3

23.7K 655 7
                                    

Bosan.....

itulah kata yang tepat untuk di gambarkan saat ini. Bagaimana tidak lelah jika setiap hari Yeslin harus membersihkan rumah yang luasnya hampir setengah lapangan sepak bola di GBK . Tapi herannya kenapa rumah sebesar ini tidak punya asisten rumah tangga sama sekali? Hanya ada beberapa orang yang di pekerjaan tapi mereka semua tidak pernah tinggal menetap di rumah ini.

Dan hasilnya rumah sebesar ini hanya di huni oleh dua orang saja. Randy dan dirinya saja dimalam hari.

Kenapa? Karena kalau di siang atau pagi hari ada beberapa pekerja yang datang. Seperti tukang masak yang memang sudah memasak di rumah ini dari sebelum Randy menikah dengan Yeslin. Tapi bedanya dulu tukang masak itu hanya datang 3 kali dalam. Seminggu. Kenapa bisa begitu? Karena memang Randy hanya pulang ke rumah besarnya ini 3 kali dalam seminggu. Jika ingin tahu ke mana perginya pria itu di sisa hari dalam seminggu?. Saat pria itu tidak pulang.

Jawabannya adalah. Jika tidak di apartemen ya.. dikantornya.

Akan tetapi setelah menampung orang lain ( istrinya) tinggal di rumah  (secara garis besar rumah Randy) membuat si tukang masak datang hampir setiap hari.

Tunggu... tapi!, Jangan salah paham kenapa tukang masak yang tadinya hanya masak dalam 3 kali dalam seminggu, itu jadi datang setiap hari. Karena alasannya adalah???

Randy tidak mau ada hal buruk terjadi pada rumahnya itu akibat dari kecerobohan Yeslin yang bisa saja membuat rumah itu dalam bencana.

" Lelah sekali hari ini.." Gumam Yeslin saat bisa menjatuhkan dirinya diatas tempat tidur yang begitu terasa sangat empuk untuk pertama kalinya ia rasakan. Atau mungkin ini Karena Yeslin yang sudah terlalu capek seharian membersihkan rumah besar ini seorang diri

Karena hampir setiap hari jadwalnya itu penuh dengan pekerjaan rumah tangga selain memasak tentunya. Bayangkan saja setiap hari Yeslin harus menyapu, mengelap dan mengepel lantai setiap hari dilakukan Yeslin 7 hari dalam seminggu 30 hari dalam sebulan dan 365 hari dalam setahun

Dan setiap 3 kali dalam seminggu harus mengelap jendela kaca rumah, membersihkan pegangan anak tangga, membersihkan fertilasi udara agar tidak berdebu, mencuci baju

Dan dua kali dalam satu Minggu Yeslin harus menguras kolam renang yang besar dan cukup dalam .

Tapi ada satu hal membuat Yeslin bahagia dalam semua pekerjaan itu. Karena kebahagiaan itu dapat di dapatkan olehnya dari semua itu. Disaat masak.

Tanpa Randy tahu dan menang Yeslin tidak mau Randy tahu kalau selama ini Yeslin minta di latih masak oleh tukang masak yang hampir tiap hari datang ke rumah

Ya meskipun hanya masakan yang simpel dan mudah saja. Ya, seperti nasi goreng, telur dadar, telur kecap. Beberapa jenis masakan yang berbahan dasar sayuran, seperti sayur asem dan SOP, dan Barbara masakan dari sumber hewani dari ayam kecap, tumis kangkung, tahu, tempe goreng dan sambal.

Akan tetapi Yeslin juga tidak pernah menyesal apa yang harus di jalaninya saat ini menjadikan apa yang terjadi dalam kehidupan saat ini sebagai sebuah perenungan

" Tuhan, apakah ini hubungan yang harus aku lalaui? " Tanya Yeslin pada dirinya sendiri

" Apakah kau memberikan ujian kehidupan rumah tangga seperti ini  padaku? dimana suamiku sendiri tak pernah menganggapku ada.." Tambah Yeslin

" Tuhan. Jika memang ini jalan yang harusku jalani kuatkanlah aku, dan teguhkan hatiku dan semoga dengan berjalannya waktu semoga suamiku berubah ,semoga dia bersikap lebih hangat padaku tuhan..." Gumam Yeslin sambil menatap langit kamarnya dengan tatapan sendu akibat rasa lelah

" Deret.... Deret.... DRET..." Suara ponsel Yeslin, yang membuatnya bangun dari tidurnya

" Cinta.."  mata Yeslin melebar  saat melihat nama Cinta yang tercantum di layar ponselnya . Membuat Yeslin sendiri bertanya-tanya kenapa Cinta menghubunginya malam-malam seperti ini

" Ada apa Cinta menghubungiku malam-malam begini? apa ada sesuatu yang terjadi pada mama...?"Gumam Yeslin sebelum mengangkat panggilan dari sang adik, dan menepis semua pikiran buruk yang ada di benaknya untuk beberapa saat lalu.

" Assalamualaikum..." Suara Yeslin saat mengangkat panggilan dari sang adik

" Waalaikumsalam.. kak " Jawab Cinta dari seberang sana dengan suara sedikit sendu pada nada bicaranya

" dek ada apa? " tanya Yeslin

" Tunggu dek, ada apa kenapa dengan suaramu? kenapa suaramu seperti orang yang habis menangis sayang, ada apa? " Tanya Yeslin saat mendengar nada suara adiknya yang seperti habis menangis

" Tidak kak, Cinta tidak menangis mungkin itu hanya perasaan kakak saja ...?!" Elak Cinta

" Kamu jangan berbohong sama kakak, pasti ada sesuatu yang terjadi disana dek, kakak itu tahu kamu bukan sehari dua hari, tapi kakak tahu kamu sudah lama dan bertahun-tahu.. "

" Jadi katakan sekarang apa yang terjadi? " Yeslin  tahu adiknya itu menyembunyikan sesuatu dan saat ini adiknya itu sedang berbohong, tapi bukan Yeslin  namanya  kalau  tidak  bisa memaksa adiknya Cinta untuk bicara jujur padanya

" Apa ini ada hubungannya dengan mamai? Cinta..? " Tebak Yeslin yang memancing Cinta agar  berkata jujur padanya

" Kakak tahu, Cinta tidak bisa berbohong sama kakak.." Ucap Cinta yang akhirnya mau berkata jujur pada Yeslin

" Lantas apa yang terjadi disana? kenapa kamu menangis Cinta? " Tanya Yeslin lagi

" Apa mama.." Ucap Yeslin tak sanggup meneruskan kalimatnya ketikan membayangkan  terjadi hal yang buruk pada sanga mama

" Tidak kak, ini tidak ada hubungannya dengan mama..." Ucap Cinta yang mampu membuat Yeslin bernafas lega

" Lantas apa dek? jangan buat kakak semakin cemas, jika tidak ada hubungannya dengan mama?.." Tanya Yeslin yang penasaran apa yang sebenarnya terjadi

" Rumah kak.. Rumah..." Ucap Cinta yang terdengar sedih dari nada bicaranya

" Ada apa dengan rumah kita dek? kenapa dengan rumah kita?" Tanya Yeslin yang semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi

" Rumah kita disita oleh bank kak.." Ucap Cinta

" Apa! disita!!! " Yeslin kaget dan membuat ponsel yang di pegang Yeslin. Terjatuh ke lantai

" Kak... Kak..." Panggil Cinta yang membuat Yeslin Sadar dan mengambil ponselnya yang ada di lantai

" Lalu bagai mana dengan mama dan nenek apa mereka tahu.." Tanya Yeslin yang langsung bertanya, apa mama dan neneknya tahu tentang masalah ini

" Mereka belum tahu kak " Jawab Cinta

" Bagus kalau mereka belum tahu dan kamu janji sama kakak jangan berita nenek dan mama jika rumah kita disita " Ucap Yeslin yang melarang cinta mengatakan apa yang terjadi pada mama dan nenek

" Tapi bagai mana jika nenek bertanya kak..?" Tanya Cinta bingung jika suatu saat nenek atau mamanya betanya

" Kamu cari saja alasan dulu dan kakak akan usahakan untuk bisa mengembalikan rumah kita.." Ucap Yeslin mencoba meyakinkan Cinta meskipun dia tidak tahu apa yang harus di lakukannya

" Bagai mana jika kakak minta bantuan dari suami kakak pasti suami kakak pasti mau bantu secara kakak kan.... "

Saat mendengar saran Cinta,  hanya bisa terpaku bagai mana bisa dia meminta bantuan dari Randy, sedangkan hubungannya dengan Randy tidak seperti yang selayaknya suami istri

" Kak... Kak... " suara Cinta dari ponsel Yeslin

" Kak apa yang kak masih ada disana.." Panggil Cinta lagi ketika tidak ada jawaban dari sang kakak

" Eh... Iya Cinta ada apa dek.." Tanya Yeslin yang baru sadar jika dia masih tersambung dengan Cinta

" Bagaimana dengan saran Cinta untuk kakak minta bantuan pada kakak Randy " ucap Cinta mengulangi ucapannya lagi

" Nanti kakak pikirkan saran kamu untuk hal itu, lebih baik kamu sekarang istirahat dan jaga mama juga nenek. dan ingat jangan bahas masalah ini didepan mereka, karena kakak takut membebani pikiran mereka. Dan biarkan ini kakak yang mengurus semuanya.." jelas Yeslin yang dia sendiri tidak yakin apakah dia bisa melakukan sesuatu hal untuk menyelamatkan rumah peninggalan dari sang papa. Yang kelihatannya akan sulit untuk berhasil

" Em... Satu lagi apa sekarang kondisi mama sudah membaik.." Tanya Yeslin mengalihkan pembicaraan

" sekarang sudah ada kemajuan kak, ini semua berkat kakak dan kak Randy " jelas Cinta

" Syukurlah, sekarang hari sudah malam kamu juga butuh istirahat dek.." Ucap Yeslin mengingatkan adiknya untuk tidak lupa istirahat

" Ia. kak.. Kakak juga istirahat..." ucap Cinta

" Kak .." Tanya Cinta lagi

" Ya... Ada apa Cinta.. " Jawab Yeslin

" Apa kakak bahagia...? " Tanya Cinta

" Kakak bahagia dek.. " Bohong Yeslin mana mungkin dia mengatakan yang sebenarnya pada adiknya

" Syukurlah kalau kakak bahagia, Cinta juga ikut senang mendengarnya.. " Ucap Cinta yang seperti puas dengan jawaban yang di berikan Yeslin

" Tapi kenapa kamu bertanya, apakah  kakak bahagia atau tidak dek...?" Yeslin yang justru balik bertanya pada Cinta

" tidak tahu kenapa kak, Cinta hanya  sekedar merasa kakak tidak bahagia dalam menjalin hidup pernikahan itu. Bukannya Cinta mau ikut campur dalam urusan kehidupan Kakak, tapi jika melihat bagaimana semuanya bermula. Pasti tidak hanya Cinta yang berpikir kalau Kakak tidak bahagia, tapi jika orang lain melihat bagaimana pernikahan itu terjadi pasti akan  berpikir hal yang sama " pekik Cinta yang  coba memberikan alasan dari ucapannya

Untuk Sesat Yeslin hanya  bisa tertegun saat semua yang Cinta katakan semuanya adalah kebohongan bagaimana akan ada yang bahagia  jika menjalani hidup  seperti  ini?  Seorang istri  tapi bukan  seperti  seorang istri. Bahkan merasa jika ditanya sama seperti rapunzel yang  di kurang dalam menara. tapi bedanya  rapunzel tidak bisa ke mana-mana tapi Yeslin masih bisa pergi ke tempat yang ia suka meskipun harus izin pada suaminya. Sebenarnya mau izin atau tidak Randy tidak pernah mempermasalahkannya, hanya saja...

Bagi Yeslin itu penting

"Tapi, kenapa kamu punya pikiran seperti itu " Tanya Yeslin lagi yang penasaran kenapa adiknya berpikir seperti itu

" Entah lah kak, Cinta hanya merasa saja jika memang kakak tidak bahagia, sedangkan dari sikap kak Randy terhadap kakak yang terlihat begitu dingin dan terkesan cuek.." Jelas Cinta lagi yang coba mengatakan apa yang ia analisa ketika melihat hubungan kakaknya dan suaminya yang Bahkan terkesan jauh dari kesan bahagia apa lagi keluarga harmonis

" Itu hanya perasaan kamu saja, asal kamu tahu saja suamiku,  itu orang yang sangat romantis dan asal kamu tahu saja suami kakak itu tidak mau melihat kakak terlalu lelah. bahkan tak jarang dia juga membantu kakak  jadi buang saja pikiranmu tantang kakak yang tidak bahagia. karena kakak itu sangat bahagia disini dek.." dusta Yeslin.

" Syukurlah kalau seperti itu Cinta bahagia kak.." Perasaan lega yang di tunjukan Cinta jika apa yang di katakan kakaknya itu benar.

" Ya, sudah sekarang kamu istirahat, kakak juga nau istirahat salam untuk mama dan nenek ya dek..." Ucap Yeslin sebelum mengakhiri pembicara-Nya

Klik... Suara ponsel tertutup

Yeslin menatap ponselnya dengan tatapan sangat sedih tanpa terasa air matanya mentas membasahi pipi

" Maaf dek bukan kakak berniat membohongi kamu. Tapi kakak melakukan semu ini karena kakak tidak mau membuat kamu semakin cemas jika mengetahui apa yang terjadi diantara hubunganku dan suamiku yang sebenarnya.." Gumam Yeslin dalam hatinya, jika  sebenarnya adalah kebalikan dari apa yang dikatakannya  pada Cinta

" Tapi sekarang ada yang lebih dari pada masalahku dan juga Randy, sekarang adalah bagi mana cara untuk bisa mengembalikan rumah  agar tidak disita .." Ucap Yeslin yang kembali menghempaskan tubuhnya kembali ke atas tempat tidur, dengan pikiran yang terus berputar di dalam otaknya bagaimana cara menyelamatkan rumahnya dari pelelangan pihak bank. Dan bagaimana caranya mendapatkan pinjaman uang dengan cepat dan juga banyak dalam waktu singkat

" Aku tak mau jika mama tahu tentang hal  ini, dan ini pasti akan membuat kesehatan mama menurun"

" Tuhan tolong bantu aku melewati segala ujian darimu. dan aku mohon padamu Tuhan jagalah keluargaku jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi pada mereka Tuhan... " Yang bisa Yeslin lakukan saat ini hannyalah berdoa..

Malam semakin larut dan waktu terus berputar namun Yeslin tak bisa memejamkan matanya sama sekali malam ini. Banyak pikiran yang membuatnya gelisah dan membuat Yeslin terus terjaga sepanjang malam.

Pikirnya terus berkelana mencari cara dan jalan keluar apa. Yang bisa membantunya saat ini.

"Hah...." Yeslin menyingkap selimutnya. Berpikir untuk mencoba membuat dirinya sibuk dengan melakukan hal yang bisa di bilang tidak perlu. Seperti olahraga ringan berlarian di dalam kamar. Merasa olahraga tidak membantu Yeslin mencoba membaca buku. Yang bisanya selalu sukses membuat Yeslin mengetuk. Namun apa yang terjadi bukanya mengetuk setelah membaca buku yang tebalnya hampir 500 halaman. Yeslin justru makin tidak bisa tidur

Dan karena semua hal usaha yang sudah di lakukan untuk membuatnya tidur sama sekali tidak berhasil. Akhirnya Yeslin memutuskan untuk membasuh muka dengan pikiran sekalian saja dia tidak usah tidur apa lagi hari sudah hampir pagi.

Yeslin membuka jendela kamarnya yang besar hampir seperti pintu yang langsung terhubung dengan taman samping. Yeslin memilih duduk di sana sambil sesekali melihat ke atas. Ke arah kamar Randy. Yang ternyata lampunya sudah padam, artinya Randy sudah tidur.

Hampir setiap malam Yeslin selalu mengecek apakah suaminya itu sudah tidur atau belum melalui luar jendela kamarnya yang jika melangkah 3 langkah keluar akan bisa melihat cahaya dari kamar seseorang yang bolehkah Yeslin sebut sebagai suami walau hanya sementara?

Yeslin merenung. Yang sekarang ada dalam pikirannya bagai mana caranya untuk bisa mengembalikan rumah peninggalan ayahnya satu-satunya

Namun disela-sela kegelisahannya dia teringat dengan perkataan adik tentang meminta bantuan pada Randy untuk mau menyelamatkan harta dan kenang-kenang  dari sang ayah

Karena di rumah Itu adalah peninggalan satu-satunya dari sang ayah setelah perusahaan yang dikelola ayahnya mengalami masalah keuangan dan harus membuat keluarganya melepaskan beberapa saham atas perusahaan ayahnya

" Apa harus aku lakukan itu..? " Yeslin kembali ragu harus melakukan apa yang disarankan oleh adiknya

" Tapi apa dia mau membantuku..? " Yeslin ragu jika harus meminta bantuan pada Randy

" Tapi jika tidak apa yang harus aku lakukan aku tak sanggup jika harus melihat mama dan juga keluargaku hidup terlunta-lunta tak jelas nantinya " Gumam Yeslin yang beberapa kali melirik ke kamar Randy apakah Yeslin yakin Randy akan Sudi membantunya untuk kali ini?

Kalaupun mau Randy pasti akan semakin menilainya lebih buruk dari para sebelumnya. Tapi untuk apa Yeslin memikirkan bagaimana pendapat Randy tentang dirinya? Toh Randy sudah memendamnya buruk. Kenapa tidak sekalian saja Yeslin membenarkan padangan itu.

Akan tetapi hati Yeslin menasihatinya jika Randy makin memandangnya buruk itu artinya Yeslin mengiakan apa yang Randy ucapkan waktu itu.

Jika dirinya hanya menginginkan UANG!

Pada akhirnya Yeslin memutuskan untuk menghubungi  semua teman-teman ayahnya. Dan hasilnya tak ada yang bisa membantunya, apa lagi membantu dalam jumlah uang yang tidak terbilang sedikit yang akan dia pinjam

" Bagai mana ini tak ada satu pun orang ataupun teman-teman dari ayah yang bisa membantu ayah dan juga perusahaan ayah.."

" Bagai mana Ini tak ada yang bisa membantu apa aku harus meminta bantuan dari Randy?? " Ucap Yeslin

Yeslin memikir dan menimbang-nimbang  akan apa keputusan yang dia ambil adalah keputusan yang tepat

" Tapi tak ada yang tahu bagaimanapun jika aku belum mencoba, tapi jika Randy menolak, apa yang harus aku katakan pada Cinta? nantinya sedangkan aku adalah harapan mereka " Ucap Yeslin

" Tapi, apa pun yang terjadi aku harus mencobanya dan aku akan lakukan apa pun agar dia mau membantuku, aku rela dia menyuruh dan membentak bahkan berkata kasar padaku, aku rela.." Ucap Yeslin

Keesokan harinya

Hari ini Yeslin bangun lebih awal dari kemarin dan sudah membersihkan semua ruangan dan juga sudah mencuci, menyapu dan membersihkan lantai dan tak lupa kaca, dan kamar mandi yang sudah ia bersihkan tapi hanya kamar Randy yang tak bersihkan

Tapi seperti apa yang dikatakan Randy kemarin jangan pernah masak ataupun menyajikan makanan untuknya di meja makanya

Tak lama kemudian. Randy sudah muncul dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi termasuk dengan tas kantornya..

" Randy... Bisa bicara sebentar..." Ucap Yeslin ragu dan keringat dingini membasahi tubuhnya saat dia berhadapan dengan suaminya

" Apa..." ucap Randy dingin

" Apa..... Apa... Apa ..." ucap Yeslin gugup dan gemetar apa lagi Randy menatap Yeslin seperti ingin membunuhnya saja

Randy yang melihat Yeslin yang tidak kunjung bicara membuatnya merasa kesal

" Kalau tidak ada hal yang penting jangan membuang waktuku yang berharga Ini dan ingat satu hal jika ingin bicara nanti saja aku ada hal yang lebih penting dari pada kamu.." ucap Randy yang langsung pergi tanpa memandang wajah istrinya dan tanpa meminum teh yang sudah Yeslin buatkan untuk dirinya

" Perempuan tak berguna.." Gumam Randy saat di dalam mobil mewahnya saat dalam perjalanan menuju kantornya

Di dalam perjalanannya Randy sempat mengecek laptopnya mengecek beberapa berkas yang akan dia gunakan untuk rapat  pagi ini

KANTOR RANDY MARSELINO ANTHONIO

" Selamat pagi pak..."sapa  sekretaris Randy yang tak. lain adalah Tamara

" Pagi... " balas Randy

Randy masuk ke ruangnya dan mengerjakan beberapa pekerjaannya yang belum dia selesaikan dari kemarin

*****

Tak lama berselang ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya dengan berpakaian rapi sedang berdiri di hadapannya

"Randy..." suara peria tersebut

" Jonatan.. " seru Randy terkejut akan seseorang yang saat ini ada dihadapinya

"Jo... Sejak kapan kamu?. Kembali dari America Jonatan?" ucap Randy sambil merangkul sahabatnya

Randy mempunyai sahabat sewaktu dulu dia berkuliah di America ,dulu mereka bertemu dan mereka adalah teman satu kampus yang membuat mereka berdua menjadi akrab dan bersahabat sampai sekarang

"Kapan kamu sampai jo...? " Tanya Randy lagi

" Wiss.... sahabatku yang satu ini masih sama dari dulu dan sekarang tak pernah ada yang berubah satu pun dari kamu Randy... " Ucap Jonatan

" Tapi ngomong-ngomong ada angin apa ini sehingga sahabatku yang jauh-jauh datang dari America datang ke tempat kerjaku pasti ada yang penting kan??? " Tanya Randy

" Tidak ada salahnya kan aku mengunjungi sahabat lamaku ini?" Ucap Jonathan

" Tapi kamu jahat Randy, kamu menikah tapi tak mengundangku di pernikahanmu Randy...”ucap Jonatan dengan wajah yang dibuat pura- pura sedih

" Tapi aku penasaran siapa wanita yang sudah beruntung bisa meluluhkan hatimu Itu..." Tanya Jonatan yang penuh dengan raut penasaran

" Itu bukan hal yang terlalu penting.... " ucap Randy yang sepertinya tidak mau membahas tentang hal itu

" Maksudmu tidak penting bagaimana? Aku tak mengerti apa yang kamu katakan Randy " tanya Jonatan yang tak mengerti apa yang sahabatnya maksudkan itu

" Tidak penting kapan dan dimana aku menikah dan dengan siapa aku menikah.." Ucap Randy dengan nada bicara datarnya

" Hi...kenapa bisa tidak penting? itu sangat penting bagiku.  atau kau memang sengaja tak memberi tahuku dan juga memperkenalkan istrimu itu padaku?  karena kamu takut jika nanti aku jatuh cinta dan merebut istri yang kamu cinta Itu kan?? " Tanya Jonatan

" Hah..." suara Randy yang seakan mencibir apa yang tadi dikatakan sahabatnya itu bukan hanya dengan suaranya namun juga dengan tatapan matanya juga yang seakan ikut mencibir apa yang dikatakan oleh Jonatan

" Apa kamu bilang cinta?? cinta dari mana? Benci iya.." sahut Randy spontan

" Apa maksudmu Randy? benci kenapa bisa bukanya kamu itu menikah dengan istrimu Itu dengan atas dasar cinta makanya kalian Itu menikah"

" atau kalian sedang ada masalah rumah tangga " selidik Jonatan

" kenapa sekarang kita membahas masalah yang tidak penting " Ucap Randy mencoba mengalihkan pembicaraan

"Satu lagi aku tegaskan aku belum nikah, dan belum beristri .  Gue singgel "tegas Randy

************

Karena sudah tak lama berjumpa Jonatan dan juga Randy mereka membicarakan tentang banyak hal dan mengingat masa-masa dimana mereka dulu masih ada di America dulu

Dengan beberapa cendana dan gurauan has mereka berdua hingga hampir seharian mereka mengobrol dan membicarakan tentang hal soal bisnis di sela-sela mengenang masa lalu mereka berdua

Sedangkan hari semakin menujukan bahwa hari sudah sore dan ini artinya waktunya untuk pulang

Sedangkan di rumah Yeslin tengah menunggu kedatangan sang suami dengan harap-harap cemas dan khawatir karena suaminya belum pulang. Apa lagi Yeslin sudah bertekad untuk meminta bantuan suaminya, karena memang hanya Randy yang bisa mengeluarkan uang dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat. Dan setelah itu apa pun yang Randy pikiran tentang dirinya.

Namun sejujurnya bukan itu yang sebenarnya mengganggu pikirannya selain Randy yang belum pulang tapi juga tentang niatnya untuk meminta bantuan pada Randy agar bersedia membantu dirinya lagi

Agar mau meminjamkan uang padanya

Tak lama suara mobil Randy terdengar itu tandanya Randy sudah sampai rumah

Yeslin menyambut kepulangan sang suami dengan membukakan pintu dan memasang senyuman manis untuk menyambut sang suami tercinta. Jangan di anggap serius kata tercinta. Karena cinta tidak boleh ada di antara mereka berdua!

"  sudah pulang apa kau  lelahnya" Tanya Yeslin

Namun Randy hanya diam tak menjawab melainkan langsung berlalu pergi

" Kamu Itu bodoh atau apa sih Yeslin, jelas saja Randy lelah masih kau tanyakan lagi

Yeslin mengikuti ke mana pun  arah Randy berjalan

" kalau kamu ingin madi airnya sudah aku  siapkan, jadi kamu bisa. langsung mandi saja" ucap Yeslin yang walaupun tidak di respons sama sekali oleh Randy yang masih berjalan angkuh. Seakan tak melihat ada Yeslin di sampingnya

Randy tak menjawab  ucapan Yeslin melainkan langsung masuk ke kamarnya tanpa ada kata yang terlontar dari mulutnya

Yeslin yang mengerti langsung memilih ke dapur dan menyiapkan makanan yang tadi ia pesan.( Ingat tidak boleh masak ya jadi pesan via dilever)

Tak lama berselang Randy yang baru selesai mandi dia langsung meminta pada pembantunya untuk membuatkan makan malam untuk dirinya

B

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang