HMH 9

15.8K 462 11
                                    

  Hari sudah hampir menjelang sore Randy masih ada di dalam ruangannya. Entah apa yang di kerjakan olehnya sekarang.

Karena yang di lakukan Randy dari tadi hannyalah membolak-balikkan tumpukan kertas yang ada di hadapannya

Tapi terlihat sekali di wajah Randy kalau saat ini dia sedang memikirkan sesuatu, apa itu pekerjaan atau hal lain, Di dalam otaknya saat ini.

Apalagi setelah Randy tahu bahwa bukan Yeslin yang membuat acara proyek hari ini, jadi tidak sesuai dengan harapannya..

Tapi, walau pun tidak sesuai dengan apa yang di inginkannya, akan tetapi, tetap saja akhirnya kesepakatan bisnis itu tetap terjadi. Meskipun harus dengan berat hati Randy mengatakan jika semua ini karena Yeslin.

Yang membuat perasaan aneh yang kini timbul dalam dirinya. Perasaan malu untuk bertatap muka dengan Yeslin. Tapi sayangnya Seakan egonya untuk meminta maaf terlebih dahulu terlalu tinggi.  Bagaimanapun Randy dia adalah bos dan bisa itu tidak pernah salah pada bawahannya

Jangan lupa tentang insiden ciuman bibir singkat itu. Randy saja tidak habis pikir kenapa dia melakukan hal itu.

Tapi satu sisi Randy mengatakan dia tidak melakukan kesalahan apa pun,  dia bukan hanya seorang bos saja bagi Yeslin,  tapi dia punya peran ganda saat wanita itu ada di kantor tapi... Mau di tidak, mau dia pun harus mengakui kenyataan ini, Randy adalah suami Yeslin. Walau hanya mereka berdua yang tahu tentang seratus ini

Setelah kejadian hari ini, di mana dia mempersalahkan masalah yang sebenarnya tidak dilakukan sama sekali oleh Yeslin melainkan Ini adalah sebuah kecerobohannya. Kecerobohannya? Ia, dia yang salah Randy mengakui bahwa dia salah untuk hal ini. Tapi selebihnya tidak sama sekali

Semuanya, semua yang terjadi saat ini, hari ini membuat Randy sedikit malu atau mungkin yang jelas ada hal yang sangat sulit untuk diungkapkan oleh Randy. Jika untuk pertama kalinya seorang Randy menuduh orang yang sama Sekali tidak salah

Semalaman Randy tidur di kantor. sedangkan Yeslin pulang ke rumah. tapi saat di rumah pun Yeslin masih belum bisa tidur. Seberapa sering Yeslin mencoba untuk menutup matanya untuk terlelap, tidak bisa seakan malam ini tidurnya benar-benar merasa gelisah. Air matanya terus saja mengalir tanpa sebab sepeti ini, sejak pulang kantor tadi.

Dan betapa bodohnya Yeslin berharap Randy akan pulang dan  meminta maaf padanya, bahkan Yeslin rela menunggu Randy pulang, menunggu dan berharap semoga Randy akan pulang, tapi ternyata tidak!. sampai hari akan menjelang pagi Randy tidak pulang.

" Randy kau itu dimana? Apa kau masih di kantor semalaman? " Yeslin yang mulai cemas memikirkan keadaan Randy

" kau tidak pulang? "Yeslin yang terus menatap ke arah jalan dan sesekali ke arah jam melihat jam berapa sekarang

" Aku tidak  tahu kenapa aku sangat mencemaskanmu," Yeslin yang entah sejak kapan mulai larut dalam rasa cemasnya. Padahal biasanya dia tidak akan pernah peduli pria itu akan bermalam di mama, toh selama ini juga begitu .

"aku tahu, aku mengatakan hal yang salah padamu, Seharusnya aku tidak mengatakan itu padamu, bagaimanapun juga kau adalah atasanku dan aku hanya bawahan "Yeslin untuk beberapa saat berubah menjadi sedikit tak peduli untuk beberapa saat, Disaat dimana dia mengingat apa yang sudah Randy katakan padanya yang sedikit membuat hatinya terluka. Bukan terluka mungkin kecewa tapi hanya sedikit merasa kecewa

"Kau ini bicara apa Yeslin " ucap Yeslin memarahi dirinya sendiri

"yang salah itu bukan dirimu, untuk apa kau menyalahkan dirimu sendiri. itu kan kesalahan Randy! Seandainya saja kalau dia tidak memberikan berkas yang salah, pasti tidak akan seperti ini jadi! cukup... ! untuk menyalakan dirimu ingat kau dan Randy hanya terikat karena ibumu bukan orang lain. dan Randy pernah mengatakan Jangan pernah mencampuri urusanku dan aku tak akan campuri urusanmu, jadi Lupakanlah hari itu dan hadapilah semua seperti biasanya " Ucap Yeslin  memarahi dirinya sendiri dan mulai mengingat bagai mana Randy menghina dan mengatainya dengan kata-kata yang kasar dan sedikit menyakitkan untuk di dengar

Tapi tetap saja dalam diri Yeslin tetap ada sebuah kecemasan walaupun Kecemasan itu tak sebesar yang orang pikirkan. Namun Kecemasan itu ada kekawatiran yang memang di rasakan oleh Yeslin saat ini, bagaimanapun dan apa pun kondisinya mereka terikat dalam ikatan yang tidak mungkin untuk dilepaskan begitu saja, sekuat apa pun perasaan ingin mengingkari kenyataan yang ada. Walau berat harus mengakui Randy sebagai suaminya.

suami dan juga bosnya kondisi yang sulit di mana sebenarnya tak ada Cinta Diantara mereka

" Tapi, kenapa kita harus menikah? Kenapa? dan mengapa? kenapa Tuhan mempertemukan aku denganmu? " Yeslin yang mencoba bertanya kenapa semua ini ia alami

" dan kenapa Tuhan memilihmu untuk bersama denganku dan aku bersama denganmu? aku mengenal dirimu mengenalmu, memahamimu dan setiap aku menatap matamu, aku merasakan aku memang mengenalmu Randy " suara hati Yeslin yang bertanya tanya

Sedang di kantor hampir tengah malam Randy mencoba untuk tidur, tapi tetap saja tidak bisa. Serasa ada beban berat yang terasa di hatinya. Yang saat ini membuatnya sudah untuk tidur

"Kenapa? "

" Kenapa aku terjebak dengan semua ini"

" Kenapa ? "

" sebenarnya Kenapa Sulit bagiku untuk memahami, memahami dirimu? kenapa kau bagaikan teka-teki yang sulit untuk dipecahkan? " Begitu banyak pertanyaan yang Seakan silih berganti membayangi pikiran Randy bak sebuah solid yang terus bergantian berputar di dalam otaknya

" kau tidak seperti rumus matematika yang bisa aku cari dengan mudah dan aku cari jawabannya Kau seperti sesuatu yang rumit untuk dipahami dimengerti."

"Kenapa selalu Sulit saat aku ingin mencoba untuk memahamimu, kenapa kau begitu rumit untukku paham" seru Randy dalam hatinya

Sedangkan malam ini Finny tidak pulang ke rumahnya. Finny merasa kasihan saat melihat majikannya seperti orang yang gelisah. Akhirnya Finny memutuskan untuk menginap, dan akan kembali pulang besok siang setelah semuanya selesai

Saat Finny hendak ke dapur dia tak mau dia tak sengaja melihat Nyonya masih tetap di ruang tengah seperti semalam yang lihat dan melihat itu Fanny mendekat ke arah Yeslin dan bertanya

"nyonya Apa semalaman tidak tidur” tanya  Finny pada Yeslin yang sepertinya memang tidak tidur

Yeslin yang hanya menjawab dengan galengan kepala yang menandakan bahwa yang di katakan oleh Finny

" kenapa Nyonya tidak tidur? seharusnya Nyonya tidur dikamar " tanya Finny kembali

" tidak aku tidak mengantuk tapi hanya sedikit lelah saja " ucap Yeslin

" ini tidak baik untuk kesehatan Nyonya" ucap Finny

" aku tidak apa-apa, kamu tenang saja  " Yeslin yang mencoba meyakinkannya Finny jika semuanya baik-baik saja

"Finny..." Panggil Yeslin

"Ya nyonya ada apa? Apa ada sesuatu yang nyonya inginkan" tanya Finny

"Tidak ... Tapi apa kau bisa siapkan saja sarapan pagi" tanya Yeslin

"Bisa nyonya, nyonya mau di buatkan apa? Untuk sarapan..." Tanya Fanny

" Nasi goreng saja dan siapkan 1 sarapan yang diletakkan di kotak makan " ucap Yeslin

" Baik nyonya akan saya siapkan" ucap Fanny dan pergi ke dapur untuk memasak

" Nyonya mau ke mana " Tanya Finny lagi..

" aku akan berangkat ke kantor " jawab Yeslin atas pertanyaan yang di berikan Finny

" sekarang Apa nyonya yakin akan berangkat sekarang " Finny yang merasa cemas saat melihat kondisi Yeslin yang bahkan bisa di bilang tidak cukup baik

"aku, yakin Finny siapkan saja apa yang aku minta karena sebentar lagi aku akan turun kembali, karena Aku ingin mengambil sesuatu sebelum berangkat  " Ucap  Yeslin sebelum pergi dan masuk ke kamar atas dimana kamar Randy berada

Dan ini adalah untuk pertama kalinya Yeslin menginjakkan kakinya ke kamar atas. Yang merupakan kamar Randy

Dan butuh ke keberanian lebih untuk bisa masuk ke kamar yang bahkan tidak pernah Yeslin masuki. Kamar itu, hanya bisa Yeslin pandangi saja setiap harinya. Tapi kali ini untuk pertama kalinya  Yeslin harus masuk ke kamar ini..

Klekkk... Suara gagang pintu yang mulai terbuka secara perlahan

Dan saat membuka pintu kamar terlihat kamar yang begitu luas itu dapat di lihat saat pertama kali membuka pintu kamar ini

terdapat ranjang King size dan lemari yang besar di sebelah kiri tempat tidur wallpaper kamar yang bernuansa classic membuat siapa pun yang masuk ke kamar ini akan merasa tenang , Yeslin merasa tenang di dalam kamar ini untuk beberapa saat, sebelum dia menyadari untuk Apa tujuannya kamar ini

Yeslin melangkahkan kakinya ke sebelah kiri di mana ada sebuah lemari, lemari yang sangat besar berwarna putih

Yeslin membuka lemari itu dan memilih beberapa kemeja yang akan menjadi pilihan untuk dibawakan ke kantor sebagai baju ganti untuk Randy hingga pilihannya jatuh kepada satu baju kemeja berwarna biru laut dengan jas berwarna putih yang akan dia bawakan untuk Randy

Dan entah mengapa Yeslin jadi memperhatikan Randy. Kalau di tanyakan Yeslin pun tidak tahu. Apakah ini karena Yeslin adalah seorang sekretaris

Apa lagi saat Yeslin ingat kalau hari ini ada pertemuan yang cukup penting. Dan anehnya kenapa Yeslin memperhatikan penampilan Randy.

Yeslin terus berjalan memasuki kamar dan berhenti di pintu lemari. Membuka lemari tersebut, terlihat sekali berderet-deret pakaian yang hanya ada dua warna hitam dan abu-abu.

" Kenapa pakainya semuanya sama, apa dia tidak punya warna lain di lemarinya selain dua warna ini" Yeslin tengah membuka-buka tumpukan baju sekan berharap menemukan baju lain selain warna hitam dan abu-abu

" aku rasa kemeja ini cocok untuk Randy" Yeslin yang terlihat begitu senang karena dia bisa menemukan satu baju benar-benar berbeda dari segi warna

" dari pada dia harus memakai baju yang kemarin "ucap Yeslin dan mengambil kemeja serta jas tersebut dari dalam lemari

" Ini saja lah yang aku bawa "ucap Yeslin setelah yakin dengan pilihan yang ia pilih Dan memasukkan pakaian yang akan dia bawa ke dalam Paper bag

Karena sudah tidak ada yang di perlukan lagi oleh Randy, Yeslin keluar kamar dan menuju ke  ruang makan untuk mengambil sarapan untuk Randy dan juga sarapan untuk dirinya sendiri

" Nyonya, Apa yang nyonya bawa dialam tas itu" tanya Finny saat melihat Yeslin turun dengan membawa Paper bag di tangannya

" Oh ini, ini hanya pakaian untuk dia" jawab Yeslin singkat sebelum meletakan Paper bag di atas meja

" Finny, apa yang tadi aku pesankan sudah kau kerjakan " Tanya Yeslin sambil menekan sarapannya

" sudah Nyonya, saya siapkan, ini bekal makanannya" Finny menyerahkan kotak makan pada Yeslin

" ya, sudah terima kasih " ucap Yeslin kepada Finny

"Oh ya Finny, satu lagi "ucap Yeslin sebelum meninggalkan rumah

" ya, Nyonya? ada apa? "tanya Finny

" nanti sore Tolong kamu buatkan kari ayam, tapi kari ayam yang pedas dan sayur lodeh jangan lupa chicken wing bisa " Tanya Yeslin

"tentu,  tapi ngomong-ngomong dari mana Nyonya tahu makanan kesukaan tuan " Tanya Fanny

" tidak, aku tidak tahu semua tentang Randy tapi aku tahu kalau dia suka itu " jelas Yeslin

" beruntung sekali Tuhan Randy mempunyai istri sepertinya nyonya, sudah cantik, baik, perhatian " Fanny yang memuji Yeslin

" Ya, sudah aku berangkat dulu jaga rumah baik-baik jangan bukakan pintu jika tidak mengenal orang yang datang ke rumah mengerti "pesan Yeslin

"saya mengerti " Jawab Fanny

Seperti biasa jika semua orang sudah berangkat kerja kemudian Fanny Mengunci pintu lalu membersihkan rumah seperti biasanya

Jalan raya

namun di saat Yeslin hendak menunggu taksi tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depannya pada saat dia sedang menunggu taksi

" Siapa Kenapa Ada mobil berhenti di depanku apa dia ingin bertanya sesuatu atau apa "gumam Yeslin dalam hatinya

"Hai, kau Yeslin kan?" ternyata seorang perempuan yang ada di dalam mobil

" Maaf tapi  siapa? aku tidak mengenalmu "  tanya Yeslin yang tak mengerti dan bingung kenapa dan dari mana orang ini tahu namanya

"Yeslin Apa kamu tidak ingat aku tidak kenal aku sahabatmu” ucap si wanita

" sahabat, sahabat yang mana?" Tanya Yeslin yang masih dibuat bingung dengan pertanyaan perempuan itu

" aku Lusiana sahabatmu " ucap wanita itu memperkenalkan diri

" Lusi kau ingat tidak? Kita sahabat waktu SMA " tambah Lusi

" Apa wanita ini gila ? "gumam Yeslin yang masih mencoba mengingat apakah dia punya sahabat yang bernama Lusiana

" Oh Tuhan ternyata itu kau sekarang berbeda sekali" suara Yeslin dengan suara sedikit bergerak karena bahagia dan tak menyangka bahwa dia bertemu sahabat lamanya Setelah sekian lama tidak bertemu

" Ayo aku antar Kau mau ke mana " tanya Lusi

" tidak usah Aku hanya ingin pergi ke kantor aku, dan aku juga menunggu taksi” ucap Yeslin

"Ayolah tidak usah menunggu taksi kan ada aku "ucap Lusiana memaksa

" tidak perlu aku tidak ingin merepotkanmu " Ucap Yeslin tak enak hati

" mungkin saat ini kau sedang terburu-buru " tambah Yeslin

"Hai Sejak kapan kau menjadi sungkan seperti itu" tambah Lusiana

" Yeslin dengar aku akan mengantarmu kau mau ke mana Mungkin arah kita satu jalan " ucap Lusiana yang ini yang tetap kekeh Untuk mengantarkan Yeslin ke tempat kerjanya

"aku hanya ingin...." ucap Yeslin gugup

" Ya, aku tahu kau hanya ingin..." ucap Lusiana

" Aku hanya ingin ke kantor Golden Tower saja "ucap Yeslin cepat dan keras

"Ok "

" apa tadi kau bilang "tanya Lusiana

"Golden Tower? berarti kita sejalan aku juga ingin ke sana. Ayo aku antar saja jangan menolak " Tambah Lusiana yang semakin semangat

" Tapi apa tidak merepotkanmu? "tanya Yeslin tidak enak

" Tenang saja tidak, ada yang repot karena kita sahabat bukan " ucap Lusiana yang tetap memaksa akhirnya mau tidak mau Yeslin pun ikut dengan Lusiana. menggunakan mobil Lusiana menuju ke kantor Yeslin

" Sudah berapa lama kita tidak bertemu? " tanya Lusiana sambil menyetir menuju ke kantor

"sekitar hampir dua atau tiga tahun lalu waktu Kau pindah kuliah ke Amerika bukan" jawab Yeslin

" Bagaimana dengan keadaanmu? sekarang sepertinya banyak yang berubah dari pada dengan yang dulu” tanya Lusi sambil menyetir

" tidak aku tidak ada yang berubah tetapi malah menurutku kau yang sekarang berubah Lusi, sekarang Penampilanmu jauh sangat berbeda dari dulu kita SMA " jawab Yeslin tenang

" kau ini bisa saja Yeslin tapi ngomong-ngomong kamu ke Golden Tower mau apa? "tanya Lusi

" apa kau bekerja di sana "tanya Lusi lagi

" Bisa dibilang begitu, sedangkan kamu mau ke Golden Tower Ada apa atau kau bekerja atau akan menemui seseorang Siapa tahu kau menemui seseorang di masa lalumu itu” tanya Yeslin

" aku ke sana ingin bertemu dengan seseorang kamu ingat tidak Arya” tambah Lusiana

"Arya ...Arya dulu pernah kamu katakan adalah mantan kekasihmu bukan” tanya Yeslin

" ya betul sekali Arya yang dulu mantan kekasihku waktu SMA itu dia bilang dia bekerja disana " jelas Lusi yang begitu antusias

" bekerja disana tapi aku tidak pernah mendengar namanya di sana " sambung Yeslin jujur

" tapi aku tidak pernah salah ,Ya ... Aryaku itu memang bekerja di sana "ucap Lusiana yakin

Selama dalam perjalanan Yeslin dan Lusiana Mereka banyak bercerita tentang masa lalu mereka terutama di saat mereka sedang menghabiskan masa-masa SMA. dimana masa-masa itu banyak sekali kejadian lucu dan banyak kisah-kisah yang tidak banyak orang tahu tentang mereka. Lusiana dan Yeslin bisa dibilang sebuah persahabatan yang sangat erat tapi persahabatan mereka harus terpisahkan oleh jarak dan waktu ketika Lusiana saat itu memilih melanjutkan studinya di Amerika.

mengambil jurusan desain dan sastra di salah satu universitas terkenal disana, yang membuat mereka pun jarang berkomunikasi dan mengirimkan kabar satu sama lain karena kesibukan masing-masing. Lusiana dengan kesibukannya kuliah, Begitu juga dengan Yeslin namun Lusiana pun tak tahu jika Yeslin kini telah berubah dan tak ada satu pun orang yang tahu termasuk Lusiana bahwa Yeslin telah menikah dengan seseorang.

tanpa terasa karena terlalu asyik mengobrol mereka pun sudah sampai di Golden Tower. Dimana tempat kerja Yeslin dan dimana akan bertemunya Lusiana dan Arya mantan kekasih dan masih menjadi kekasih karena mereka kembali lagi saat mereka bersama di Amerika namun beberapa tahun lalu memilih kembali ke Indonesia karena ada satu hal yang sangat mendesak dan sangat penting

" Terima kasih ya... Lusiana sudah mau mengantarku ke tempat ini aku tidak tahu jika tidak bertemu denganmu , mungkin kalau tidak aku akan terlambat dan aku akan mendapatkan masalah karena bosku sanggatlah sedikit pemarah " ucap Yeslin berterima kasih pada sahabatnya

"Sama-sama, kita kan teman..." Ucap Lusiana

"Oh ya, Yeslin apa aku bisa meminta kontakmu... Sudah lama kita tidak berbicara dan bertemu "tambah Lusiana

"Tentu... Dengan senang hati "ucap Yeslin

"Terima kasih dan selamat bekerja untukmu..." Ucap Lusiana

" Selamat juga untukmu semoga kau bisa bertemu dengan aryamu..."ucap Yeslin yang ikut senang dengan kebahagiaan sahabatnya

Yeslin berjalan menuju lift untuk naik ke lantai atas Dimana tempat dia bekerja sedangkan Lusiana Dia menuju ke arah resepsionis menanyakan Dimana tempat tepatnya ruangan Arya berada di kantor ini

"Selamat pagi apa ada yang bisa saya bantu nona.." tanya resepsionis

"Apa saya bisa bertemu dengan Arya... Pimpinan perusahaan ini” tanya Lusi pada resepsionis

"Maaf nona di sini tidak ada yang bernama Arya" jawab resepsionis

"Aduh... Lusi bagai mana kau bisa lupa di sini pasti tidak akan ada yang kenal dengan arya... Karena Arya bukan nama aslinya..." gerutu Lusi

"Maaf maksud saya tuan Randy Marcelino Anthoni Apa dia ada?" Tanya Lusi

"Ada beliau sedang ada di ruangannya di lantai paling atas lantai ke 21 disana hanya ada satu ruangan dan itulah ruangan pak Antonio” jelas resepsionis

"Terima kasih” ucap Lusi setelah mendapat informasi yang dia inginkan

11/02/2017
😊😊😃😊😊😃😃😃😃

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang