"Will you be my girlfriend?" Casey membelalakan matanya terkejut mendengar Edric barusan.
Tubuh Casey menegang ketika mendengar perkataan Edric barusan. Casey melepaskan tautan tangan Edric. Ia mundur satu langkah. "Edric, apa maksudmu?"
"Aku mencintaimu Casey." terang Edric. "Tapi ini terlalu cepat Edric. Kita baru mengenal satu sama lain" Casey menggeleng.
"Apa kau tak percaya denganku Casey? Apalagi yang kau belum percayai dariku? Kita sudah cukup saling kenal Casey mengapa kau ragu?" ujar Edric meyakinkan.
Casey terdiam memikirkan perkataan Edric. "Dengar, aku sudah bilang aku mencintaimu Casey, aku akan menjagamu. Dan aku akan membuatmu mencintaiku juga."
Casey menghembuskan nafasnya perlahan. "Yes, I will." jawab Casey akhirnya. Tapi ia tak begitu yakin dengan jawabannya. Perasaannya tak enak seakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Tapi ia memutuskan tak memikirkan hal itu lagi.
Edric tersenyum. "Boleh aku memelukmu?"
Casey mengangguk. "Tapi hanya sebentar." Edric memeluk Casey. Kau terlalu mudah untukku Casey, kita lihat saja apa yang akan terjadi. Orang itu akan tersakiti untuk kedua kali karena aku mengambil orang yang ia sayangi. Senyum Edric berubah menjadi senyum miring penuh arti.
∽介∽介∽介
Setelah makan malam mereka selesai, Edric mengantar Casey pulang. "Setelah ini kau langsung istirahat, jangan tidur larut malam! Aku akan menjemputmu besok pagi." ucap Edric mengacak rambut Casey. Kebiasaan itu ia lakukan beberapa menit setelah mereka jadian.
"Bawel." Casey mengerucutkan bibir dan turun dari motor Edric. Casey langsung masuk ke dalam halaman rumah sementara Edric hanya tertawa melihat ekspresi wajah Casey saat turun dari mobil, motornya masih belum berpindah tempat saat ia menurunkan Casey. Ia mengecek Casey masuk ke dalam rumah sebelum ia meninggalkan pekarangan rumah Casey.
Saat Casey membuka pintu belakang rumahnya, ia merasa sedikit lebih lega karena keluarganya belum pulang dari acara makan malam keluarga.
Tanpa berlama-lama Casey langsung menuju kamarnya. Ia membanting dirinya di ranjang empuknya. Pikirannya dipenuhi dengan kejadian tadi. Benarkah ia sudah menjadi pacar seseorang sekarang? Ini agak terdengar aneh baginya karena ini kali pertamanya ia berpacaran.
Menelungkupkan wajahnya di bantal. Ada kira-kira setengah jam barulah keluarganya pulang ke rumah. Casey tak menyadarinya karena ia ketiduran.
Carey membuka pintu kamar Casey yang ternyata tidak terkunci, ia sedikit heran karena biasanya Casey selalu mengunci pintu kamarnya. Ia menyelinap masuk setelah menutup pintu kamar Casey pelan, lalu ikut berbaring tepat di samping Casey.
"Heh bangun, bagaimana acara makan malam mu dengan Edric?" tanya Carey seraya menggoyangkan tubuh Casey. Casey balik ke alam sadarnya.
"Apa?" tanyanya serak khas orang baru bangun tidur.
Carey menatap wajah bantal Casey. "Bagaimana acara makan malam mu dengan Edric?" ulang Carey.
"Ya begitulah, tapi dia menembakku tadi..." ucap Casey pelan seakan nyawanya belum terkumpul semua.
"Apa?!" pekik Carey. "Lalu? Kau dengannya jadian?" tanya Carey lagi.
Casey mengambil posisi terlentang. "Ya iya"
"Giliranku yang bertanya sekarang. Bagaimana acara makan malam keluarga? Nenek buyut mencariku?" tanya Casey.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Brother [Completed]
Fiksi RemajaHidup Casey benar benar berantakkan saat kedua orang tuanya memilih bercerai dan menikah kembali. Ia menjadi gadis yang pemurung, suka mengunci dirinya di kamar, dan bahkan ia sering melakukan percobaan bunuh diri. Tapi hingga akhirnya ada seseorang...