HMH 10

14.7K 464 5
                                    

Semua orang terkejut saat melihat kedatangan Yeslin yang membawa begitu banyak bungkusan di tangannya. Apa lagi di tambah cara jalan Yeslin yang sepertinya sedang terburu-buru

Mereka kira setelah yang terjadi kemarin Yeslin akan mengundurkan diri. Tapi hari ini Yeslin masih masuk seperti bisa. Jadi banyak dari para karyawan yang dengan terang-terangan mengatai Yeslin itu muka tembok.

Bahkan ada yang terang-terangan. Menunjukkan rasa tidak sukanya pada Yeslin

Tak jarang saat Yeslin melewati beberapa karyawan, Yeslin seperti mendengar suara bisik-bisik mereka

Ada yang kasihan dengan nasib Yeslin yang harus bekerja menjadi sekretaris sang bos, yang terdengar kiler, cuek dan otoriter yang lebih senang melakukan apa yang dia anggap benar, tanpa memperdulikan orang lain. Mau itu benar menurut orang itu sendiri. Tapi kalau di mata Randy salah maka akan tetap salah

Seakan-akan bos itu selalu benar.

Apa lagi jika di ingat-ingat selama ini tidak pernah ada sekretaris yang bertahan lama saat bekerja dengan bos yang satu ini. Apa lagi Randy bisa di bilang orang gila kerja dan menuntut kesempurnaan dalam semua pekerjaannya.

Siapa yang akan bertahan lama dengan yang memiliki sistem kerja yang seperti itu. Bahkan jika sehari itu lebih dalam 24 jam, Pasti itu akan tetap kurang dan kurang untuk orang seperti Randy.

Tapi tidak sedikit juga ada yang mencibir Yeslin, dengan predikat wanita gatal, genit, ganjen dan masih banyak lagi. Tentunya semua itu ada sebab akibatnya. kenapa ada predikat seperti itu. Kalau bukan kebersamaannya dengan Randy dan ditambah lagi  dengan keributan yang kemarin terjadi yang bisa di bilang akan semakin membuat buruk nama Yeslin dimata semua orang.

Dan jika tidak semakin banyak yang suka dengan Yeslin itu namanya sebuah ke ajaibkan. Bagaimana tidak hampir semua karyawan akan langsung takut dan bersikap formal pada Randy saat tahu dia akan datang. Ada yang tiba-tiba jadi gagap saat berdekatan dengan Randy, ada yang hanya cuma bisa merunduk saja. Hanya ada segelintir orang yang berani menatap wajahnya saat Berbicara. Dan salah satunya adalah Yeslin. Bahkan bila diingat pada saat hari pertama Yeslin datang ke kantor sudah mendapatkan penilaian cukup buruk dengan terlambat beberapa menit saja sudah ada ancaman akan potong gaji.

Tapi bukan hanya itu saja, yang terasa janggal di mata karyawan lain. Biasanya jika ada satu saja kesalahan maka bosnya itu akan langsung memecatnya tanpa memperdulikan mau sebentar atau lama karyawan itu Bekerja  bersamanya

Tapi... Ini lain, bukan sekali dua kali Yeslin melakukan kesalahan-kesalahan, walaupun tanpa semua orang sadari bahwa hampir semua kesalahan yang Yeslin  lakukan itu karena Randy. Bosnya itu selalu meminta hal lain bahkan terkadang Yeslin belum sempat mengerjakan tugas yang sebelumnya...

Hal itu yang terkadang membuat hal yang seharusnya tidak jadi keributan. Berubah menjadi pertengkaran dan keributan yang membuat mereka bersih tegang. Tapi pada akhirnya tatap saja Randy yang memang dengan ancamannya yang sama. Potong gaji

Dan semua orang tahu kalau di kantor ini tembok saja punya telinga. Yang membuat kabar sekecil apa pun akan seperti api yang langsung bertemu dengan bensin yang akan langsung berubah jadi besar dan tak terkendali

Dan sekarang. Yeslin sudah terbiasa untuk menjadi orang yang buta dan tuli saat di kantor. Tidak memperdulikan apa pun yang orang katakan tentangnya dan Randy.

Tidak peduli orang memendamnya seperti apa. Tapi mereka tidak pernah tahu apa yang sebenarnya yang terjadi

Yeslin berjalan untuk menuju ke ruangannya dengan wajah yang masih terlihat lelah meskipun sudah di tutupi oleh make up

Saat melewati ruangan Randy. Yeslin teringat jika dia membawakan baju ganti untuk Randy

Awalnya Yeslin ingin masuk ke dalam memberikan pakaian dan makanan yang sudah di bawaannya. Tapi saat mengingat pertengkaran yang terjadi di antara mereka. Seakan ego Yeslin tersakati oleh perkataan Randy waktu itu.  saat Yeslin akan masuk ke dalam ruangan Randy tiba-tiba telepon yang ada di dalam tasnya berbunyi dan saat di lihat siapa yang menghubunginya

" Cinta... " Ucap Yeslin. Yang langsung mengurungkan niatnya untuk masuk, dan mencari tempat yang sedikit privasi

" Ada apa? Atau terjadi sesuatu pada mama? sehingga sepagi ini cinta menghubungi ku sepagi ini? " ucap Yeslin sebelum menjawab panggilan dari Cinta yang sudah berulang kali menghubunginya

" Sudahlah, sebaiknya aku angkat saja, siapa tahu penting. Ada apa Cinta? ada yang terjadi di rumah? dan  Mama baik-baik saja, kan? Tidak terjadi sesuatu pada kalian semua, kan? " Pertanya Yeslin yang langsung bertubi-tubi pada Cinta, Sampai Cinta bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu

" Kak...  " Suara Cinta yang terdengar  serak

" Ada apa dengan suaramu? kenapa seperti seorang yang habis menangis?  katakan Cinta apa yang terjadi di rumah? " Yeslin yang mulai panik saat mendengar suara tangisan Cinta

" Cinta, ayo cepat katakan! apa yang terjadi di sana?! jangan membuatku cemas dan khawatir seperti ini, Cinta!” Yeslin yang mulai panik dengan semua pikiran buruk yang terjadi pada keluarganya

" katakan semuanya, Kenapa kamu hanya menangis saja Cinta?! " Yeslin yang semakin panik Karna Terus mendengar tangisan cinta, yang membuat Yeslin menjadi bingung apa yang sebelumnya terjadi?

" hiks.... hiks... hiks kakak nenek, nenek "  Cinta sambil menangis tersedu-sedu di dalam telepon

" Ada apa Cinta dengan nenek? katakan kau jangan membuatku panik seperti ini."  Yeslin semakin cemas saat mendengar tangisan Cinta, yang membuat sekelebat pikiran buruk datang

" Kak, nenek, kak... "  Cinta yang mencoba tentang dan ingin menceritakan segalanya yang terjadi pada sang kakak

" Iya, ada apa dengan nenek? aku tidak suka dengan caramu berbicara seperti ini, berbicara bertele-tele Katakan saja apa yang terjadi di sana " tanya  Yeslin yang mulia Panik

" apa yang terjadi di rumah? apa yang terjadi dengan nenek, Cinta? " Rasa takut  dan cemas seakan-akan mulai bergemuruh di hati Yeslin.  . Perasaan takut  itu semakin berubah menjadi ke cemas. apa lagi saat mendengar Cinta berbicara dengan suara yang  sepertinya ini, pasti ada masalah yang sangat besar yang sedang terjadi

" Tuhan, jangan kau berikan aku cobaan yang berat padaku dan keluargaku tuhan..." doa Yeslin dalam hatinya semoga saja tidak ada hal yang serius yang saat ini terjadi

" Kak, nenek... kritis kak..."  Seperti suara Guntur yang datang menghantam bumi. Kata-kata cinta  mampu  membuat Yeslin terpaku dan  masih bisa di dengar suara Isak tangisnya

"Bagaimana bisa nenek kritis?! Bukankah Kemarin keadaan nenek baik-baik saja ? " Yeslin yang terlihat syok saat mendengar jika sang nenek kritisi, Yeslin masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya hanya bisa menutup mulutnya sesekali untuk meredam tangkisannya

" Iya, Memang kemarin nenek baik-baik saja...." kalimat Cinta terhenti untuk sesaat

" tapi, tadi pagi nenek, nenek tidak sengaja terpeleset di kamar mandi, Kak " sambung Cinta

" dan sekarang kondisinya sangat kritis kakak, Cepat datang ke rumah sakit Kak,  nenek terus memanggil-manggil nama kakak " penjelas Cinta yang kembali menangis. Yang juga meruntuhkan hati Yeslin seketika. Yeslin belum siap jika harus kehilangan untuk kedua kalinya

" Baiklah, kakak akan segera ke sana kamu Kabarkan Terus apa yang terjadi di sana, dan juga kabarkan bagaimana tentang kondisi Mama. apa Mama baik-baik saja? " tanya Yeslin yang juga cemas dengan ga kondisi mamanya

" keadaan Mama....Mama ....Mama ....keadaan mama sangat-sangat shock dengan kejadian ini, kak " Ujar Cinta terbata-bata Ketika berbicara

" Ya, sudah kamu Tenangkan Mama dan kabari, kakak Terus tentang apa yang terjadi di sana, ya..." suruh Yeslin

" 15 menit lagi kakak akan sampai ke rumah sakit, kamu SMS saja alamat rumah sakitnya di mana biar kakak langsung ke sana " tambah Yeslin

"dan kakak yang akan urus semua biaya rumah sakit nenek, dan Ingat jaga dirimu dan juga Mama baik-baik disana "ucap Yeslin mengakhiri panggilan

Jujur saja saat mendapat kabar dari Cinta tadi. Yeslin benar-benar panik, bahkan Yeslin hanya meletakan saat apa yang di bawanya begitu saja di atas meja kerja Randy dan niatannya untuk menemui Randy untuk minta maaf dan mengucapkan terima kasih mungkin harus di urungkan saat ini.

Ada hal yang lebih penting dari pada semua ini. Yeslin harus Segara tahu bagaimana kondisi neneknya.

Tapi sebelum pergi Yeslin memutuskan untuk menuliskan sesuatu yang di selipkan Yeslin di dalam peper bag sebelum pergi

Yeslin cepat-cepat berlari menuju lift dan menekan tombol untuk membuka lift. Untuk menuju Lobi kantor. Dan kali ini Yeslin terpaksa menggunakan lift yang bisa di gunakan Randy

di saat yang biasa di bilang hampir bersamaan di waktu Yeslin keluar dari lift khusus yang bisa di gunakan Randy. Lusiana sedang masuk ke dalam lift untuk menemui Randy

Wajah bahagia Lusiana begitu sangat terlihat. Bagaimana dia tidak bahagia kali ini dia akan bertemu kekasih pujaan hatinya yang sudah lama tidak di temuinya selama 3 Tahun terakhir

Lusiana masih mengira jika selama 3 tahun terakhir ini tidak ada yang berubah dari kekasihnya. Seperti Lusiana yang masih setia pada cintanya yaitu Arya

Tanpa pernah tahu jika sebenarnya Arya yang tidak lain adalah Randy telah menjalani hidup barunya bersama wanita lain. Yang tak adalah sahabatnya sendiri.

" dimana sih ruangannya Arya, katanya di lantai paling atas ini sudah di lantai nomor 17 mungkin satu ruangan itu mungkin itu ruangan Arya " ucap Lusiana yang mencari ke sekelilingnya mencari raungan Sanga kekasih

" Baiklah aku akan merapikan dulu dan aku akan memberikan Arya kejutan dengan kedatanganku kemari, pasti dia akan senang karena sudah lama Semenjak dia pulang ke Indonesia kamu tidak pernah memberikan kabar satu sama lain "Gumam Lusiana yang dengan wajahnya yang berbahagia dan penuh senyuman karena mereka akan bertemu kembali

" Mungkin setelah melihatku dia akan senang karena aku datang menemuinya hari ini Setelah sekian lama kita tak berjumpa " ucap Lusiana melangkahkan kakinya menuju satu-satunya ruangan di lantai 21 yang tak lain adalah ruang kerja Randy sendiri 

Di lain ruangan terlihat seseorang yang tengah berkutat dengan semua tumpukan kertas di dalam ruangannya. Randy sedang sibuk dengan semua berkas berkas yang harus ia tanda tangani dan yang harus ia pelajari untuk pertemuan  setengah jam lagi. tapi bukannya kegusaran kegelisahan dan kepanikan yang saat ini ada di wajahnya

yang ada di wajahnya saat ini adalah sebuah senyuman, tatapan mata penuh bahagia, mata yang berbinar, lesung pipit yang kembali muncul setelah sekian lama. mungkin baginya berpuluh-puluh tahun atau bertahun-tahun yang lalu terakhir dia bisa tersenyum

saat dia bisa tersenyum lepas karena sesuatu. pikirannya melayang jauh entah ke mana meskipun raganya ini  ada dalam kantor. Tapi saat rasa letih dan segala beban yang ada di pundaknya telah hilang

namun senyuman itu berganti dengan tatapan mata kesedihan, saat Randy mengingat bagaimana ucapannya yang kasar kepada Yeslin, yang sebenarnya tak salah apa pun. terutama masalah kemarin yang sebenarnya adalah kesalahannya sendiri

" tok.. tok.. tok  " suara pintu terketuk dari luar

" masuk... " ucap Randy yang kembali sibuk dengan berkas-berkasnya, mempelajari semua dokumen hingga dia tidak melihat Siapa yang masuk ke dalam ruangannya

" Tumben sekali kau datang pagi " ucap Randy tak melihat siap yang masuk

" Baiklah kalau begitu, Aku akan memberikanmu tugas karena Sebentar lagi kita akan Memulai kerja sama dengan PT. Alfa Group jadi ambilkan berkas dari PT Alfa Group yang harus aku pelajari untuk nanti, apa kau mengerti? " ucap Randy yang tak tahu siapa yang saat ini ada di hadapannya, mungkin Randy mengira itu adalah sekretarisnya yang datang ke dalam ruangannya

" tapi aku tidak membawa apa-apa " suara seorang wanita

"suaranya seperti aku mengenal. Suara  yang tak asing di telingaku, dan aku tahu ini bukan suara Yeslin tapi ini suara ini..."suara Lusi yang membuyarkan pikirkan Randy

" Hai apa kau Tidak mengenali suaraku Arya "suara Lusi yang terdengar sangat bahagia. Sampai seakan menggema di seluruh ruangan

" Arya hanya ada satu orang yang memanggilku dengan sebutan itu" pekik Randy dan mulai mengangkat kepalanya perlahan-lahan ada rasa ketakutan apabila yang ia tebak ternyata benar.

entah ada rasa ketakutan apa dalam dirinya jika yang iya bayangkan ternyata adalah kebenaran

"Lusiana Ka...kak...kha kapan kau sampai di sini Bukannya kamu ada di Amerika "ucap Randy gugup karena apa yang ia tebak ternyata benar.

Entah kenapa ada rasa ketakutan di dalam dirinya saat melihat Lusi yang saat ini berdiri di hadapannya

"Kenapa kau bertanya seperti itu? memangnya ada salahnya aku datang ke sini?” tanya Lusiana yang membuat Randy tidak bisa berkutik

" tidak, tapi aku sedikit terkejut "Randy terlihat begitu gugup Sampai rasanya udara dingin di ruangan ini berubah menjadi panas seketika

"itu memang Rencanaku, Arya. Aku memang sengaja ingin memberikanmu kejutan dengan kedatanganku secara tiba-tiba” ucap Lusiana yang memulai melangkah masuk ke dalam ruangan Randy

" tapi melihat ekspresi wajahmu yang seperti ini, aku rasa kau tidak senang bila kekasihmu ini datang menemuimu” tambah Lusiana yang bertambah satu langkah lagi mendekat ke arah Randy

" kekasih? "ucap Randy terkejut dengan apa yang di katakan oleh Lusiana. Membuat Lusiana sempat terkekeh dan berhenti melangkah beberapa saat

" Iya, bukankah kita masih sepasang kekasih diantara kita belum ada kata putus, entah itu dariku atau darimu jadi kita masih memiliki hubungan" jelas Lusiana yang tidak tahu sebenarnya terjadi 3 tahun lalu

" tapi, bagaimana caramu bisa masuk ke ruanganku? "tanya Randy yang ia tahu ruangnya tidak bisa sembarang orang yang bisa masuk hanya beberapa orang saja

" bukannya di luar ada sekretarisku " tanya Randy pada Laras ,tapi bukannya menjawab Laras malah tersenyum simpuh

" tidak aku tidak melihat sekretarismu di luar tapi kenapa wajahmu berkeringat dan kenapa kau gugup? apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku Arya " tebak Lusiana yang merasa aneh kenapa Aryanya jadi gugup ketika bertemu dengannya

Arya /Randy yang kali ini benar -benar gugup dan ketakutan dia merasakan hal yang sangat aneh terlebih lagi dia takut jika Yeslin datang dan memergoki dirinya dengan wanita lain.. entah kenapa dia berpikir seperti itu

Dia takut jika Yeslin akan salah paham dengan apa yang terjadi saat ini jika dia masuk dan melihat semau  pasti akan salah  paham meskipun itu  kecil kemungkinannya

Tapi tetap saja Randy merasakan takut dia tidak mau termasuk ke dalam suami yang tak setia, meski pernikahan mereka bukan Karna cinta, dan semua itu adalah pernikahan yang terjadi karena kondisi yang memaksa pernikahan itu terjadi

" tapi ngomong-ngomong bukannya ini waktunya untuk orang berangkat kerja ? tapi kenapa sekretarismu belum datang? dan kalau aku tidak salah dengar kau membutuhkan suatu berkas dan darinya kan?" Tanya Lusiana yang  melepaskan pelukannya pada arya

"Kenapa Yeslin belum datang? apa ada sesuatu yang terjadi padanya? Tidak seperti biasanya kalau dia tidak datang pasti dia akan mengabariku? apa terjadi sesuatu? apa dia sakit atau apa? tapi beruntunglah karena dia tidak datang ?aku takut dia kan salah paham dengan semua ini" gumam Randy yang entah kenapa dia menjadi cemas tentang keadaan Yeslin saat ini

Perjalanan ke rumah sakit
😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊

He Is My Husband (Selesai season 01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang