Mentari tak pernah bosan menyapa dunia setelah bulan dan bintang menyanyikan nina bobo tuk semua orang. Seorang gadis yang sudah sibuk berdandan di mejanya. Ketiga rekan sekamarnya masih terlelap di kasur masing-masing.
Jam weker berbunyi. Dan sekarang semua penghuni kamar iu terbangun
"Ahhh... aku baru tidur jam setengah satu malam,"Syafira berguling malas sambi mengerang.
"Sebaiknya kaian segera mandi kalau ngak mau ngantre panjang seperti waktu itu. Dan ingat, Syaf, ini hari spesial kita," ucap Maya tanpa berbalik dari mejanya.
"Tentu! Aku ngak mugkin lupa!" jawab Fira.
"hari spesial apa?"tanya Nadira penasaran.
"Rahasia,"seringai keduanya
"Kak Leticia, apa kakak ngak ngerasa kalau kak Maya dan Syafira ngerencanain hal aneh?" kata Nadira
"kalaupun ya itu bukan urusan kita. Berhentilah ingin tahu urusan orang,"
Kantin sekolah masih terlihat seperti biasa. Penuh dengan anak-anak lapar, makanan yang berjajar,dan sama sekali bukan tempat yang tenang karena semua anak-anak yang bicara bersmaan. Setidaknya, semua bisa sarapan tanpa diburu bahaya apapun hari ini.
••••
"ingat, syaf selain banyak latihan kamu harus menjaga apa yang kamu makan." Perkataan Maya dibalas anggukan.
Belum sempat Syafira melahap supnya, maya sudah bicara kembali. "Jangan protes dengan makanan yang aku pilih,"
"Iya," jawab Fira dingin.
'kamu juga gaboleh tidur terlalau malam. Proyek kita penting, tapi hentikan semua aktiftas sebelum setengah sepuluh,"
"Maya, waktu makan tinggal setengah jam lagi. Bisa, kan ngak ganggu aku yang belum makan sesuapun?" protes Fira sedikit jengkel.
"Kita ngak akan ketemu selama delapan jam kedepan. Jadi aku kasih tau hal pentinnya dulu,"
Gadis disampingnya mengangguk paham. Supnya dihabiskan sekaligus kemudian ia menghela nafas, meneguk satu mangkok sup dalm beberapa detik sedikit membuat sesak, selain itu dia juga harus menyiapkan pikiran dan kekuatan hatinya untuk menghadapi kegilaan di depan matanya.
••••
Bergeser ke tempat lain, siswa sudah duduk di bangku masig masing. Masih ada canda dan gurau mengalun samapai seseorang wanita dengan gaun merah mawar.
"anak-anak, hari ini kita akan praktek di dalam kelas," secara ajaib wanita tersebut mengubah kertas dengan pola anmenjadi bak air dari kaca
"baiklah. Sekarang Vero dan Liliana maju ke depan!""
"Tapi bukannya harusnya mulai dari awalan huruf 'a' dulu?" taany salah satu siswa
Wanita itu menggeleng. "Hari ini kita akan mempelajari cara merebut sihir orang lain. Aku akan contohkan dari dua orang yang paling ahli dalam perngendalian air disini. Vero, Liliana, kalian maju ke dan berusaha menarik air sebanyak mungkin!"
"kenapa aku harus dipasangkan dengan dia?" protes Lilianya hingga mengagetkan Vero.
"kalian bukan akan berpasangan. Tapi menarik air ke arah yang berbeda. Lain kali dengarlah dulu perkataan orang sebelum berpendapat."
Sontak seisi kelas tertawa. "Lagian kau memang tidak akan laku, Vero," tembalsalah seorang laki-laki.
"Terserah," Vero berjalan ke salah satu sisi meja sembari menatap jutek seisi kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
E.Sya.Ve.Ya: Guardian Friends
FantasyLahir dari latar belakang dan kekuatan yang berbeda. Edgar, Syafira, Vero, dan Maya di pertemukan di sekolah untuk anak-anak berkekuatan ajaib. Takdir juga membawa mereka menjadi sahabat. Mereka mengalami petualangan luar biasa. Puncaknya sabotase...