Part 4: Bond

126 13 0
                                    

Aku dan chika keluar dari rumah sakit lalu memacu kuda kami ke arah hutan terlarang yang berada di bagian timur kerajaan dekat kota Ruby. setelah 3 jam menunggang kuda dengan hari yang sudah semakin gelap kami sampai di kota ruby. kota yang menjadi pusat perdagangan di kerajaan emerald. kami melewati kota itu dengan tetap menunggangi kuda menuju hutan terlarang.

Setelah sampai di depan hutan terlarang kuda kami berhenti dan mulai memberontak. Seperti mereka tidak ingin memasuki hutan itu. Aku juga bisa merasakannya, aura kegelapan dari hutan ini sungguh kuat. Kami turun dari kuda kami dan mengikatnya di pohon, Lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. setelah cukup jauh memasuki hutan.

"hyung?" chika menatapku. Aku menatap chika dan mengangguk mengiyakan lalu mencabut pedangku dan memasang posisi siaga.

Memang semenjak meninggalkan kota ruby aku sudah merasakan kehadiran seseorang yang mengikuti kami dari jauh. chika mencabut pistolnya dan berdiri dengan posisi siaga di belakangku.

Tiba-tiba seseorang dengan pedang muncul dari arah pepohonan di sampingku dan mencoba menebasku. Dengan cekatan aku mengangkat pedangku lalu menahan tebasannya "Cliiiingg!!".

Aku menatap orang itu dan entah kenapa tiba-tiba ia tersenyum ke arahku.

"KAU MILIKKU!!" salah seorang lainnya yang memegang kapak tiba-tiba muncul dan melompat ke arahku sambil mencoba menebas perutku.

Aku yang sadar dengan situasi yang terjadi membalas senyuman pria yang beradu pedang denganku.

Pria dengan kapak tersentak saat chika melompat dan muncul dari sampingku "tidak, kaulah yang jadi milikku.." kata chika sambil tersenyum.

"duar duaarr!!" suara tembakan chika yang tepat mengenai kepala pria yang memegang kapak membuatnya jatuh ke tanah.

"fyuuhh, double tap.." kata chika sambil meniup ujung pistolnya.

aku mendorong pria dengan pedang itu membuat pedang yang ia pegang terhempas dan dengan cepat aku menebas pria itu. "earrhhh!!!" pria yang kutebas itu jatuh ke tanah. Melihat kedua pria itu sudah tidak berkutik chika menyarungkan kedua pistolnya.

Saat itu muncul pria dengan pedang lainnya dari arah samping chika dengan mencoba menebas chika. Chika yang sedang lengah tidak bisa berbuat apa-apa. Melihat hal itu Aku mencoba melompat ke arah chika tapi jarak kami terlalu jauh.

"sial! Tidak akan sempat!!" gumamku dalam hati. Tiba-tiba lisa muncul dari atas pohon dengan pedang pendek di tangan kirinya, ia menepis serangan pedang pria itu membuat pedang pria itu terlepas dan mengambil pistol di pinggang kirinya dengan tangan kanan lalu menembak pria itu. "duarr!!" pria itu jatuh ke tanah berlumuran darah.

"jangan pernah menurunkan kewaspadaanmu di tempat seperti ini jika tidak ingin terbunuh chika.." kata lisa sambil menyarungkan pedang kecil di pinggang belakang dan pistol di pinggang kirinya.

"hyuuhh,, aku kira aku akan mati.. iya iya terima kasih lisa.." balas chika menatap lisa.
Aku menyarungkan pedangku dan berjalan perlahan ke arah mereka berdua sambil tersenyum.

"waaww, gerakan yang bagus lisa sepertinya aku pernah melihatnya saat di-" dengan cepat lisa mengambil pistolnya dan menodongkannya ke arahku membuatku menghentikan kata-kataku.

"okay maafkan aku.." sambungku melihat tatapan seram lisa yang langsung menatapku.

"owh iya,, apa yang kau lakukan disini lisa?" kata chika. "seharusnya aku yang bertanya begitu.. kalian pengawal pribadi putri, seharusnya kalian di istana bukan keluyuran di hutan terlarang malam-malam begini.."

"ummm,, sebenarnyaa.." chika mulai menceritakan tentang perjalanan kami hari ini juga mengenai cella yang di hipnotis dan putri yang di culik.

mendengar hal itu lisa memijit keningnya."astagaaa.. kalian benar-benar gila.. bagaimana jika raja emerald sampai tau tentang hal ini.." kata lisa.

NEW WORLD STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang