26

2.4K 151 6
                                    

Edric menghentikan laju motornya tepat dihadapan Fareel.

"Rupanya kau calon kakak ipar." Edric tersenyum penuh arti dan turun menghampiri Fareel.

"Jangan harap itu terjadi! Tak bisakah kau tak mengusik kehidupanku hah?!" Fareel mencengkram kerah baju Edric.

"Sayangnya kau yang lebih dulu mengusik kehidupanku di masa lalu. Maka tidak akan kubiarkan kau
hidup dengan tenang." ucap Edric santai.

"Itu hanyalah masa lalu!" seru Fareel. "Sifatmu terlalu kekanak-kanakan untuk balas dendam! Tidak cukupkah adikku jadi korbannya!" Fareel berteriak marah.

Edric tersenyum miring. "Tentu saja tidak cukup, untuk melukai orang yang aku cintai itu sama sekali belum  berarti apa-apa!"

"Setidaknya jika kau ingin membalaskan dendammu, lakukanlah padaku! Jangan pada perempuan yang aku sayangi!" Fareel melepas kasar cengkramannya pada kerah baju Edric. "Kau pengecut!" umpat Fareel.

"Balas dendam itu akan lebih menyakitkan jika kulakukan pada perempuan yang kau sayangi. Karena kau juga telah merenggut perempuan yang aku sayangi."

Fareel menatap ke arah Edric. "Siapa? Maksudmu Clara?" Edric bukannya menjawab pertanyaan Fareel malah menunggangi motornya dan pergi dari sana.

Fareel menatapi kepergian Edric dengan emosi.

∽介∽介∽介∽

Pintu kamar Casey di dobrak dengan paksa dari luar oleh Fareel. Casey menoleh menatap Fareel dengan tanda tanya. Tangan Fareel yang menggantung mengepal kuat menahan emosinya.

"Berhenti berhubungan dengan Edric!" ucap Fareel dengan nada tinggi.

"Kenapa?"

"Dia cowok brengs*k. Kau hanya dipermainakan olehnya."

"Kau ada buktinya?" Fareel menatap tak percaya ke arah Casey.

"Jadi kau tak percaya denganku?" tanya Fareel tersenyum miris.

"Aku bukannya tak percaya denganmu." Casey menggeleng. "Hanya saja kan harus ada bukti." Fareel mengeras, ia mendekat ke arah Casey lalu mencengkram kedua bahu Casey.

"Mungkin kau tak percaya denganku karena aku bukan siapa-siapa di keluargamu. Tapi apakah kau tak melihat semua pengorbananku selama ini? Apa kau baru mempercayaiku setelah aku mengorbankan nyawaku untukmu?" Casey diam mematung, ia tak tahu harus berbicara apa dengan Fareel saat ini. Fareel melepas cengkramannya pada bahu Casey lalu berbalik meninggalkan Casey. Casey yang masih terdiam meratapi Fareel yang berbalik meninggalkannya.

∽介∽介∽介∽


"Kau harus mengikutinya kemana pun dia pergi jangan sampai lolos. Kau harus membawa bukti padaku." Fareel menutup telpon sepihak lalu membanting ponselnya ke sebarang arah.

Ia mengusap wajahnya. Di dalam otaknya masih terngiang perkataan Edric 
'Balas dendam itu akan lebih menyakitkan jika kulakukan pada perempuan yang kau sayangi. Karena kau juga telah merenggut perempuan yang aku sayangi.'  
Apa maksud Edric? Apakah gadis yang hadir dalam masa lalu Fareel yang Edric maksud?

Fareel mengacak rambutnya dan seketika itu juga ia teringat dengan kejadian tadi. Yah, kejadian dimana Casey tak mempercayainya. Apakah pengorbangan seorang Fareel selama ini tak dapat ternilai sebagai pengorbanan seorang kakak di mata Casey?

Di tempat lain, Casey termenung dengan perkataan Fareel. Tak cukup tadi dirinya diberi tahu oleh Gavin bahwa Edric bukan orang yang baik, kali ini Fareel juga ikut-ikutan mengatakan hal yang sama. Bahwa Edric laki-laki yang brengs*k.

Casey mengusap wajahnya gusar. Ia memasang earphone dan memilih untuk merebahkan dirinya di ranjangnya.

∽介∽介∽介∽


Seseorang remaja laki-laki berjalan perlahan di pemakaman. Langkah kakinya terhenti pada sebuah gundukan lalu dirinya memutar tubuhnya sembilan puluh derajat hingga dirinya tepat di sebelah gundukan itu.

Laki-laki itu kemudian berjongkok. Ia mengusap batu nisan itu.

'Claradia Devani'

"Ra, bagaimana kabarmu? Maaf aku jarang mengunjungimu. Aku sibuk membalaskan dendam." laki-laki itu tersenyum getir.

Hening. Hanya ada embusan angin yang meniup anak rambutnya yang mulai panjang.

Laki-laki itu membuka bungkusan yang tadi ia bawa, bungkusan itu berisi bunga. Ia menaburkannya di atas gundukan tanah itu.

Lelaki itu kemudian mengambil bucket bunga, bunga mawar putih seperti kesukaan gadis yang amat ia cintai.

"Kau tahu apa ini?" hening. "Ini bunga yang amat kau sukai. Aku membawakannya untukmu." laki-laki itu meletakkan bucket mawar putih itu di depan batu nisan dengan perlahan lalu mengusap batu nisan itu dengan lembut. Seperti dia mengusap puncak kepala gadis itu.

Tes

Air mata laki-laki itu menetes. Ia menundukkan kepala. "Ra, kenapa kau lebih memilih dia daripada aku? Padahal yang selalu ada dan mengerti kau adalah aku? Tak tahukah kau bagaimana rasanya jadi aku? Mencintaimu dalam diam, menyimpan rasa dalam hening?" rentetan pertanyaan itu meluncur begitu saja, meluncur tanpa ada yang membalas. Laki-laki itu menghapus kasar air matanya dengan punggung tangannya.

"Tapi tak apa," ucapnya terpotong. "Aku akan membuat Fareel tahu rasanya kehilangan perempuan yang sangat ia sayangi. Adiknya telah lenyap, kali ini pasti akan lebih mudah dari sebelumnya. Fareel terlalu bodoh untuk melukai gadis sepertimu. Kita lihat saja nanti, bisakah dia bertahan setelah kurenggut semuanya dari dirinya? Agar dia tahu rasa sakitmu Ra," laki-laki itu tersenyum miring. Di otaknya sudah tersusun rapi rencana ke depan. Yah, untuk membalaskan dendamnya.

∽介∽介∽介∽


Adakah yang penasaran sama gadis masa lalu Fareel?

Atau

Penasaran kenapa si Edric pengen balas dendam?

Jawabannya...
.
.
Stay aja di sini wkwk😂

Oke, ini lebih panjang dri cerita.
Lebih baik author akhiri..
Bye~

Find me:
Ig: @elsaadiaz_
Id line: elsaadiaz_

My Amazing Brother [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang