Ini hari senin, dan Casey melaluinya dengan hampa. Bahkan ia tak sadar bel pulang sekolah sudah menggema di penjuru sekolah.
"Hey, Casey?" Stella mengibas-ngibaskan tangannya tepat dihadapan Casey. Tapi Casey tetap saja tak bergeming, tatapannya kosong. Membuat Lily bergidik ngeri menatap satu sahabatnya itu. Kalau-kalau Casey sampai kemasukkan sesuatu.
Naurel akhirnya mengambil tindakan. Ia mengguncangkan tubuh Casey hingga akhirnya lamunan Casey buyar.
"Kau apa-apaan sih?" Casey seperti memeluk dirinya sendiri. Maklum saja, Naurel mengguncang tubuhnya terlalu keras, dia kan jago bela diri.
"Ini sudah waktunya pulang sekolah, princess." Naurel menekan kata 'princess' sambil mengerlingkan matanya. Ia gemas sendiri karena mereka bertiga harus tertahan selama tiga puluh menit setelah bel pulang sekolah karena Casey melamun.
Casey mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kelas. Kelas sudah sepi, hanya mereka berempat yang masih ada di kelas.
"Kalian kenapa masih di sini?" tanya Casey dengan bodoh. Naurel berdecak dan mengusap wajahnya.
"Kami tidak mungkin meninggalkanmu sendiri di kelas Casey, ayo pulang. Sebentar lagi aku ada jadwal les." ujar Naurel
"Kalian duluan saja." ucap Casey sambil membenamkan kembali wajahnya di meja.
"Ya sudah, aku duluan." Naurel meninggalkan mereka bertiga.
"Kau tidak apa-apa, Casey?" tanya Lily khawatir. Casey menggeleng pelan seraya berkata dirinya baik-baik saja.
"Tadi Edric mencarimu, Casey." kata Stella.
"Mau apa dia?" tanya Casey mendongak ke arah Stella.
"Aku tak tahu, dia bilang kau ditunggu di taman sekolah, sepulang sekolah." jawab Stella.
"Kalau begitu aku akan menemuinya." Casey bangkit dan memasukkan buku serta alat tulisnya ke dalam tas.
"Tidak apa kalau kau menemuinya sendiri?" tanya Lily memastikan.
Casey mengangguk. "Kalian berdua pulang saja duluan ya." ucap Casey sebelum benar-benar meninggalkan mereka berdua.
Casey setengah berlari menuju taman sekolah. Ia lupa kalau ia ada janji dengan Edric, sepulang sekolah.
Saat ia sampai di taman sekolah dengan nafas terengah-engah, ia menemukan seorang laki-laki tengah duduk di sana. Casey langsung menemuinya.
"Maaf aku telat." ucap Casey kikuk seraya mengatur nafasnya.
Edric tersenyum menepuk tempat di sebelahnya memberikan kode untuk menyuruh Casey duduk di sampingnya. Casey duduk di sebelah Edric.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Casey langsung ke inti pembicaraan.
"Apa kau sudah menanyakan perihal Clara pada Fareel?" tubuh Casey menegang.
"Apa yang aku bicarakan benar, bukan?" Edric tersenyum puas. "Tidak masalah kau mau menjawab pertanyaanku atau tidak, Casey. Yang ingin aku bicarakan adalah soal hubungan kita." lanjut Edric.
"Hubungan apa lagi? Kita sudah putus, dan masalah kita selesai." kata Casey terang-terangan.
Edric menghembuskan nafasnya. Badannya ia putar menyamping, "Casey, bukti yang kau berikan padaku sebelum kau memutuskan hubungan kita itu tidak benar. Fareel hanya tidak suka denganku, karena dulu Clara lebih memilih aku ketimbang dia." senyum licik tercetak jelas di bibir Edric tanpa Casey sadari.
"Sekarang aku mohon padamu, Casey. Aku ingin hubungan kita kembali seperti dulu. Aku sangat menyayangimu, dan aku tak mau kau percaya pada Fareel. Fareel bukanlah orang baik yang selama ini kau kira. Dia jahat Casey, jangan biarkan dirimu percaya pada kata-kata manisnya." Casey menatap Edric dengan tatapan sedikit tidak suka.
"Atas dasar apa kau mengatakan Fareel seperti itu?" tanya Casey.
"Kau baru sebentar mengenalnya, Casey. Coba aku tanya padamu sekarang, berapa lama kau kenal dengannya? Setahun? Bahkan kau belum mengenalnya setahun kan? Aku sudah mengenalnya sejak lama, Casey. Aku tahu benar sifatnya. Dia tak seperti yang kau kira dan aku tak ingin kau mempercayainya." air mata Casey menetes. Ia benar-benar bimbang kali ini. Apa yang diucapkan Edric memang benar, dia belum terlalu lama mengenal Fareel.
Melihat air mata Casey jatuh, Edric langsung memeluknya. Memberikan ketenangan pada Casey. "Casey, kumohon. Aku ingin kembali menjalin hubungan denganmu, dan aku akan melindungimu." bisik Edric di telinga Casey. Casey mengangguk, ia mengalah. Ia menerima Edric kembali menjadi pacarnya. Ia mempercayai perkataan Edric, bahwa Fareel bukanlah orang yang baik. Edric menyunggingkan senyum kemenangan saat Casey mengangguk, menerimanya kembali menjadi pacarnya.
"Sekarang sudah sore, ayo akan kuantar kau pulang." Edric melepaskan pelukannya dan menyeka air mata Casey dengan ibu jarinya.
∽介∽介∽介
Edric menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah Casey. Awalnya Edric heran karena itu bukanlah rumah tempat orang tua Casey tinggal dan bukanlah rumah tempat Edric biasa berkunjung."Aku masuk dulu." pamit Casey turun dari mobil Edric, tetapi pergelangannya ditahan oleh Edric. Otomatis wajah Casey menatap Edric dan seketika itu pula Edric mencium kening Casey. Casey sempat terdiam karena terkejut.
"Hati-hati sayang, jaga dirimu baik-baik." pesan Edric setelah ia mencium kening Casey.
Casey mengangguk kikuk dan langsung turun dari mobil Edric. Saat mobil Edric benar-benar pergi, barulah ia masuk ke dalam rumah. Saat Casey hendak membuka pintu rumah, tiba-tiba saja Casey dikejutkan oleh sosok Fareel yang membuka pintu secara tiba-tiba.
"Dari mana saja? Sore hari baru pulang? Bukan berarti kau tidak di rumah kau bisa bertindak semaumu, Casey" Fareel menyerah Casey dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.
"Itu bukan urusanmu." jawab Casey singkat dan melalui Fareel begitu saja.
Fareel mencekal pergelangan Casey. "Dengan siapa kau pulang? Jangan bilang dengan Edric, kau tidak berhubungan lagi kan dengannya?" Casey melepaskan pergelangannya kasar.
"Iya, aku pulang dengan Edric dan aku kembali menjalin hubungan dengannya, lalu kenapa? Aku tak mempercayaimu lagi, Kak! Aku benci padamu!" Casey berlari begitu saja menuju kamarnya. Meninggalkan Fareel yang masih mematung mendengar pernyataan Casey.
"Apa lagi ini? Tak ada habisnya kau membuat masalah, Edric!" teriak Fareel marah sambil menggenggam kuat telapak tanggannya sendiri.
∽介∽介∽介
Oh iya, sorry kalau ada typo dan bagian ini pendek.
Tinggalin vote dan comment biar author semangat lagi ya~Byebyee~
Find me:
Ig: @elsaadiaz_
Id line: elsaadiaz_
KAMU SEDANG MEMBACA
My Amazing Brother [Completed]
Ficção AdolescenteHidup Casey benar benar berantakkan saat kedua orang tuanya memilih bercerai dan menikah kembali. Ia menjadi gadis yang pemurung, suka mengunci dirinya di kamar, dan bahkan ia sering melakukan percobaan bunuh diri. Tapi hingga akhirnya ada seseorang...