Part 11: New Weapon, New Battlefield

97 11 0
                                    

Saat itu tiba-tiba wajah moonbin muncul di ujung lubang tempat chika menembak sebelumnya. “waahhh,, kenapa lubang ini bisa ada di sini?” kata moonbin heran. Dia lalu masuk ke dalam ruangan tempat aku, chika dan Nia berada.

“waw,, apa benda itu yang membuat lubang di dinding dan pintu baja itu?” kata moonbin sambil melihat ke arah senjata yang dipegang chika.

“hehehehe,, ini maninan baruku Nia Yang membuatkannya.. namanya Yinyang Submachinegun..” kata chika memasang posisi siaga dengan senjata barunya.

“kereenn..  apa wanita ini yang bernama nia? Hay namaku moonbin.. salam kenal..” kata moonbin.  

“umm benar aku nia.. salam kenal juga..” Nia tersenyum.  

“owh iyaa.. bagaimana dengan pedangku? Apa masih bisa di perbaiki?” tanya moonbin penasaran.  

“Saat itu tiba-tiba wajah moonbin muncul di ujung lubang tempat chika menembak sebelumnya.

“waahhh,, kenapa lubang ini bisa ada di sini?” kata moonbin heran. Dia lalu masuk ke dalam ruangan tempat aku, chika dan Nia berada.

“waw,, apa benda itu yang membuat lubang di dinding dan pintu baja itu?” kata moonbin sambil melihat ke arah senjata yang dipegang chika.

“hehehehe,, ini maninan baruku Nia Yang membuatkannya.. namanya Yinyang Submachinegun..” kata chika memasang posisi siaga dengan senjata barunya.

“kereenn..  apa wanita ini yang bernama nia? Hay namaku moonbin.. salam kenal..” kata moonbin.  

“umm benar aku nia.. salam kenal juga..” Nia tersenyum.  

“owh iyaa.. bagaimana dengan pedangku? Apa masih bisa di perbaiki?” tanya moonbin penasaran.  

“ jadi 2 pedang patah itu milikmu? Haduuhh,, memangnya kau apakan pedang itu?” tanya Nia penasaran.

“hmm,, aku tidak mau membahasnyaa..” Moonbin menunduk. 

“hmm, kalau begitu aku akan membuatkan sesuatu yang baru untukmu..” kata nia tersenyum. ekspresi chika berubah kesal melihat Nia dan moonbin yang tiba-tiba dekat.

Aku mendekati chika dan mendekatkan mulutku telinganya dari belakang. “chika yaa.. itu namanya cem..bu..ru..” bisikku dengan nada meledek.   chika tersenyum

“haizz, hyuung ini..” tiba-tiba chika mengangkat sikunya mencoba mengenai daguku. Aku melompat ke belakang menghindari serangannya.

Chika dengan cepat mengarahkan pistolnya ke arahku dan menembak “DUDUDUAR!!” 3 peluru bergerak menuju ke arahku.

Aku menggunakan selimut yang kupakai untuk menutupi pergerakanku dan menghalangi pandangan chika. Lalu dengan cepat melompat keluar jendela dan mencabut pedang es milikku dengan posisi siaga.  

“waahh wahh.. kali ini hyung yang jadi sasarannya yah?” aku tersenyum menatap chika yang melompat dari jendela.

“heeyy chikaa apa yang kau lakukan..” teriak moonbin panik. “aku hanya ingin mencoba mainan baruku..” kata chika siaga. 

“tenang saja moonbin.. dia memang selalu seperti ini saat mendapat mainan baru.. dulu dia menyerang ayahnya dengan Pistol Yang.. tidak apa-apa sekalian aku juga mau mencoba mainanku..“ kataku menenangkan moonbin.

melihat pergerakan tangan chika yang seperti akan menembak aku berlari memutar dari samping kanan menuju kearahnya. chika menembakkan senjatanya berulang-ulang ke arahku sehingga membuat deretan lubang bekas peluru ditanah tempat aku berlari.

NEW WORLD STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang