Tokk tokk
Carey membuka pintu kamar Casey. Ia mengambil sebuah tas ransel Casey, membuka lemari dan memasukkan pakaian Casey tanpa berkata sepatah kata pun pada Casey.
“Apa yang kau lakukan?” Casey berdiri di belakang Carey sambil meletakkan tangan di dada.
Gerakkan tangan Carey terhenti, ia menengok ke arah Casey. “Ini sudah seminggu saat aku bertanya apakah kau mau datang ke acara pernikahan Papa, namun kau belum memberi jawaban, maka kuanggap kau akan pergi ke acara pernikahan Papa.” Carey kembali memasukkan pakaian Casey.
Casey merebut paksa tas punggung tempat Carey memasukkan pakaian Casey, lalu Casey mengeluarkan semua pakaian yang sudah tertata rapi di dalam tas dan setelah kosong ia melempar tas punggung itu le sembarang tempat.
Carey menatap nanar pada Casey, sementara Casey hanya menatap Carey datar.
“Apa yang kau lakukan?” Carey memungut tas punggung itu. Casey lagi-lagi merebut dan melempar tas itu. Dan berkata, “Aku diam bukan karena aku ingin pergi ke sana!” bentak Carey dingin.
“Lalu apa yang kau inginkan?!” Carey balas membentak Casey.
“Apa kau ingin melihat Papa dipermalukan keluarga? Hah? Katakan apa yang kau inginkan!!” tuntut Carey.
“Aku tidak peduli pada Papa, aku sangat membenci Papa.” mata Carey membulat dan langsung menampar Casey.
“Hentikan! Itu sungguh omongan yang tidak seharusnya keluar dari mulutmu!”
Diana terpaku di ambang pintu kamar Casey, ia melihat kedua putrinya bertengkar.
Diana masuk dan melerai kedua putrinya sambil meneteskan air mata.
"Casey, tolonglah datang ke acara pernikahan Papamu nak. Setidaknya kau harus membuatnya bangga." Diana berujar pada Casey.
Casey yang tidak terima lalu berkata, "Aku sudah lelah seperti ini, mengapa kalian selalu membuatku tertekan? Tidak tahukah kalian bagaimana terpuruknya aku?" Casey menarik-narik rambutnya, ia begitu terlihat menyedihkan sekarang.
"Justru kau yang membuat dirimu sendiri terpuruk!! Justru kau yang membuat dirimu sendiri menyedihkan!! Buka matamu! Di sini bukan hanya kau yang tersakiti!! Kau juga harus membuat Papa dan Bunda menjadi bahagia!! Demi apapun kau tidak seharusnya berkata kasar pada Bunda!!" ia membentak Casey sekarang emosi Carey melonjak, ia memeluk Diana erat.
Diana yang melihat Carey membentak Casey langsung mengelus bahu Carey dan berujar agar Carey berhenti membentak Casey.
"Terserah!! Aku tidak peduli! Dan yang jelas aku tidak mau datang ke acara Papa!!" Casey berlari keluar dan membanting pintu kamarnya.
Carey dan Diana mencoba mengejar Casey namun mereka kehilangan jejak Casey.
Sementara itu Casey berlari begitu jauh, ia berhenti begitu tiba di salah satu jembatan yang di bawahnya terdapat anak sungai beraliran deras.
Ia naik ke pembatas besi jembatan itu, lalu dalam sepersekian detik ia menjatuhkan tubuhnya di anak sungai yang beraliran deras itu. Orang-orang yang melihat kejadian itu histeris dan panik, beberapa orang menelpon tim SAR dan kepolisian mengingat arus anak sungai yang deras dan dapat mengancam nyawa jika seseorang menyelamatkan Casey.
∽介∽介∽介∽
Casey pov
Aku membuka mata perlahan, kali ini usahaku kembali gagal untuk bunuh diri. Tuhan sungguh tidak adil karena tidak membiarkan aku kembali ke hadapan-Nya. Kepalaku di perban, mungkin karena kepalaku terantuk saat terjun ke anak sungai itu.
Di samping ranjang tempatku terbaring, aku melihat Bunda yang tertidur pulas. Wajahnya terbenam di kedua telapak tangannya, matanya sembab seperti orang yang kurang tidur dan habis menangis. Dan Carey tertidur di sofa ruang inapku.
Aku melihat wajah teduh milik Bunda, wajah yang memancarkan sifat keibuannya. Tiba-tiba dadaku terasa sesak melihat Bunda, apa yang telah aku lakukan? Akulah yang selalu membuat Bunda menangis. Aku sungguh orang yang sangat jahat karena telah membuat keadaan Bunda menjadi hancur seperti ini.
Tiba-tiba air mata mengalir deras di pipiku. Carey yang tidur di sofa terbangun dan menghampiriku. "Casey? Ada apa? Mengapa kau menangis? Sungguh maafkan aku yang tidak pernah merasakan keterpurukanmu." lirih Carey di samping ranjang tempatku terbaring.
Aku mengusap punggung tangan Carey dan berkata, "Sebagai adik, harusnya aku akan mengikuti nasihatmu Carey, maafkan aku yang sudah keterlaluan." Bunda yang tertidur di sampingku terbangun.
"Casey kau sudah sadar? Apa kau merasakan sakit? Kepalamu sudah dijahit akibat terkena batu di anak sungai. Kau baik-baik saja kan?" Bunda mengusap dahiku lembut memastikan keadaanku.
Aku mengangguk, "Aku baik-baik saja Bun,"
"Dan maafkan aku Bunda, karena aku bunda menangisiku." aku meminta maaf atas perintah otakku, bukan hatiku.
Jujur dalam hati aku masih benci harus hidup seperti ini. Namun aku tersadar, aku tidak seharusnya membuat Bunda, Papa, dan Carey kecewa. Aku akan tetap menyimpan kebencian akan hidup ini di dalam hati, dan sewaktu-waktu kebencian itu akan muncul begitu saja tanpa tahu kondisi dan orang yang tepat.
Bunda tersenyum menatapku. "Harusnya Bunda yang meminta maaf karena tidak bisa mengerti akan perasaanmu, nak."
∽介∽介∽介∽
Mobil sedan milik Diana berhenti sempurna di garasi kediaman Diana Thompson. Dengan senyum mengembang Diana membukakan pintu mobil untuk putrinya Casey, sementara Carey bersiap untuk menuntun Casey masuk ke dalam rumah. Akibat kejadian 'percobaan bunuh diri' banyak bekas luka jahitan dan memar di punggung kaki Casey dan itu berakibat kalau Casey belum bisa berjalan dengan baik.
Dengan sabar dan kelaten Carey menuntun Casey masuk ke dalam kamarnya, Casey mengerang sambil menggigit bibir bagian bawahnya. Terlihat ia sedang menahan sakit pada kakinya.
Casey akhirnya tiba di kamarnya setelah melalui anak tangga yang membuatnya meringis kesakitan. Carey membantu Casey untuk berbaring dan meninggalkan Casey yang akan beristirahat selepas tiga hari di rawat di rumah sakit.
"Carey. " panggil Casey saat Carey hendak meninggalkannya.
Carey menoleh dan kembali menuju hadapan Casey. "Iya, ada apa?"
Casey mulai bicara. "Aku menarik kata-kataku kemarin. Aku akan pergi ke acara Papa. Aku ingin Papa bahagia."Carey tercegat mendengar perkataan Casey. Ia sungguh bersyukur karena Casey akhirnya bersedia menghadiri acara pernikahan Papanya.
"Itu adalah keputusan yang sangat bagus. Terima kasih karena kau telah merubah keputusanmu." Carey berlalu meninggalkan Casey.
∽介∽介∽介
Hai readers!
Makasih karena udah baca bagian ke '2' dari cerita "My amazing Brother" maaf karena pemeran 'kakak tiri' Casey belum kunjung muncul. Harap bersabar lebih banyak ya😉
I'm sorry for typo karena aku double update di antara dua cerita makanya nggak sempat edit.
Sediakan waktu buat kasih aku vote yang banyak dan komentar yang banyak!!
Kutunggu komentar kalian untuk cerita ini lho!!
Jadi jangan php-in aku ya😂😂
Stay terus di cerita ini y.o!!
See you and bye bye 👐
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Brother [Completed]
Fiksi RemajaHidup Casey benar benar berantakkan saat kedua orang tuanya memilih bercerai dan menikah kembali. Ia menjadi gadis yang pemurung, suka mengunci dirinya di kamar, dan bahkan ia sering melakukan percobaan bunuh diri. Tapi hingga akhirnya ada seseorang...