HMH 30

9.9K 261 1
                                    

"kakak mungkin terlalu lelah saja selama ini kakak selalu bekerja terlalu keras, untuk kita semua" ucap cinta

"Bukan hanya untuk biaya hidup kita di sini saja, tapi kakak juga sudah mengeluarkan banyak uang dan juga tenaga untuk biaya sekolah Cinta. apa lagi sekolah Cinta itu bukan sekolahan yang bisa di bilang murah kak..."

"Dan kenapa kakak harus memasukkan cinta kesan?  Cinta kan sudah bilang kalau kakak tidak perlu memasakan cinta ke sekolahan mahal, lebih baik  Cinta sekolah di sekolah biasa. tidak harus di sekolahan mewah kak.." tambah Cinta yang merasa tidak enak pada Yeslin yang sudah bekerja  terlalu sangat keras untuk menghidupi mereka semua yang bisa di bilang ,jika biaya tinggal di Jerman sanggatlah mahal

"Cinta, kakak tidak mau kalau kamu mendapatkan pendidikan hanya sekedar pendidikan biasa saja, kakak mau kamu mendapatkan pendidikan yang terbaik dan kakak akan melakukan semua yang terbaik untuk kamu  dan keluarga kita " ucap Yeslin yang mencoba mengatakan pada cinta bahwa Yeslin tidak merasa di sulitkan dengan semua Bebenya yang harus dia tanggung sebagai anak tertua

"Kakak... Cinta sangat bersyukur karena Cinta punya kakak yang sangat perhatian seperti kakak" ucap Cinta yang memeluk Yeslin dengan kuat

"Ya sudah. sekarang lepaskan pelukannya ,sekarang waktunya sudah hampir siang kamu juga harus berangkatkan nanti kamu telat, dan ia kakak sudah siapkan bekal buat kamu ,biar kamu tidak jajan di luar Cinta..." Ucap Yeslin memberikan bekal makan untuk cinta

"Makasihi ya kak... Bekalnya" ucap Cinta menerima bekal makan siang yang Yeslin buatkan

"Cinta maaf ya, kakak tidak bisa memberikan kamu yang saku yang banyak hanya cukup buat pulang pergi sekolah saja," ucap Yeslin sedih

"Tidak apa-apa kakakku yang cantik, kalau kakak selalu buatkan Cinta bekal setiap pagi, Cinta jadi bisa bangun lebih pagi dan sedikit membantu pekerjaan kakak sebelum Cinta berangkat dan sebelum kakak berangkat kerja" ucap Cinta yang seakan tak pernah mau mengusahakan Yeslin dengan menuntut banyak hal dari Yeslin

"Sudahlah... Masih pagi sudah menangis " ucap Cinta yang menghapus air mata Yeslin

"Ia, adikku yang bawel tapi baik" ucap Yeslin yang mencubit pipi Cinta yang terlihat begitu menggemaskan

"Ya sudah ya cinta berangkat dulu ya" ucap Cinta

"Hati-hati ya,” ucap Yeslin melambaikan tangannya pada adiknya yang berangkat ke sekolah

"Ok. tugas pertama selesai, sekarang waktunya membersihkan rumah setelah itu pamit kerja sama mami dan nenek dan juga makan siang dan makan malam sudah selesai hanya dipanaskan saja kalau mama dan nenek mau makan" ucap Yeslin sambil merapikan rumah yang sudah selama dua bulan terakhir di tempati Yeslin dan keluarganya

" Mami, nenek makanan sudah Yeslin siapkan, Yeslin mau pamit kerja dulu ya" ucap Yeslin yang saat ini sudah rapi dengan menggunakan pakaian kerja yang akan digunakan untuk bekerja di Cafe

" hati-hati ya, kalau kamu sudah lelah jangan terlalu diforsir dan jangan terlalu banyak lembur” nasehat mama

" dan satu lagi lebih baik kamu kurangi pekerjaanmu yang di minimarket itu, Mama tidak tega melihat kamu setiap malam harus bekerja dan Pulang Pagi" tambah Mami memberi nasehat pada Yeslin

" Mama kalau Yeslin tidak lembur, Mana Mungkin kita bisa membayar sewa Apartemen ini, dan juga membayar sekolahnya Cinta,  juga membeli semua kebutuhan kita selama tinggal di sini"

" tapi. Yeslin  janji kalau suatu saat nanti jika Yeslin sudah mempunyai pekerjaan tetap Yeslin akan keluar dari pekerjaan Yeslin yang di minimarket” ucap Yeslin sebelum pamit untuk kerja

               .          ^_*_^

Setelah Yeslin dan keluarganya tiba di Jerman satu minggu setelah mereka tiba Yeslin langsung mencari pekerjaan dan secepatnya mencari apartemen yang paling murah untuk mereka tinggal setelah pengobatan nenek selesai

Dan Yeslin bekerja di Cafe setiap siang hari sampai menjelang sore dan pada malam hari Yeslin akan bekerja di minimarket yang buka 24 jam , Yeslin selalu pulang ketika jam 03.00 pagi.

sedangkan nanti jam 05.00 pagi Yeslin harus bangun kembali untuk mempersiapkan sarapan dan membersihkan rumah sampai jam 08.00 pagi dan kembali lagi ke Cafe untuk bekerja .

itulah yang selama ini dikerjakan Yeslin selama tinggal  di Jerman. dia bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan juga membayar sewa apartemen , membayar sekolah Cinta yang tidak dibilang murah

Bagi Yeslin pendidikan Cinta adalah yang utama dan Yeslin ingin memberikan yang terbaik untuk adik kesayangannya.  berharap jika suatu saat nanti Cinta bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik daripada sekarang yang ia berikan untuk keluarganya

"Selamat pagi Yohana..." Sapa Yeslin ketika sudah sampai ke dalam Cafe dan masuk Ke ruang ganti karyawan untuk memaki seragam Cafe
"Pagi Yeslin..." Sapa balik Yohana

"Mr. Devas belum datang kan? " Tanya Yeslin

" Belum, memangnya ada apa? Kenapa kamu tanya Mr. Devas" tanya Yohan

" Tidak aku hanya mau mengucapkan terima kasih saja karena dia sudah mengatakan aku pulang kemarin. Pas di Cafe hujan deras, aku diantar Mr Devas dan Aku mau mengembangkan jasnya yang kemarin belum  sempat aku kembalikan" jelas Yeslin pada Yohana

"Oh... Aku kira mau apa," ucap Yohana dengan nada selakan tidak percaya dengan alasan Yeslin

"Kenapa jawaban kamu seperti itu? seperti tidak percaya saja dengan apa yang aku katakan? " ucap Yeslin yang menangkap ada sinyal tidak percaya sepenuhnya dengan apa yang dikatakan oleh Yeslin

"Habisnya aku heran saja sama Mr. Devas dia itu sebelum ada kamu masuk di Cafe ini ,dia itu terkenal dingin dan jutek " ucap Yohan yang menjelaskan tentang keheranannya

"Lalu apa hubungannya dengan aku ?" Tanya  Yeslin

"Setelah kamu masuk Mr. Devas sepeti orang yang berbeda dia lebih ramah pada karyawan" ucap Yohan

"Ya... Terus... Apa..." Tanya Yeslin yang masih sibuk dengan membersihkan gelas- gelas

"Aku rasa Mr. Devas itu menaruh hati sama kamu eh Yeslin, dengan cara dan sikapnya sama kamu saja sudah  beda " ucap Yohan

" Itu hanya perasaanmu saja, dan juga Mr Devas itu dia lebih pantas mendapatkan orang yang lebih baik dari aku kalau Memang dia suka dengan aku.." ucap Yeslin

" Yeslin... Yeslin bagaimana bisa kamu melarang orang untuk bisa mencintai kamu " ucap Yohan

"Sudahlah aku mau kerja bukan, mau bergosip dengan kamu " ucap Yeslin

"Ya... Ya..."ucap Yohan yang juga melanjutkan lagi pekerjaannya

"Pagi Mr..." Sapa karyawan yang lain saat melihat bosnya datang

"Pagi ..." Jawab Devas pria yang selalu berpakaian semi formal setiap harinya dengan tubuh yang tinggi putih mata yang berwarna Coklat terang ,alis yang terpahat sempurna dan aura positif yang selalu di sebarkannya pada orang yang ada di sekitarnya yang membuat semua wanita jatuh hati, tapi sayang orang yang bisa menarik hati Devas ternyata hanya menganggapnya sebagai teman dan juga bos dan bawahan saja

Devas setelah tiba langsung masuk ruangannya untuk mengecek beberapa dokumen-dokumen penting yang harus dia pelajari dan dia paham untuk melakukan bisnis dan membuka Cafe cabang dari  Cafe yang saat ini iya rintis dengan usahanya sendiri

" permisi Mr. Devas" suara dari luar ruang devisa

" Ya masuk..." Suara Devas mempersiapkan seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk

"Yeslin... Ada apa ? Apa ada keperluan yang mendesak ?" Tanya Devas saat melihat siapa yang masuk ke ruangannya saat ini

" Saya hanya mau mengembalikan ini sama Mr. Saja " ucap Yeslin sambil meletakan tas kecil di atas meja Devas

"Apa ini...?" Tanya Devas dan mengambil tas yang ada di hadangan sekarang

" Jasku...?" Tanya Devas sambil menaikkan sebelah alisnya

" Kenapa kamu mengembangkan jas ini secepat ini ,kan bisa lain kali saja " ucap Devas

"Emmm. ... Dan Harun, apa kamu mencucinya ?" tanya Devas saat mencium aroma jasnya yang sudah berubah menjadi sangat harum

" Iya, apa Mr. tidak suka karena ini bukan dari laundry ya..?" Tanya Yeslin dengan wajah tidak enak

"Tidak maksudku bukan seperti itu ,aku suka  apa lagi kamu yang cuci" ucap Devas tak sengaja keceplosan

"Ah...  Apa  Mr... Anda bicara sesuatu", ucap Yeslin

"Tidak, kamu bisa kembali bekerja ucap Devas

" baiklah mister saya akan kembali bekerja sebenarnya saya minta maaf sudah merepotkan mister waktu itu" ucap Yeslin sebelum pamit undur diri

Devas hanya anggukan kepala nya sebagai tanda bahwa Yeslin bisa pergi dari ruangan...

" dan kenapa kamu Devas hampir saja kamu kelepasan  bicara seperti itu" ucap Devas merutuki dirinya sendiri yang bisa saja kelepasan bicara pada Yeslin

Seminggu kemudian...

Seminggu sudah Randy ada di Jerman dan dia belum juga mendapatkan kabar Dimana Yeslin berada dan bukan hanya satu atau dua Cafe yang sudah dia datangi untuk mencari keberadaan Yeslin

Tapi sepertinya tidak ada Yeslin diantara Cafe yang ia datang tapi Randy tidak akan pernah menyerah sebelum dia bisa menemukannya Yeslin

Sudah hampir 100 Cafe yang sudah  didatangi dan peran ditanyakan apakah di sana ada karyawan yang bernama Yeslin dan juga sudah sebagian besar daripada Jerman Randy telusuri untuk mengetahui di mana Yeslin tinggal

Tapi seakan semua itu tidak ada hasilnya, semua yang di usahakan oleh Randy seakan tidak menemui titik terang. selalu menemui titik buntu dan membuat Randy Kembali ke awal lagi untuk mencari Yeslin

Semua tak semudah dan segampang yang dibayangkan Randy mencari seseorang di sebuah negara yang tidak terbilang sebagai negara kecil. Jerman negara yang cukup besar dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit,  banyak waktu untuk mencari Yeslin di Jerman

tapi Randy tidak pernah putus asa ketika dia sudah mendarat di Bandara Internasional Jerman Randy bukannya langsung beristirahat tapi dia langsung menyuruh semua anak buahnya yang ada di Jerman untuk menyisir dan mencari di setiap sudut terkecil dan terpencil dari Jerman tanpa terkecuali

"sayang kamu ada dimana? sudah hampir satu minggu lebih aku mencari kamu tapi seperti tidak ada tanda-tanda kehadiranmu di sini"

" tuhan, tunjukkan satu jalan bagiku untuk bisa menemukan istri yang kusayangi tuhan" ucap Randy yang terus mencari di setiap sudut kota Jerman dengan mengendarai mobil sport menyusuri setiap jalan-jalan di kota Jerman

Hingga mobil Randy sedikit lambat ketika dia melihat seperti seseorang yang dia kenal sedang berjalan menuju suatu bangunan sekolahan

"Cinta ..." Gumam Randy yang sepertinya melihat Cinta yang baru saja lewat di samping mobilnya

"Apa itu benar-benar Cinta? Tapi aku tidak akan salah mengenali cinta" ucap Randy

Saat Randy kembali memudurkan mobilnya untuk melihat apakah itu cinta atau tidak, tapi saat Randy mencoba mencari Cinta di tempat yang tadi ternyata tidak disana lagi..


🦉🦉🦉🦉🦉

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang