Ruang asrama

71 13 1
                                    

Saat Syafira keluar dari ruang kepala sekolah, lelaki berjubah biru gelap dengan lambang aneh menghampirinya.

Rambutnya kecoklatan,matanya berwarna hazel dan tubuh yang lumayan atletis -kelihatanya dia suka berolahraga-

"Hai, namaku Edgar. Aku ketua osis disini" dia menjabat tangan syafira.

"Ano... Namaku Syafira. Panggil Fira juga boleh" jawabnya malu-malu.

"Akan kujelaskan tentang sekolah ini. SMP Sky Magica terdiri dari 3 kelas dan 3 tingkatan pula. Pertama, creatures, kelas untuk mahluk ajaib seperti peri vampir,setengah binatang dan masih banyak lagi. Kedua, tamer. kelas untuk orang yang bisa menangkap, ehm. Maksudnya mengendalikan creatures yang bermasalah. Dan ketiga, witch, yap, penyihir. Meski boleh dibilang isinya manusia yang ngotot pingin punya kekuatan,tapi tetap ada yang berbakat sejak lahir." jelas Edgar panjang (kali) lebar. Sedangkan Fira hanya mengangguk seperti hiasan dashboard.

"Dasi creatures bentuknya kupu-kupu dengan warna dan disain sesuai rasnya, dasi tamer seperti dasi kacung warna hijau dan witch atau penyihir memakai jubah dengan pin atau bros sesuai kekuatanya. Kesimpulanya apa dasimu, syaf?" jelas Edgar yang berahir dengan pertanyaan 'satu juta rupiahnya' .

"Aku tamer" ucap Syafira ringan dan gembira sembari menunjukan dasi hijaunya.

"Wow keren! Jarang loh ada yang cewek." Edgar tersenyum kagum meski tak tau sehebat apa Syafira.

"Nah, jadi ruang asrama disini?" tanya Syafira. Edgar mengangguk.

"Baik aku duluan yah. Terimakasih , ed" Fira sudah bisa akrab dengan Edgar tapi ia masih penasaran dengan si pirang dekat gerbang tadi.

••••

TOK... TOK.... TOK.... Irama terbentuk dari ketukan pintu dengan nomer 83. Tak lama grendelnya bergoyang dan pintunya terbuka.

"siapa? Oh, kau anak barunya?" tanya gadis pendek dengan rambut ungu di kuncir kuda. Syafira mengangguk.

"Ayo masuk." lawan bicaranya menarik Syafira.

"Hai, kenalkan dirimu!" suruh gadis dengan tanda kening belah ketupat biru di sela ia mengecat kukunya.

"Namaku Syafira boleh dipanggil Fira."Fira memperkenalkan dirinya dengan lebih percaya diri.

" Hai Syafira."jawab tiga orang lain di ruang itu.

"Namaku Leticia. Aku kelas sembilan dan seorang mermaid. " sapa Leticia.

"Hai! Namaku Maya. Kelas delapan dan aku peri tanaman" sapa Maya. Dia memiliki rambut sepinggang dengan poninya begitu unik. Hitam dengan gradasi merah muda,ungu dan biru.

"Dan namaku Nadira. Aku seorang penyihir kelas tujuh" rupanya Nadira paling bungsu disini secara tingkat.

"Nah kamu?" tanya Maya. "Tamer kelas delapan." lagi-lagi mereka kagum.

"Keren banget!" ucap Maya.

"Ceritakan tentang dirimu!" pinta Nadira sambil memberikan kertas.

"Ano... Aku ulang tahun yang keduabelas minggu lalu, soal orang tua aku gamau membahasnya tapi aku punya adik cewek, aku belum punya e-mail dan sejenisnya, aku suka musik dan ubi jalar terus aku belum yakin soal apa yang aku gasuka" jelas Syafira.

"Kayaknya kamu capek. Kamu boleh istirahat dulu." kata Maya menuntun Syafira ke pojok kamar yang agak terabaikan dengan kasur kecil yang masih rapih. Satu kamar memang untuk empat orang.

"Maaf soal ke kepoan kami" Leticia duduk dekat kasur Syafira yang sudah lumayan lelah. "

"Ahaha, tak masalah, kak" Fira tersenyum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf partnya pendek

Keep reading and vote ^^

E.Sya.Ve.Ya: Guardian FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang