Dua Puluh Tujuh B; Hati yang Tersembunyi

2.5K 177 30
                                    

didedikasikan untuk @pembacasetia terkhusus @azalea0311 @JeniFransiska @JihanHasibuan @axfion yang udah nagih saya buat update. untuk beberapa bulan kedepan updatenya barangkali akan terganggu dan bisa jadi nggak sesuai jadwal. karena dikehidupan nyata, saya sedang dikejar deadline dua sekaligus. jadi kadang nulis pun nggak sempat karena kecapekan.

part ini baru saya selesaikan. Nggak sempat di endapin karena udah nggak sabar update. kalo ada yang kurang2 sok atuh diingatkan... selamat membaca!

 selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kursi kosong di bagian belakang yang menjadi bangku favorit pria berambut coklat yang ia kenal, Joyee, tampak lebih menarik dibanding kelas bisnis yang sedang diajar Pak Mulyadi. Memang, bangku itu tak jarang kosong. Tak ada yang bisa menafikan hal itu. Selain karena Joyee yang harus menghadiri setiap kali ada rapat pemegang saham, tak dipungkiri terkadang kebosanan menjadi salah satu faktor yang tak terelakan. Tapi untuk beberapa bulan ini tampaknya intensitas kebosanan itu mulai berkurang.

Bukan kekosongan bangku itu yang sekarang menjadikannya menarik. Tetapi Gabriela sangsi betul jika tadinya kursi itu diduduki pemiliknya. Hanya saja sekarang, Gabriela tidak tahu kemana sang tuan menghilang.

"Silahkan anda pelajari kembali halaman 125, pertemuan selanjutnya kita buka dengan kuis." Pak mulyadi mengetukan buku tebalnya di atas mimbar, lalu meninggalkan ruangan. Barulah saat menyadari para pemilik bangku di sekitar bangku kosong itu berdiri Gabriela menyadari kondisi kelas saat ini.

Gabriela berdiri. Menyibak rok putih mengembangnya, tubuhnya yang tinggi semampai dan rambut pendek yang ditata bergelombang membuat wanita itu terlihat manis. Namun sayang manis saja tidak mampu membuat pria-pria penghuni kelas mendekati Gabriela jika ia sendiri hanya mematrikan dirinya untuk Joyee, setidaknya begitulah yang orang lain pikirkan. Mahasiswa mana yang tidak mengetahui kalau Gabriela begitu terobsesi dengan Joyee.

Gabriela beberapa kali menghubungi ponsel Joyee, namun sejak tadi panggilan tersebut tak kunjung diangkat. Menyebalkan memang mendapatkan dirimu diabaikan secara sengaja. Gabriela berdecah. Dengan lenggok gemulai ia keluar kelas menuju parkiran mobil tempat mobilnya menanti. Saat itu ia melihat sosok Joyee yang terburu-buru.

"Jo—" Gabriela menghentikan panggilannya saat menyadari siapa yang bersama Joyee. Haluna. Gadis sok dramatis yang pernah dikenal Gabriela. Sungguh, melihat topeng sok polosnya saja membuat Gabriela muak.

Joyee berlari menjauhi mobilnya bersama Herrys. Tampaknya kedekatan Joyee dengan Billa membawa pengaruh buruk. Joyee bukan orang yang mudah membiarkan sembarang orang mendekainya. Pria itu pemilih dalam bergaul. Dan sekarang ia bersama dengan Herrys? Dunia mau terbalik apa?

Tetapi Gabriela tidak mengikuti Joyee, ada yang lebih menarik baginya saat sekarang ini yaitu mengikuti Billa yang mengendarai mobil Joyee. Ia mengikuti kemana mobil yang di bawa Billa melaju. Hingga berhenti pada sebuah gedung berlantai dua. Billa memarkir mobil yang ia kendarai di tepi jalan, tampak sekali sedang terburu-buru.

HALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang