Jam weker berbunyi. Empat penghuniya mulai terbangun dan bergegas.
Antrian yang tidak begitu panjang terlihat di depan pintu kamar mandi. Semua menenteng sabun, sampo, sikat gigi, dan alat kebersihan diri lainya.
"O-ou guys, ini hari sial kita. Antean paling belakang,depanya lama mandinya pula" Leticia memegang kepalanya.
"Asal kita bisa manfaatin lima belas menit terahir, Mungkin ga apa-apa" kata Fira sambil melirik jam tangan Maya.
"Aku ngak mau telat dan menghancurkan hari sempurnaku! " kata nadira.
"Sempurna? Semua harus siap, gaboleh ada yang ketinggalan. Oh celaka! Aku belum nyiapin tasku!" kata Syafira panik.
"aduh~!" timpal tiga teman lainya.
"Maya titip dulu,ya!" kata Syafira dan berlari ke kamarnya.
Setelah buku dan alat tulis dimasukan ke tasnya dia kembali ke antrean itu.
Beruntung ,penghuni kamar 83 selesai 10 menit sebelum bel tanda sarapan.
"Bagaimana keren?" tanya Syafira. Ia memakai seragam seperti yang lain dengan dasi pita hijau.
"Imut banget. Tapi pin namanya gadipakai ya" kata maya dam sekali lagi Syafira memukul keningnya.
"Oh,sia..eh?" fira terkejut saat pin namanya sudah mengantung manis di kanan blazernya.
"Sihir teleportasi benda,aku sering memakainya kalau salah bawa sepatu" kata Nadira setelah menjentikan jarinya.
"Terimakasih banyak! " Fira tersenyum.
Sekali lagi anak-anak berbaris.••••
Sarapan hari ini,sup labu,sosis ayam dan telur campur sayur.
"Enak banget, Nih. Maknyus!" kata Maya dengan ceria.
Sedangkan mata Syafira menelusuri kantin.
"Apa emang ada yang sering tidak ikut sarapan disini?" tanyanya sambil celingak-celinguk padahal ia tidak hafal semua wajah yang lalu-lalang di kantin.
"Ada! Vero. Dia kelas creatures tingkat 8" kata Maya.
"Dan dia ngak pantes makan bahkan seharusnya ga sekolah disini!" tiba-tiba ada gadis dengan perhiasan yang agak berlebihan berbicara dengan lantang.
Kelihatanya dia anak populer di sekolah-kaum yang dibenci Syafira karena kesombonganya.
"Memang kenapa dia sebenarnya?" Ucap Fira sedikit dingin.
"Dia itu mahluk yang paling aneh yang pernah ada. Kekuatanya mengerikan dan anak terkutuk itu asal-usulnya gajelas. Iiihh- Amit-amit aku sekelas denganya" ucap gadis itu dengan nada jijik.
"Bukanya tidak baik bergujing tentang orang yang tidak ada di sini" ucap Syafira tanpa pikir mulutnya sopan atau tidak.
"Diam kau anak kampung. Denger,ya! Aku bermaksud baik biar sekolah yang sempurna ini ketularan hina gara-gara sampah itu" lawan bicara Fira memeletkan lidahnya.
"Syafira?" bisik Vero lirih saat melihat sekilas temanya membelanya dari jendela.
"Sudahlah. Dia emang nyebelin. Biarin aja" kata Leticia.
"Orang yang menukar lembar jawaban saat ulangan,lebih buruk daripada orang yang membela mahluk terkutuk" bisik Maya entah apa tujuanya.
Mereka melanjutkan sarapan dengan lebih tenang sampai terdengar bel lagi tanda masuk kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
E.Sya.Ve.Ya: Guardian Friends
FantasyLahir dari latar belakang dan kekuatan yang berbeda. Edgar, Syafira, Vero, dan Maya di pertemukan di sekolah untuk anak-anak berkekuatan ajaib. Takdir juga membawa mereka menjadi sahabat. Mereka mengalami petualangan luar biasa. Puncaknya sabotase...