Part 33: Strongest Enemy

70 8 0
                                    

“kalau begitu cepat berbalik.. jika tidak mereka akan berada dalam bahaya..” kataku sedikit membentak.  

“maafkan aku ryota, aku harus melakukan ini... serangan pangeran bambam besok akan menjadi serangan terbesar.. karna dia akan menyerang bersama pasukan raja koutaro.. pangeran bambam mengancam jika kalian tidak pergi dari kota, dia akan langsung menghabisi raja hiroma.. karna itu putri chorong tidak ingin kalian terlibat dalam masalah keluarganya..” jelas nia.  

“urghh, apa yang terjadi??”  namjoo tersadar di ikuti oleh mereka yang lain.  

“kepalaku pusing sekali.. ngomong-ngomong kenapa kami di ikat..” kata lisa.  

“Niaa.. kenapa kami di ikat seperti ini..” cella menatap nia di kemudi kapal.  

“apa yang terjadi hyung, tolong jelaskan pada kami..” chika menatapku.  

“Pangeran bambam akan menyerang artemis besok, dia meminta chorong mengeluarkan kita dari artemis sebagai syarat untuk tidak membunuh raja hiroma..” kataku.  

“pangeran bambam juga mengatakan kalau kalian dikeluarkan dari kota.. kota artemis dapat bertahan dari serangan pangeran bambam tanpa harus khawatir dengan keselamatan raja hiroma..” sambung Nia.  

“jadi maksudmu pangeran bambam akan bertarung secara adil?? Dan kalian percaya begitu sajaa??? Dia menghianati kerajaan kalian Niaa..  dan kalian tau dia bukan orang yang akan menepati janjinya..” kata junior sedikit kesal.  

“kami tidak punya pilihan lainn... kami hanya mengikuti perintah putri chorong..” kata Nia.  

“niaa.. tolong pikirkan baik-baik.. apa kau pikir pangeran bambam akan menepati janjinya? Tolong bawa kami kembali dan biarkan kami membantu..” namjoo mencoba menyadarkan nia.  

nia terdiam seperti sedang berpikir sambil terus mengemudikan kapal.  

“Niaa... apa kau yakin kakakmu akan baik-baik saja?? Kemungkinan terburuknya mereka semua akan tewas.. termasuk kakakmu..” kataku.  

mendengar kata-kataku nia seperti tersentak dan menghentikan laju kapal yang kami tumpangi. Melihat dari tingkah lakunya, Aku tau dia pasti sangat mengkhawatirkan kakaknya.  

setelah beberapa saat terdiam “maafkan aku..” kata nia lalu kembali menjalankan kapal ke arah markas lama kami.

tak berapa lama kami telah sampai di markas lama kami di luar dinding kerajaan emerald.   “tolong turun dari kapal ini sekarang..”kata nia sambil mengarahkan granat launcher miliknya ke arah kami.

tidak bisa berbuat apa-apa kami mengikuti perintahnya dan turun dari kapal itu satu per satu. Kami melangkah sampai ke depan gedung pabrik tua  tempat markas kami sebelumnya.   beberpa saat nia menatapku dalam. Aku melihat ke arah kerah baju nia, disana terdapat sebuah alat penghubung dan aku menyadari kalau ada yang mendengar pembicaraan kami.

“jangan sekali-kali kalian datang ke artemis.. aku akan terus mengawasi kalian.. tolong ryota, aku tau kau mengerti dengan situasi kami.. kami harus melakukan ini untuk menyelamatkan raja hiroma, jika tidak beliau akan tewas.. aku percaya padamu.. ” kata nia.   

“baiklah Nia... sepertinya aku salah menilai kalian, aku pikir aku bisa mempercayai kalian setelah apa yang kita lalui bersama selama ini.. tapi sepertinya aku salah.... meskipun kalian membuang kami, aku harap kalian bisa menyelamatkan raja hiroma dan memenangkan pertarungan itu.. sampaikan rasa kecewaku pada chorong.. ” kataku.  

“tidak usah mengkhawatirkan kami.. kami mungkin bisa mengalakan mereka hanya dengan secarik kertas..” Nia mengangguk lalu berbalik dan berljalan ke arah kapal.

NEW WORLD STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang