Pagi hari yang sangat terik membuat mata zahra silau karna cahayanya. Seperti biasa sekarang ada jadwal untuk pergi ke kampus.
"Walaupun Daniel seorang yang sangat baik. Tapi aku haruslah bisa berjaga jarak dengannya." Kata zahra yang melamum sambil memegangi kaca bis yang besar samping kanannya.
"Hai ukhti." Entah siapa yang menyapanya. Akhirnya zahra menengok ke arah sampingnya
"Hai." Zahra kaget bukan kepalang. Yang kini ada disampingnya adalah perempuan yang dulu pernah mengasih dia buku dengan kasar. Alhamdulillah kini ia sudah memakai hijab
"Eh kamu, kok bengong?" Tanyanya yang mengakhiri melamunanku.
"Oh enggak papa kok." Kata aku senyum.
"Btw gue mau ke kampus. Kita sekampus bareng kan?" Tanya dia lagi
"I-iya kok. Nama kamu siapa?"
"Nama gue Anzani zah." Jawab dia lembut. Masyaallah
"Kok kenal nama gue?" Tanya aku serentak
"Iyalah. Yaudah sebentar lagi sampaikan?" Kata anzani yang mengakhiri perbincangan aku dan dia
"Mang kiri." Kata anzani sambil berdiri. Akupun juga mengikutinya berdiri lalu keluar dari pintu bisnya.
Saat aku dan anzani tepat di gerbang sekelompok temannya anzani menghampirinya. "Eh lo pake hijab ya?" Kata dia agak kasar
"Iyalah! Lo kapan nyusul?" Balas anzani tegas.
"Jiah aliran apa?" Kata dia smakin membentak.
"Kalo lo aliran apa? Orang islam kok gak pake jilbab ya?" Serentak aku membela dengan lembut. Alhasil mereka memerah dan langsung pergi. Entah karna apa.
"Makasih ya zahra. Nanti kita ketemu lagi daa." Kata anzani langsung masuk kedalam. Tapi aku? Seperti biasa ingin makan eskrim terlebih dahulu.
"Pak bli eskrim coklat kaya biasa. Pakai toping oreo dan cokocips!" Ujar aku yang sudah sampai di kedai eskrim.
"Siap neng."
Saat aku menunggu. Entah kenapa ada yang melempar baru krikil. "Yaampun." Tapi aku tidak sma skali marah.
Bluk. Batu krikil itu terus saja mengenai jilbabku.
"Maaf siapa ya?"
Baaa!!
"Eh elo ngapain disini?" Tak sama skali kaget, daniel ternyata ada di sini.
"Gue mau bli eskrim lah kenapa emang?" Jawabnya santai.
"Oh yasudah."
Saat aku ingin mengambil eskrim pesananku. Sepertinya ada yang lebih dahulu mengambilnya. Alhasil aku langsung menengok ke arah yang mengambil eskrim kesukaanku. Dan ternyata
"Itu pesanan gue daniel." Kata aku lembut.
"Tungguin gue dulu ya. Baru nannti dikasih."
"Ribet banget deh nil." Kataku yang gak mau berdekatan demgannya.
"Yaudah gue duluan ya zahra bye." Kata daniel langsung pergi dengan angkuh
*
Disela akhir pelajaran, aku melukis desain baju syari yang sangat elegan. Dengan bulatan hijab berwarna putih dan ada pernak pernik cantik disekelilingnya."Ketika kamu percaya dan melakukan yang terbaik, pasti Allah akan membantu kita." Kata anzni yang kini ada dihadapanku dengan kokoh.
"Oh kamu ya anzani." Kataku ramah
"Iya. Udah akhir pelajaran kan? Kok tidak pulang?" Kata dia menyentuh lukisanku
"Sebentar lagi kok. Aku masih mau membenarkan ini tuggu ya." Aku akhirnya mencepat gerakan tanganku untuk melukisnya dan akhirnya selesai.
"Zahra." Tanya anzani cemas di sela pintu keluar
"Iya? Kenapa?"
"Boleh gak gue ikutan ngajar di sana." Kata anzani ragu.
"Boleh lah, tapi hanya setiap hari sabtu dan minggu saja." Kataku yang mempercepat untuk menghampiri halte bis
"Makasih ya zahra." Anzani senyum dengan ramah saat aku ingin memgang tangannya aku merasakan seperti ada bekas luka ditangannya entah terkena apa. Tapi aku hanya ingin cukup tau saja.
Dengan pergerakan cepat anzani menutup bekas luka itu dengan mengubah posisinya sekarang.
"Kamu gapapa kan?""Gapapa kok zah selow aja." Tapi, mata anzani seperti ragu dan tidak nyaman. Seperti ada yang ditutupi.
***
"Assalamualaikum anak anak, gimana nih kangen gak sama ka zahra?" Kataku melontarkan canda untuk anak anak disini alhasil mereka sangat tertawa lepas.
"Kaka itu siapa??" Kata anak yang duduk paling depan ini dengan ceria.
"Oh kenalin ini ka anzani. Guru kita yang baru, cantik kan."
"Iyaka cantik." Kata sebagian anak.
"Oke ayo kita mulai pembelajarannya." Kata anzani mencoba untuk memulainya.
Maaf nih, ceritanya lama banget ga update:) smoga sampai bagian selanjutnya akan terus bagus ya. Maaf juga kata katanya msih blom menghiasi bayangan kalian. Inget masih tahap belajar:)
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatimah Azahra
SpiritualTim author : Milaanisah Cinta dalam diam. Status : Tahap Perbaikan (Revisi) Copyright 2017 By Milaanisah.