspirasi disekitar ini." Daniel mulai menutup laptopnya

"yasudah lakukan. Kalian ini ya selalu pemalu."

"Yasudah ka aku mau berangkat."

"Iya."

**
Sudah pukul jam 11 siang. Waktu berjalan begitu cepat sekali ya. Hingga aku menyadari bahwa waktu memang sangatlah berharga.

"Zahra?" Kata daniel lembut saat mengajakku ke luar

"iya." Lembut sekali perkataanmu niel.

"Kamu tahu gak?"

"Apa?"

"Tidak jadi, aku menunggu waktu yang tepat saja."

"Memang kenapa? Kamu membuat aku selalu bingung."

"Itu wajar ko."

"Iyadeh." Aku dan daniel pergi ke taman dekat sini. Memang banyak sekali anak kecil yang sedang bermain. Jadi teringat dengan 2 sahabatku.

"Jadi rindu ya." Kata daniel menghela napas berat

"Iya."

Tringgg!!

Suara nada dering daniel berbunyi.

Daniel :Halo assalamualaikum?

Mama : niel cepat pulang papa dirawat dirumah sakit.

Daniel : apa? Iya daniel kesana. Tutut...

"zahra maaf ya nanti gue telfon aja. Aku pulang dulu ya. Maaf sudh ganggu salam buat keluarga Assalamualaikum." Secepat kilat daniel langsung pergi dengan terburu buru.

Ada apa niel? Aku mulai kawatir.

Assalamualaikum😄 maaf ya telat apdate mlu:v semoga gak mengecewakan makasih udah baca♡

Fatimah AzahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang