Part 18: Someone from the Sky

100 12 0
                                    

"nii-san.. kami butuh bantuaann.. orang ini terlalu kuat...” terdengar suara junior. 

aku mengangkat kepalaku teringat akan mereka ber-empat yang sedang bertarung di luar gedung. Aku dengan cepat berlari ke arah luar, aku terkejut melihat pemandangan di depanku.  

chorong yang sudah tidak sadarkan diri dan cella yang kelelahan berada di dalam pelindung yang dibuat cella. di depan mereka berdiri namjoo dan junior yang siaga juga dalam kondisi kelelahan. Aku memalingkan wajahku ke arah pria cyborg  itu, tapi yang kulihat hanya goresan-goresan kecil di bagian tubuhnya.

tiba-tiba pria itu meluncur cepat dengan bantuan roket di punggungnya ke arah mereka ber-empat. Namjoo menggunakan pedang kristalnya untuk membuat dinding kristal di depan mereka. tapi pria itu berputar ke samping dan mencoba menusuk namjoo dengan bor mesin di tangannya. Junior melompat ke samping namjoo menahan serangan pria itu.  

kekuatan pria itu membuat junior mulai kualahan, melihat mereka yang dalam bahaya aku berlari ke arah pria cyborg itu dan menebaskan pedangku ke arahnya. Tapi dengan bantuan roket di punggungnya dia berhasil menghindari tebasanku dengan berseluncur ke belakang.  
pria robot itu lalu menundukan kepalanya ke tanah dan terdiam seperti sedang mengumpulkan tenaga.  

melihat hal itu aku mencoba berlari ke arahnya tapi namjoo menahan tanganku. “jangan atsushi.. itu hanya tipuan.. chorong mencoba menyerangnya dalam posisi itu tapi malah terhempas akibat pukulannya yang sangat kuat.. kita tunggu saja sebentar lagi..”  

“kalian tidak apa-apa?” tanyaku memasang posisi siaga di depan mereka.  

“ahh,, akhirnya kau datang oppa.. aku sudah tidak kuat..” kata cella kelelahan lalu terjatuh dengan lututnya di tanah membuat perisai yang ia buat mulai menghilang.  

“ceellaa.. kau tidak apa-apa?” junior berlutut di samping cella dan menahannya.  

“aku tidak apa-apa.. hanya sedikit lelah...” kata cella .  

“bertahanlah cellaa..” kata junior sedikit panik.  

“junior, namjoo.. tolong bawa mereka berdua menjauh dari tempat ini..” kataku melihat luka goresan di sekujur tubuh mereka ber-empat.  

“bagaimana denganmu atsushi?? Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian..”  kata namjoo menatapku cemas.  
“tolonglah.. aku tidak bisa bertarung dengan baik jika harus melindungi kalian... lagipula.. aku tidak bisa memaafkan orang ini.. dia sudah membuatku sangat marah..” kataku sambil melirik namjoo.  

“tidak bisa memaafkan orang ini? Apa maksudmu?” namjoo menatapku bingung.  

aku menatap wajah namjoo “berani-beraninya dia membuat wajah pacarku tergores seperti ini.. tidak bisa di maafkan..”  

Namjoo tersenyum ke arahku dan aku mencoba membalas senyumannya, saat itu wajahnya berubah kesal dan memukul perutku membuatku memegang perutku kesakitan. “Yaa!! Masih mau menggombal di saat seperti ini!!? Minta dihajar?!?” namjoo menatapku kesal.  

junior juga ikut menatapku. “sebenarnya itu cukup romantis nii-san.. tapi timingnya buruk..”  
“waahh,, kata-katamu membuatku semakin pusing oppa.. aku bahkan jadi terlalu lelah untuk mengangkat pedangku..” kata cella menatapku kesal. 

“aaahhh,, kau memukulku di saat aku lengah... yasudah, cepat bawa mereka menjauh dari sini.. sebelum dia mulai menyerang lagi..” kataku mencoba kembali siaga.  

“itu belum cukupp.. pastikan kau kalahkan dia.. karna aku akan memukulmu lagi nanti..”  kata namjoo sambil mengankat chorong lalu berjalan ke balik gedung utama di ikuti junior yang menopang cella di bahunya membatu cella berjalan.  

NEW WORLD STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang