HMH 22

15K 331 8
                                    

Sinar celah matahari yang menyusup di antara celah jendela membaut seseorang yang tengah terlelap menjadi terganggu dalam lelapnya tidur pagi ini

"Siapa yang membiarkan tirai jendela tidak di tutup " gumam Randy saat ia merasa ada yang membangunkannya  di pagi..

"AW..... Kenapa kepalaku terasa sangat begitu pusing " pekik Randy saat dia mencoba untuk merubah posisi tidurnya ke posisi lebih nyaman

Namun saat Randy ingin merubah posisinya ia merasakan ada sesuatu yang janggal ketika ia membalikkan posisi tidurnya seperti ada seseorang di sebelahnya

"Yeslin...."pekik Randy ketika melihat Yeslin yang ada di sebelahnya sedang tertidur dengan begitu lelapnya

"Bagai mana bisa dia ada di sebelahku? Dan bagaimana bisa dia ada di...." Ucap Randy yang terhenti ketika melihat sekeliling kamar yang ia kira jika ini adalah kamarnya ternyata bukan

Hampir saja Randy melupakan semua amarahnya jika saja dia tidak melihat sekeliling kamar ini yang tanya bukan kamarnya..

Randy ingin sekali marah tapi, entah kenapa dia saat ini semua rasa amarahnya seakan menghilang begitu saja. apa lagi  saat melihat  wajah Yeslin yang begitu polos dan juga tenangnya wajah Yeslin saat ia tidur seperti ini...

Wajah teduh yang tak pernah Randy sadari dari dulu. Yang merupakan hal yang paling Bodoh tidak pernah Randy sadari

"Cantik..." Ucap Randy yang tanpa ia sadari ia memuji Yeslin yang saat ini tengah terlelap dalam tidurnya...

Randy mencoba untuk bersandar di Sandara tempat tidur bukan untuk turun melainkan untuk membiarkan Yeslin menggunakan pundaknya untuk Yeslin gunakan sebagai tumpuan Yeslin tidur

"Kenapa aku baru sadar kalau wajah ini, begitu menenangkan? dan begitu sangat teduh seperti seorang bayi yang polos tanpa dosa ..."ucap Randy tanpa sadar memuji kecantikan Yeslin

"Alis yang terukur indah, mata yang indah, bulu mata yang juga indah berpadu dengan Mata yang bulat sempurna, bibir yang merah merona meskipun tanpa lipstik dan juga make up di wajahnya" ucap Randy tanpa sadar saat dia sedang memperhatikan Yeslin ketika sedang terlelap di bahunya

Randy membenarkan Rambut Yeslin yang tergerai ke depan yang membuat wajah cantik Yeslin menutupi, setelah Randy membenarkan rambut Yeslin dapat terlihat dengan jelas wajah cantik Yeslin membuat Randy berniat untuk membenarkan dan merapikan rambut tersebut yang seakan membuat sang pemilik tidak nyaman

Randy perlahan  menyelipkan rambut yang menutupi wajah  Yeslin dengan sangat hati-hati, agar tidak mengusik tidur Yeslin yang terlihat begitu nyenyak

Dan saat Randy sadar bahwa tangannya sedari tadi menggenggam erat tangan Yeslin...

"Apa  dia semalam tidur dengan posisi duduk seperti ini” gumam Randy yang mencoba mengingat apa yang sudah terjadi semalam

Tapi kepalanya terlalu sakit dan juga terlalu pusing untuk mengingat semua itu

Hampir 30 menit Randy duduk di sandaran tepat tidur dan membiarkan pundaknya di gunakan untuk tumpuan Yeslin saat tidur...

ketika Yeslin mulai menggeliat menandakan bahwa dia akan segera bangun dari tidur dan mimpinya membuat Randy menjadi panik dan gugup tidak karuan dia masih kikuk dan bingung harus menjauh apa saat nanti Yeslin bangun

Pemilik mata indah dan tubuh mungil itu pun kini  mengedipkan matanya secara perlahan sebagai tanda bahwa dia akan mulai membuka mata dan kembali ke dunia nyata setelah mengarungi dunia mimpi

Saat Yeslin belum menyadari bahwa dia tertidur di pundak siapa. Yeslin masih bermalas-malasan seakan pundak Randy adalah bantal paling nyaman yang pernah ia rasakan

Namun sesaat berikutnya ketika Yeslin sadar itu bukan bantal melainkan pundak seseorang yang ia gunakan sebagai  tumpuan tidurnya..

Membuat Yeslin langsung terperanjat saat tahu dirinya yang ternyata  tertidur di pundak Rendy.

meskipun Randy tidak memandang wajahnya dan memalingkan wajahnya ke arah jendela

Yeslin langsung bangkit dari tempat tidur karena dia tahu bahwa Randy tidak suka saat mungkin tadi Yeslin tidur di pundaknya.

Yeslin langsung menjauh dari tempat tidur dengan menarik selimut yang menutupi tubuhnya

" mama....mah...mah maaf aku tidak sengaja aku tidak bermaksud untuk tidur di pundakmu maaf" ucap biasanya sebelum pergi ke kamar mandi dan meninggalkan Randy yang masih terduduk di tempat tidur

" Kenapa kau bisa tidur dan kenapa juga  Kau harus tertidur di pundaknya sih Yeslin” ucap Yeslin memarahi keteledorannya sendiri

" seharusnya Kalau kau mau tidur itu, kau  bisa tidur di sofa Kenapa harus kau  tidur di satu ranjang dengan dia” ucap Yeslin memarahi dirinya sendiri

" ya, meskipun kau tahu bahwa kamar itu adalah milikmu tapi ini sungguh tidak boleh terjadi" ucap Yeslin setelah membasuh mukanya dengan air yang mengalir pada Keran air yang ada di wastafel  sambil sesekali memukul pinggiran wastafel untuk menyalurkan amarah yang di sebabkan Karana kebodohannya sendiri

" kamu itu benar-benar bodoh Yeslin, Bagaimana kalau dia marah? lihat kan tadi ekspresi wajahnya? Bahkan dia itu mengeluarkan tatapan mata dinginnya serta raut wajahnya. Dan aku tahu pasti dia sedang marah besar jadi Terimalah hukuman yang akan kau terima darinya atau mungkin lebih buruk daripada itu" ucap Yeslin pada dirinya sendiri dengan kemungkinan yang akan terjadi nantinya saat dia bertemu kembali dengan Randy nantinya

Saat Yeslin sudah mulai merasa tenang dan mulai percaya diri bahwa tidak akan ada yang terjadi padanya Ketika nanti bertemu dengan Rendy

Yeslin mencoba meyakinkan dirinya dengan mengurangi ritme detak jantungnya, bukan karena dia jatuh cinta atau apa pun itu. Tapi sekarang Yeslin sedang  sangat ketakutan saat melihat wajah dingin Randy

apalagi saat mengingat malam itu, seperti berbanding terbalik dengan hari ini .

Randy yang  Begitu terlihat sangat terbuka, begitu manis.. tapi Yeslin juga tahu karena semua itu adalah pengaruh alkohol dan mungkin tidak benar  jika percaya sepenuhnya dengan pengungkapan perasaan Randy semalam itu bukanlah untuknya, mungkin ungkapan perasaan itu untuk wanita lain atau mungkin untuk Yeslin yang lain...

Dengan rasa takut dan hati yang berdebar, kaki yang gemetar. Begitu juga dengan tangannya ikut gemetar saat menggenggam kenop pintu, Yeslin hanya berharap satu hal  bahwa saat dia membuka pintu kamar mandi nantinya ia sudah tidak ada di dalam kamarnya, dan Randy setidaknya tidak di kamar itu

"Terima kasih ya Allah, kau telah mengabulkan doaku..." ucap Yeslin yang bersyukur dan bernafas lega ternyata harapannya dikabulkan oleh Tuhan saat dia membuka pintu ternyata Randy sudah tidak ada di dalam kamarnya Yeslin benar-benar loker saat melihat di kamarnya kosong tak ada orang

Tapi ada apa dengan hatinya, hatinya terasa begitu Sedih saat melihat kamar itu kosong tak ada pria yang berwajah dan menatapnya dengan tatapan dingin saat dia keluar dari kamar mandi

Entah Kenapa yang sering berharap dari satu sisi hatinya Yeslin berharap bahwa Randy tetap menunggunya keluar dari kamar mandi, tapi di satu sisi hati yang lain seakan mengatakan hal yang berbeda dengan hati yang satunya

Yeslin dan melihat tangannya yang semalam digenggam oleh Randy yang  seakan tak mengizinkan Yeslin untuk pergi meninggalkannya. Yang meninggalkan bekas memerah di tangannya

rasanya  genggaman tangan  itu berbeda yang seharusnya terasa perih dan sakit tapi entah kenapa genggaman tangan itu seakan berubah menjadi genggaman tangan yang lembut dan hangat

mungkin jika wanita yang menggenggamnya atau orang lain akan terasa begitu sakit tapi entah kenapa saat berhenti menggunakan tangan itu semalam tak ada rasa sakit hanya ada rasa hangat di tangannya

"Tuhan Kenapa kau memberikanku sebuah harapan, harapan yang tak mungkin untuk kugapai, kau seakan memberikanku harapan disaat aku sudah mulai menutup pintu hatiku untuknya. kau seakan memberikanku sebuah jawaban atas apa yangku nanti..."

" tapi aku tak ingin terlalu berharap jika apa yang dikatakannya semalam itu adalah benar dari dasar hatinya..."

"Aku tak akan pernah menyalahkan takdir yang kau berikan? aku pun tak akan pernah menyalahkan jika kau memberikan aku ujian kehidupan yang menurutku tak akan sanggup untuk aku jalani, tapi ternyata kau memberikanku kekuatan yang lebih untuk melewati semua ujian ini" ucap Yeslin

"Aku pun tak tahu  rencana hidupku ke depan, aku pun tak bisa tahu bagaimana nasib pernikahanku dengan Randy, jika aku bisa memilih dan memutar waktu ..."

"aku ingin bisa bertahan disisinya untuk selamanya, Aku hanya ingin melihat wajahnya setiap hari tapi jika memang bukan dia lah Yang Kau pilihkan Untukku tunjukkanlah jalan itu padaku"

" Tuhan jika memang dia yang Kau pilihkan Untukku.  dekatkan Aku Dengan Dia. Dan  biarkan kami untuk saling bisa melengkapi satu sama lain "

Tapi  jika bukan dia yang Kau pilihkan Untukku jauhkan dia dariku agar aku tak semakin sakit jika aku harus melepaskan dia pergi suatu saat nanti" ucap Yeslin dalam hatinya yang sudah entah sejak kapan di mulai berharap jika Randy bisa cinta dengan dirinya

Balik pintu kamar

Sebenarnya dari balik pintu sosok pria tampan dengan mata coklat yang bersinar rambut hitamnya terlihat begitu rapi tubuh tegap yang saat ini berdiri tepat di depan pintu dengan sebuah nampan di tangannya yang berisi segelas susu dan juga sepiring nasi goreng siapa lagi kalau bukan Randy, Randy sebenarnya ingin masuk tapi saat dia mendengarkan semua yang dikatakan oleh Yeslin dia mengurungkan niatnya dia ingin tahu apa yang sebenarnya semalam terjadi tapi ternyata yang tidak mengatakan itu.  Yeslin justru  mengatakan hal yang ada di dalam hatinya

Dadanya terasa sakit dan begitu Terasa pedih saat Randy mendengar apa yang dikatakan  Yeslin.  terdengar suara pasrah dan putus asa dengan apa yang akan terjadi suatu saat nanti

"Tuhan jika memang dia yang Kau pilihkan Untukku dekatkan Aku Dengan Dia. Dan jika memang  kami  tercipta untuk saling bisa melengkapi satu sama lain. tapi jika bukan dia yang Kau pilihkan Untukku jauhkan dia dariku agar aku tak semakin sakit jika aku harus melepaskan dia pergi suatu saat nanti..."kata-kata Yeslin yang selalu teringat dalam pikiran Randy

" kamu?... Apa yang kamu lakukan di depan kamarku ...? atau ada sesuatu yang tertinggal di kamarku..? " Yeslin yang terkejut saat melihat Siapa yang ada di depan pintu kamarnya

" dan Apa itu yang aku bawa apa itu sarapan untukku" Yeslin saat melihat nampan makanan yang dibawa oleh Randy saat ini

" Siapa bilang ini untukmu ini untukku Aku ingin makan di kamarmu saat ini" Elak Randy yang mencari alasan  agar Yeslin tidak curiga, dan entah kenapa sangat susah bagi Randy untuk mengatakan yang Sebenarnya jika  dia membawakan sarapan itu memang untuk Yeslin. tapi seakan egonya melarangnya untuk mengatakan Yang Sejujurnya pada Yeslin

" harus di kamarku ? " seringai Yeslin tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Randy

"Bukanya kau biasa makan di meja makan kenapa tiba-tiba sekarang ingin makan di dalam kamu hariku ?"

"Kalau  kau ingin makan di dalam kamar makanlah di kamarmu atau jangan-jangan kau sakit" ucap Yeslin sambil meletakkan telapak tangannya di kening Randy, mengecek suhu tubuh Rendy Apakah panas atau tidak Apakah berhak itu sedang sakit atau tidak jujur, Yeslin takut jika Randy sakit Apalagi setelah Randy minum terlalu banyak alkohol mungkin saja kepalanya menjadi pusing dan dia akan menjadi sakit karena pengaruh alkohol yang terlalu banyak

" tubuhmu tidak terlalu panas tapi kau memang sedikit demam "

" Ya, Sudah masuklah kamarku dan sini nampannya biar aku yang bahwa kau masuk saja" suruh Yeslin sambil merebut nampan yang ada di tangan Randy dan membawa pria itu masuk ke dalam kamarnya. walaupun di dalam kamar juga langsung tersambung ke kamar Randy hanya berbatasan dengan pintu yang ada di sebelah kiri dari tembok yang ada lemari di sebelah kanan tembok tersebut

" tiduran lah,  Tunggu sebentar aku akan mengompresmu. aku takut jika nanti panas makan semakin tinggi dan juga aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu apakah perlu dibawa ke rumah sakit

" tidak usah panggil dokter, ambil saja aku obat yang ada di dalam kamar setelah minum itu sakit kepalaku akan sedikit. berkurang" ucap Randy yang meminta Yeslin untuk masuk ke kamarnya dan membiarkan obat yang ada di laci kamarnya

Yeslin hanya menjawab dengan anggukan dia langsung menuju ke pintu yang langsung menembus ke dalam kamar Randy tanpa harus keluar dan memutar masuk untuk ke dalam kamar Randy

Yeslin langsung menuju Loker yang diberitahukan oleh Randy. Yeslin mencari obat untuk Randy, tapi yang ditemukan Yeslin adalah obat yang biasa digunakan sebagai obat tidur dan juga alergi pada berbapa orang. Dan lebih sering digunakan untuk obat tidur juga obat penenang

" Kenapa disini begitu banyak sekali obat tidur apa Randy susah untuk tidur selama ini? aku tapi kenapa harus menggunakan begitu banyak tidur...??" Yeslin bertanya-tanya saat menemukan begitu banyak obat tidur di sini yang ada di dalam kamar di tempatnya di dalam kotak obat Randy, ada yang sudah tidak ada isinya dan ada beberapa yang ada isinya

" Mana obatnya kalau aku sudah terlalu pusing" cara di saat melihat kedatangan Yeslin

" maksudmu ini" Sura Yeslin sambil menunjukkan begitu banyak obat tidur di dalam kotak obat Randy yang jumlahnya beragam

" kau tahu kan?  tidak baik terlalu banyak menggunakan obat tidur ?! dan kau tahu kalau kau terlalu sering menggunakan obat-obatan tidur ini akan ketergantungan. Apakah tidak bisa tidur tanpa obat-obatan seperti ini? ini sangat tidak baik untuk kesehatan dan sekarang apa kau meminta aku mengambil obat tidur ini tidak aku tidak akan memberikannya" seru Yeslin

" apa hakmu mengatur Hidupku? hanya istri dalam kertas bukan orang yang begitu berarti untukku, sehingga aku harus membagi semuanya padamu" Randy mengatakannya dengan sorot mata yang penuh amarah

" kau benar, aku hanya istri di atas kertas?!. Tapi selama aku menjadi istrimu entah itu di atas kertas ataupun dalam ke dunia nyata aku berhak tahu apa yang sebenarnya suamiku lakukan meskipun kau tidak akan menganggapku sebagai istri, tapi aku tetap menganggapmu sebagai suamiku karena itu sudah kewajibanku menjaga keluargaku untuk tetap sehat dan utuh"

" aku baru sadar betapa Bodohnya Aku tidak mengetahui ini sejak lama Bahkan aku tidak curiga dengan apa yang kau lakukan. Bahkan seharusnya  aku juga tidak curiga kalau ada yang berbeda dan tidak beres denganmu"

" Sejak kapan kau menjadi ketergantungan obat-obatan  seperti ini ?! dan Kenapa aku begitu bodoh sehingga aku tidak tahu bahwa suamiku sendiri ketergantungan obat tidur"

" kalau sudah selesai bicara???? " Ucap Randy langsung menarik tangannya Senin sampai akhirnya Yeslin jatuh diatas tempat tidur dan membuat mata mereka saling bertemu

" Kau adalah istriku kau bilang? kau peduli padaku? dan apa semua ini kau bilang kau akan melakukan tugasmu  sebagai seorang istri ? " Pertanyaan Randu yang penuh dengan teka-teki

" apa yang kau maksud bukannya kau tak pernah melakukan tugas sebagai seorang istri yang baik...???"ucap Yeslin yang tidak pernah paham dengan apa yang di maksud dengan tugas istri

" aku selalu melakukan apa yang aku bisa,  dan aku akan selalu melakukan yang terbaik. Dan aku sudah melakukan Tugasku sebagai seorang istri di rumah ini aku selalu menyiapkan apa keperluanmu

"Kau  belum lakukan tugasmu sebagai istri yang sesungguhnya padaku" ucap Randy dengan nada pelan namun terdengar begitu tegas dan seperti mengejek

" kalau kau begitu Bangga  dengan apa yang kau lakukan?   sekarang Aku menginginkan hakku atas dirimu, Aku ingin kau menyerahkan dirimu pada seutuhnya. kau menerima aku sebagai suamimu?? dengan sepenuh hati dan segenap jiwa, itu bisa kau katakan bahwa kamu maksudnya melakukan tugasnya sebagai seorang istri yang sesungguhnya, tapi apa kenyataannya kalau tidak melakukan hal itu kau malah menjauh dariku ,Aku seorang pria Aku memiliki kebutuhan sendiri"

" tapi kau, kau yang mengatakan Kau adalah istriku dan kau sudah melakukan tugasmu sebagai seorang istri. Namun semua itu belum membuatmu sepenuhnya menjadi seorang istri" ucapan Randy yang menjelaskan semuanya tapi mendengar semua penjelasannya nanti membuat ya saya merasa merinding dan takut apa lagi tatapan mata Randy yang seakan begitu tajam

" Jadi, Jangan banyak bicara berikan obat itu padaku dan pergilah dari kamar ini dan jangan pernah mengatakan bahwa sudah melakukan tugasnya sebagai seorang istri karena semua itu bohong" tambah Randy

" Sudah aku katakan aku tidak akan membiarkanmu memakan obat ini karena ini tidak baik untuk kesehatan karena kau sudah terlalu Ketergantungan dengan ini" ujar Yeslin yang  tidak memberikan obat tidur pada Randy

apalagi obat tidur yang di konsumsi Randy sudah dosis yang cukup tinggi  yang termasuk sudah tinggi dan jika digunakan secara terus menerus akan berbahaya untuk kesehatan hati dan ginjal

Apalagi setelah melihat beberapa bungkus dan berapa botol obat tidur membuat Yeslin semakin cemas dan takut dengan tindakan Randy saat ini...

"Tapi aku tidak akan memberikan obat tidur ini padamu! aku tidak mau kau semakin sakit..."ucap Yeslin dengan nada suara yang meninggi

"Memangnya apa alasannya yang membuatku harus mengikuti ucapanmu, buat aku percaya dan yakin akan apa yang di katakan oleh Yeslin Agatha Marcellino Anthoni atau harus aku panggil kamu Yeslin Agatha Aurora...???"ucap Randy yang semakin mendesak Yeslin, dan membuat gadis itu terimpit atas pertanyaan Randy

"Itu Karana aku peduli denganmu, aku peduli denganmu, aku mencintaimu... " Ucap Yeslin yang Karna takut dia keceplosan akan apa yang ia simpan dalam hatinya saat ini

Yeslin langsung menutup mulutnya saat sadar dengan apa yang tak sengaja ia mengungkapkan terutama apa yang dirinya katakan tanpa sadar tadi

Randy hanya memicingkan matanya dan tersenyum sinis penuh kepuasan saat mendengar apa yang di katakan oleh Yeslin tadi...

********.................*********........****


🐸🐸🐸🐸🐸

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang