Fareel mendorong pintu sebuah cafe. Ia memcari keberadaan seseorang di cafe itu. Lalu, seseorang dari salah satu meja melambaikan tangannya ke arah Fareel. Fareel langsung menuju meja itu.
"Mana bukti itu?" tanya Fareel tanpa basa-basi setelah menghempaskan bokongnya pada salah satu bangku yang tepat di sebrang orang yang ia ingin temui itu.
Lelaki paruh baya itu tertawa. "Kenapa kau terburu-buru sekali Fareel? Harusnya kita berbincang dulu. Sudah lama aku tak melihatmu, ternyata sudah sebesar ini." Fareel mendengus.
"Okta, beri aku bukti itu dulu!" tegas Fareel kepada lelaki paruh baya yang ia panggil 'Okta' itu. Lelaki itu sebenarnya adalah salah satu mata-mata yang dipekerjakan oleh Eric, Ayah Fareel. Beliau sudah bekerja dengan Eric jauh sebelum Fareel lahir. Jadi, tak heran jika Okta begitu mengenal Fareel.
Okta mengalah, ia memberikan sebuah amplop besar berwarna cokelat pada Fareel. Dengan cepat amplop cokelat itu terbuka, dan isinya dikeluarkan. Fareel sempat terkejut dengan apa yang ia lihat.
"Lelaki itu pergi menemui seorang perempuan. Lalu mereka pergi ke sebuah club malam. Dan di sana mereka menenggak minuman beralkohol dan sedikit bermain-main." jelas Okta sambil menunjuk bukti foto itu. "Oh ya, dan perempuan itu bukanlah satu-satunya gadis yang menemani laki-laki itu. Tapi ada dua gadis lain yang menemaninya." jelas Okta lagi.
"Brengs*k!" umpat Fareel dalam hati lalu melempar foto-foto itu dari hadapannya.
"Tenanglah, Fareel. Kau hanya perlu menjauhkan lelaki itu dari adikmu." Okta mencoba menenangkan.
"Kalau menjauhkannya, itu tak semudah kelihatannya, Okta. Masalahnya adalah dia telah mempercayai ucapan laki-laki sialan itu." lagi lagi Fareel mengumpat pada kalimat terakhirnya. Ia memijat pelipisnya, mencari ide untuk menjauhkan Edric dengan Casey dan membuat Casey tak lagi mempercayai Edric.
∽介∽介∽介∽
Casey, ayo kita jalan?
Chat singkat itu Casey dapatkan sejam setelah ia pulang sekolah. Chat itu dari Edric. Casey langsung membalasnya.
Kemana?
Casey saat ini mungkin membutuhkan sedikit refreshing. Apalagi, dirinya masih perang dingin dengan Fareel yang kini entah di mana keberadaannya. Dan juga orang tua Casey sedang sibuk-sibuknya mengurus perusahaan.
Tak lama terdengar notifikasi dari ponsel Casey. Ia segera membukanya.
Bagaimana kalau ke pantai?
Baiklah
Oke, aku jemput 30 menit lagi:)
Casey kemudian meletakkan ponselnya di nakas setelah membaca chat terakhir dari Edric. Ia membuka lemari dan beranjak ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
∽介∽介∽介∽
Kini, Casey sudah berada di mobil Edric. Entah ke pantai mana tepatnya laki-laki itu membawanya.
Hening, baik Edric maupun Casey tak ada yang membuka percakapan terlebih dahulu. Edric sibuk menyetir, sementara Casey sibuk mengamati lalu-lalang orang-orang di jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Brother [Completed]
Teen FictionHidup Casey benar benar berantakkan saat kedua orang tuanya memilih bercerai dan menikah kembali. Ia menjadi gadis yang pemurung, suka mengunci dirinya di kamar, dan bahkan ia sering melakukan percobaan bunuh diri. Tapi hingga akhirnya ada seseorang...